Author pov
Darel melajukam motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Ia memilih pulang hari ini, karna menurutnya ia sangat lelah sekali.
"As'salamualaikum"
"Waalaikumsalam, kamu kemana dulu rel?" Tanya sang wanita paruh baya.
"Ada urusan bu"
"Yasudah sana kamu bersih-bersih setelah itu kamu makan"
"Iya bu"
Darel pun menaiki tangga menuju kamarnya dan membaringkan tubuhnya yang terasa penat di Kingsize nya sejenak.
"Hufh" Darel memghembuskan nafasnya lelah. Ia pun bangkit untuk melaksanakan ritual mandi.Ceklek
"Rel, kamu lagi mandi? Makanmu ibu taruh dimeja belajarmu ya" teriak Risya a.k.a mamah Darel.
"Iya buuu nanti Darel makaaann" balas Darel.
Tak lama kemudian, Darel keluar dengan handuk yang dililitkan pada pinggangnya.
Ia pun memakai kaos hitam oblong dengan celana jeans selututnya. Ia pun melihat makanan yang dibawakan sang ibu lalu memakannya dengan lahap.***
"Bundaa sosweeeetttttt"
"Iya aduuhh kaya zaman bunda masih muda gitu"
"Aahh bunda apaansii"
"Hahaha"
Airish dan bunda tengah menonton drakor bersama ditemani snack dan cocacola didepannya.Tok.. Tok..
"As'salamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab mereka serentak.
"Siapa bun"
"Sebentar bunda samperin dulu ya"
"Oke bunda"Cekklek
"Waalaikumsalam eh masuk-masuk"
"Terimakasih permaisuriku"
"Ih kamu tuh ya"
"Coba liat siapa yang datang"
"A-ayah?"
"Apa kabar cinderella ayah yang paling cantik"
"Ayaaaaahhhhhhhh apa kabaarr?" Teriak Airish sambil memeluk Dirga sayang ayah yang 2 hari ini bekerja diluar kota.
"Ayah baik-baik aja sayang, kamu?"
"Cika kangen ayah"
"Ayah juga kangen sama kamu"
"Ayah bawa apa?"
"Ampun ayah dipalak oleh-oleh"
Bunda dan cika pun terkekeh mendengarnya, karna sang ayah baru saja datang dan masih kewalahan sudah ditanya buah tangan oleh putrinya.
"Hehehe.. Becandayah, ayah pulang aja cika seneng"
"Yakin gamau oleh-oleh?"
"Eh mau dong"
"Tapi ayah gabawa apa-apa"
"Iiii ayaahh" rengek cika mengerucutkan bibirnya kesal.
"Haha becanda sayang, tuh tolong bawain koper ayah"
"Aye.. aye.. kapten"
Dengan sekuat tenaga Airish membawa koper coklat milik ayahnya keruang keluarga.
"Sini" ucap sayang ayah, Airish pun menyerahkan koper itu pada Dirga.
"Ayah bawa apa sih? Ko berat banget"
"Nih" Dirga menyodorkan buah tangan pada putrinya, Airish hanya bisa menganga.
"I-ini.."
"Iya ini untukmu nak, rajinlah berlatih biar kamu makin mahir memainkannya"
"Terima kasih ayah, Cika suka biolanya! Cantik" seru Airish sambil memeluk ayahnya. Ya, ayahnya membawakan Airish biola putih dengan senar hitam dan tongkatnya senada dengan senar. Airish yang bisa memainkannya semakin senang karna mempunyai biola baru yang akan membuatnya semakin semangat memainkannya.
"Sama-sam putri ayah"
"Buat aku mana?" Ucap bunda.
"Buat permaisuriku yang cantik ini"
"Ini-bu.. buat aku mas?" Nganga bunda tak percaya.
"Iya sini ku pakaikan"
Bunda pun berbalik dan memegang gantelan berbentuk mawar putih dilehernya.
"Terimakasih mas"
"Sama-sama permaisuriku" bunda pun mendapati semburan merah merona dipipinya kala Dirga mengecup keningnya sekilas. Dirga memberinya sebuah kalung berlian dengan gantelan mawar putih dibagian tengahnya. Sungguh keluarga yang manis.***
Setelah melakukan ritual makan, pria itu pun meneguk segelas air putih disebelah piringnya. Ia pun membaringkan tubuhnya di kingsize miliknya dan membuka instagramnya.
Ia mengetik sebuah nama dan menstalkingnya.
"Jadi tongkrongan lo dikafe loyal" ucapnya ia pun menyeringai karna mendapat satu informasi tentang keberadaan yang ia cari.
"Gue, Darel. Bakal jagain lo sebisa gue Irish"Hai haiiii kangen ga sama aku wahaaa maaf baru up lagi🙏
Salam hangat jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH PILIHAN
Genç KurguPercayakah jika aku tak mengerti rasanya jatuh hati? Semacam ingin merasakan tapi tak berani Aku selalu berharap seseorang membantuku untuk menemukan hatiku untuk dimiliki orang yang akan ku jatuhkan hati. ~Airish Levani Dira