Malam hari pun tiba, saat ini seluruh peserta sedang mempersiapkan diri untuk acara api unggun.
"Kepada seluruh peserta diharap segera merapat kearena lapangan" ucap sang kaka osis.
"Yuk kelapangan" ajak Erika.
Kami berdua pun bergegas menuju lapangan.
Upacara api unggun telah berlangsung seluruh peserta mun bernyanyi-nyanyi bersorak meriah meramaikan acara api unggun.Tiba-tiba seseorang menepuk punggungku dari belakang.
"Hai" ucapnya.
"Lo lagi?" Ucapku pada sibeo.
"Ternyata lo masih inget gue hahaha"
"Apa lagi?!"
"Kangen" katanya berbisik tepat ditelingaku.
Jantungku berdegup kencang ntah kenapa yang pasti tubuhku bergetar akibat bisikannya.
"Lo gainget apa sama gue yang udah bantu lo?"
Aku hanya mengangkat sebelah halisku bertanya apa maksudnya.
"Waktu diperpus yang waktu lo ganyampe ambil buku akibat Kependekkan" ucapnya sambil menekankan kata kependekkan.
"Thanks"
"Yaelah makasih muluu"
"Pamrih?"
"Bukannya gitu, cuma yaa jangan jutek-jutek gitu dong. Kalo lo terus gini ntar gue bisa pergi, nta-" belum sempat melanjutkan sudah dipotong.
"Pergi aja" ucapku dingin.
"Ntar nyesel lagi"
"Jadi pergi?"
"Ga segampang itu, cinta itu harus diperjuangkan"
Aku tertegun.
"Cinta?" Gumamku.
"Hey, malah bengong helooo mikirin gue yaa Darel paling ganteng seAsia" ucapnya pede yang membuyarkan lamunanku.
"Apansi!" Ucapku, lalu aku pergi duduk dipinggir lapang.Aku masih memikirkan perkataan Darel tentang cinta.
"Apa itu cinta?"
"Mengapa aku tak mengetahuinya?"
Pikirku dalam hati.
Hingga seseorang duduk disebelahku yang membuatku melirik kearahnya.
"Hey" ucapnya.
Aku hanya mengangkat sebelah halisku bertanya apa maksudnya ia kemari.
"Lo lupa? Gue yang waktu itu nabrak lo dikantin tadi siang"
"Hm"
"Bintang dilangit bertaburan ya" ucapnya, membuatku tertegun melihat kearah langit. Benar, malam ini bintang menghiasi langit. Aku sangat menyukai bintang, dia indah punya cahaya sendiri.Pria itu terus memandangi wajah Airish.
"Lo cantik" katanya.
Aku pun menengok kearahnya kikuk.
"Ha hah?"
"Hm, gue Arya. Arya Praditia Angkasa Lo siapa?" Ucapnya ramah.
"Airish"
"Saja?"
"Lo gaperlu tau nama panjang gue"
"Oke, nama lo indah kaya lo"
"Hm, makasih""Ayoo siapa yang punya bakat atraksi, nyanyi, dansa atau apapun silahkan tampilkan kedepan" ucap sang panitia.
"Lo bisa nyanyi?" Tanya Arya.
"Ga"
"Boong ayo kedepan" ucapnya sambil menarik tanganku.
"Eh eh gue malu"
"Gausah malu, ada gue" ucapnya sambil tersenyum manis.
Lalu kembali menarik tanganku."Kak, aku mau nyanyi" ucap Arya.
"Ohh ternyata ada sepasang penyanyi disini yang akan mempersambahkan sebuah lagu untuk kalian semuaa" tepuk tangan pun riuh.
Musik pun mengalun.Cantik..
Ingin rasa hati berbisik.
Untuk melepas keresahan
Dirimu.. Ooh cantik..
Bukan ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merinduu.. Selalu..
Ooh.. Walau mentari terbit diutara..
Hatiku hanya untukmuu..
Airish ft Arya:
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita.."Bro, liat yu ada yang nyanyi tuh" ucap teman Darel.
Mereka pun melihat kearah kerumunan, saat Darel melihat Airish bersama seorang pria yang tak ia kenal.
Rahang nya mengeras saat ia tau Airish bahagia bukan dengannya.
"Gue cabut"ucap Darel.
"Kenapa dia?" Ucap radit.
Aril hanya mengendikkan bahunya.Hayoo Darel kenapa..
Salam Hangat
Jangan lupa Vote😉😘

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH PILIHAN
Teen FictionPercayakah jika aku tak mengerti rasanya jatuh hati? Semacam ingin merasakan tapi tak berani Aku selalu berharap seseorang membantuku untuk menemukan hatiku untuk dimiliki orang yang akan ku jatuhkan hati. ~Airish Levani Dira