Langkahnya menggema cukup keras saat Hermione berjalan kembali ke kelas. Tapi sebelum sampai ke tempat tujuan, dia tiba-tiba memutuskan untuk berputar arah dan menuju ke kantor Kepala Sekolah.
Tunggu! Tidak!
Tujuan utamanya saat ini adalah Profesor Dumbledore. Dan jika ini bukan timeline aslinya, maka besar kemungkinan Profesor nya itu bahkan belum menjadi Kepala Sekolah.
"Ugh sial!" Hermione menjambak rambutnya dengan frustasi.
Dengan itu dia memutar arah lagi, menuju kelas Transfigurasi, tempat mengajar Profesor Dumbledore sebelum pria itu menempati jabatannya yang lebih tinggi.
Saat mendekati kelas, dia bisa mendeteksi suara-suara bising dari para siswa yang sedang belajar di dalam. Jadilah, Hermione memutuskan untuk menunggu di luar sampai kelas selesai.
Satu jam kemudian, pintu kelas terbuka dan semua penghuninya berhamburan keluar, meninggalkan Profesor Dumbledore sendirian di dalam.
Hermione sempat mendapatkan tatapan bertanya dari beberapa anak, tapi dia mengabaikannya, dan melenggang masuk.
"Excuse me, Sir!"
Profesor Dumbledore menoleh dan melihatnya, kejutan agak melintasi matanya, "Ada yang bisa kubantu, Miss Granger?"
Hermione merasa seperti hampir siap menangis sekarang. Jujur saja, dia ketakutan.
Dengan tangan gemetar dia meraih pembalik waktu yang ada di balik kemejanya dan menunjukkannya ke Profesor Dumbledore, "Kesalahan telah terjadi, Profesor. Dan aku tidak tau bagaimana cara memperbaikinya."
"Ah! Aku melihat," Profesor Dumbledore mengangguk mengerti. "Aku punya waktu luang untuk satu jam kedepan, mari kita bicarakan hal ini di kantorku."
Hermione hanya patuh dan mengikutinya berjalan ke kantor.
.o0o.
"Jadi begitu?"
Hermione mengangguk dan mengiyakan, setelah menceritakan semuanya ke Profesor Dumbledore. Dari awal tentang bagaimana ia mendapatkan pembalik waktu itu, lalu gangguan Malfoy (Draco, mengingat ada Malfoy lain di sekitarnya saat ini), dan detik-detik saat kecelakaan itu terjadi.
"Bisakah aku memeriksa pembalik waktu itu?" tanya Profesor Dumbledore.
Hermione segera memberikannya ke pria itu.
"Katakan Miss Granger, apa kau menyadari bahkan jika kau datang dari masa depan, orang-orang di sini telah mengenalmu terlebih dahulu?"
Hermione berpikir sesaat dan kemudian membeku, "Tidak, Sir.. tapi bagaimana?"
"Karena di timeline ini, Hermione Granger memang benar-benar ada." jawab Profesor Dumbledore.
Hermione tercengang.
"Sebutkan nama lengkapmu, Miss Granger." Profesor Dumbledore tampaknya telah menangkap beberapa hal.
"Hermione Jean Granger, Sir." katanya pelan, dan nafasnya agak tersendat, takut akan hal yang tidak ia ketahui dari situasi ini.
"Dan status darahmu?" tanya Profesor Dumbledore.
"Muggleborns." bisiknya.
Profesor Dumbledore mengangguk dan melanjutkan "Di timeline ini, hanya ada satu gadis dengan nama Granger. Dan dia adalah gadis dari kalangan Pureblood."
Hermione menelan ludah, "S-Siapa dia?"
"Hermione Dagworth-Granger. Putri tunggal Master Ramuan Terkenal, Hector Dagworth-Granger.."
Hermione syok, dan
".. dan tunangan dari Abraxas Septimus Malfoy." sambung Profesor Dumbledore.
Dan Hermione benar-benar tersedak ludahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Malfoy
Fanfiction[Lord Series: Book 1] Draco Lucius Malfoy, tidak pernah dalam hidupnya akan membayangkan Hermione Granger sebagai neneknya. Itu adalah hal yang sulit untuk ditanggung, bukan begitu? 🌹 Abraxas Malfoy & Hermione Granger 🌹 ‼️ SLOW UPDATE ⚠️ BELUM DIE...