Keesokan harinya, Hermione berkeliling Hogwarts untuk mencari Abraxas.
Di Aula Besar saat sarapan.
Di kelas Ramuan yang mereka hadiri bersama.
Di lapangan Quidditch saat jam isthirahat berlangsung.
Di sayap rumah sakit tempatnya dirawat dua hari yang lalu.
Di kandang burung hantu milik sekolah.
Di perpustakaan yang notabene sepi.
Di rumah kaca Herbologi.
Bahkan di rumah Hagrid! (Tidak. Hanya bercanda. Karena Hagrid masih siswa juga disini)
Sampai akhirnya, tujuan terakhirnya adalah asrama Slytherin itu sendiri. Yang sudah jelas dimana itu adalah tempat yang tidak bisa ia jangkau.
Hermione hanya berhasil sampai di pintu depan sebelum para Slytherin menyuruhnya pergi, karena dia menghalangi jalan mereka.
Kesal karena menemukan Malfoy bersembunyi di kamar asramanya seharian, Hermione menyerah dan pergi ke kelas berikutnya.
"Ada apa dengan wajah masam itu?" Tanya Caleste.
Saat ini mereka tengah duduk semeja untuk kelas Ramalan. Ellena dan Gracelle berada tepat di belakang mereka.
"Aku-"
"Pasti bertengkar dengan Malfoy." Sahut Gracelle dari belakang, dengan tenang membuka buku-buku milik Ellena.
"Heyy sudah kubilang-"
"Gracelle, itu tidak sopan."
Caleste dan Ellena dengan serempak menegur.
"Maaf," kata Gracelle, mendongak dari bukunya.
"Jadi, apa yang terjadi Hermione?" Tanya Ellena menyambung.
Hermione menatap teman-temannya tidak yakin. Apa itu pilihan yang bijak untuk menceritakan masalahnya pada mereka, yang sebenarnya orang asing.
Caleste yang melihat pikiran Hermione menyelanya, "Ceritakan saja agar kami bisa membantumu. Kita teman, bukan?" katanya dengan senyum meyakinkan.
'Benar. Mereka teman-temanku sekarang,' pikirnya.
"Aku sebenarnya tidak tau," katanya.
"Hah?" Caleste dan Ellena saling pandang bingung.
"Well.. hari rabu kemarin Abraxas dan aku, kami masih baik-baik saja. Tapi.." jelasnya, matanya menatap ke teman-temannya sampai tiba di Gracelle. "By the way, Gracelle, apa yang sedang kau lakukan di sini? Bukannya kau tahun ke 4?" Tanyanya bingung, baru sadar akan hal itu.
"Oh! Abaikan saja dia Hermione." Kata Caleste.
"Kadang-kadang dia akan ikut dengan kita saat dia tidak punya jadwal-" jelas Ellena.
"Daripada sendirian di asrama," sahut Gracelle.
Mendengar kata asrama membuat mood Hermione memburuk.
"Lihat. Kau hanya akan bertambah buruk jika tidak membicarakannya Hermione. Ceritakan saja," kata Ellena bijak.
Siang itu mereka habiskan dengan mendengar cerita Hermione dan mengabaikan Profesor aneh yang sedang mengoceh tentang bola Kristal di kelas.
.o0o.
Pukul 4 sore. Saat kelas terahkir yang dihadiri Hermione selesai hari itu. Tubuhnya terasa gerah dan berkeringat, dan dia berpikir untuk mandi di kamar mandi asrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Malfoy
Fanfiction[Lord Series: Book 1] Draco Lucius Malfoy, tidak pernah dalam hidupnya akan membayangkan Hermione Granger sebagai neneknya. Itu adalah hal yang sulit untuk ditanggung, bukan begitu? 🌹 Abraxas Malfoy & Hermione Granger 🌹 ‼️ SLOW UPDATE ⚠️ BELUM DIE...