Keheningan yang dalam telah mengisi ruangan itu untuk beberapa saat.
Hermione tidak bisa mempercayai telinganya sendiri, dia pasti salah dengar. "Tapi Profesor, jika Hermione yang kita bicarakan ini memang benar-benar ada, lalu ada di mana dia saat ini?"
Hermione melihat otak Profesor nya mulai berputar. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.
"Apa kami bahkan berada di timeline yang sama?"
"Untuk kemungkinan terbaik, bisa jadi dia bertukar tempat denganmu. Dan untuk kemungkinan terburuknya, kau telah melenyapkan dia dengan mengganti posisinya di timeline ini." jelas Profesor Dumbledore.
Hermione langsung tersentak ngeri, "M-Melenyapkan dia? Aku?"
Profesor Dumbledore mengangguk, mengangkat pembalik waktu itu kembali padanya. "Kau lihat di sini? Ada bercak darah. Dan aku menduga ini bukan milikmu karena tidak ada satupun lecet di tanganmu."
Hermione mencondongkan tubuhnya untuk melihat lebih dekat pada subjek. Memang benar, ada noda kemerahan di pembalik waktu itu. "Lalu apa artinya semua ini, Sir?"
"Jika mengingat dari ceritamu saat kau bertengkar dengan Mr. Malfoy di waktumu, besar kemungkinan darah ini adalah miliknya. Dan seperti semua jenis Sihir Darah lainnya, ini sihir yang sangat kuat, yang membantu pemilik darah itu sendiri, dalam tujuan apapun."
Hermione masih tidak mengerti. Yang hanya menambah rasa frustasinya, "Lalu jika darah ini milik Malfoy, apa hubungannya denganku?"
"Jawaban untuk pertanyaanmu itu, Miss Granger, akan kau ketahui dengan sendirinya nanti.."
Hermione membuka mulutnya hendak menyelah, tapi Profesor Dumbledore mengangkat tangannya lebih cepat.
".. Sekarang yang perlu kau lakukan adalah mencaritahu. Dengan berpura-pura hidup sebagai Hermione dari timeline ini, tentu saja."
"..."
"Mulai sekarang, hilangkan identitasmu sebagai Hermione Jean Granger. Dan hiduplah sebagai Hermione Dagworth-Granger."
Hermione hanya bisa meremas tangannya dengan gugup.
.o0o.
Begitu keluar dari kantor Profesor Dumbledore, Hermione menghirup nafas dalam-dalam, seolah ruangan yang baru saja ia masuki tadi mengandung udara yang busuk.
Dia tidak bisa membayangkan hal buruk apa yang telah terjadi karena kecelakaan waktu ini. Dan dia seperti dipukul Bugger tepat di perutnya saat memikirkan kemungkinan dia telah melenyapkan kehidupan seseorang karena hal itu.
Mungkin dia harus mencoba saran Malfoy. Pergi ke sayap rumah sakit sepertinya ide yang sangat bagus untuk saat ini. Mengingat sakit kepalanya mulai bertambah.
'Malfoy' pikirnya. Tiba-tiba teringat hubungan apa yang mereka miliki dan perlakuan kasarnya pada Malfoy tadi di koridor. Perasaan bersalah mulai menghampirinya.
"Padahal ini bukan salahnya, tapi salah Malfoy yang lain. Dia hanya ingin membantu dan aku malah membentaknya." gumam Hermione, mengusap wajah dengan kedua tangannya.
Menyerah dengan situasinya, dia mulai berjalan ke sayap rumah sakit.
Tak butuh waktu lama sebelum dia sampai dan membuka pintu ruang perawatan. Tapi pemandangan yang dia saksikan di depannya membuatnya berhenti.
Malfoy berdiri di tengah ruangan dengan tampilan yang agak berantakan (padahal Malfoy selalu terlihat sempurna), dasi tidak pada tempatnya, rambut yang berantakan dan hal lain itu, seolah dia baru saja berlari mengelilingi kastil untuk mencarinya. Atau memang begitulah kenyataannya.
Tapi yang paling mengejutkannya adalah ekspresi wajahnya. Dia terlihat sangat khawatir seperti sebelumnya, dan ada kilatan marah dicampur dengan putus asa, seolah dia telah menunggunya di sini cukup lama.
"Malfoy!" serunya.
Malfoy tidak menjawab, hanya berjalan melintasi ruangan ke arahnya.
Dan hal terakhir yang dia ingat adalah pelukan lembut yang hangat, dengan wangi cologne yang mahal.
'Khas Malfoy' pikirnya. Sebelum matanya menutup karena kelelahan dan rasa pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lord Malfoy
Fanfiction[Lord Series: Book 1] Draco Lucius Malfoy, tidak pernah dalam hidupnya akan membayangkan Hermione Granger sebagai neneknya. Itu adalah hal yang sulit untuk ditanggung, bukan begitu? 🌹 Abraxas Malfoy & Hermione Granger 🌹 ‼️ SLOW UPDATE ⚠️ BELUM DIE...