Matahari terbit diufuk Timur menyorot tenda lewat sela-sela resletingnya, gadis itu membuka matanya segera bangun dari tidur nyenyaknya.
"Hooaaammm" Erika menguap setengah sadar.
"Rish.. Rish.. Aduuuhh aku lelaahh.."
Dia pun membuka matanya, tak ada siapapun didalam tenda..
"Airish kemana?"
Dia melirik arloji ditangan kirinya.
"What?!!! Jam 7? Aduh gue telat nih aduu siIrish kenapa sih gabangunin gueeeee ah!"
Dia pun bergegas keluar tenda, saat itu para peserta sedang berbaris untuk bersenam.
"Rish lo kenapa si gabangunin guee ampir aja telat kan" gerutu Erika yang tiba-tiba datang langsung mengomel hingga semua mata tertuju padanya.
"Berisik!" Jawab Airish.
"Lo tuh nyebelin banget si"
"Lo nya aja yang susah bangun"
"Tauah lo ngeselin"
"Serah" balas Airish.
Senam pun dimulai 10 menit berlalu semuanya persiapan untuk upacara penutupan karna ini hari terakhir MOP.
"Cek.. Baik kepada seluruh peserta diharap segera memasuki lapangan untuk mengikuti upacara penutupan" arahan dari panitia.
"Udah?" Tanya Erika yang baru selesai memakai sepatunya.
"Yu"***
"Seluruh peserta dinyatakan resmi menjadi siswa siswi SMA Garuda"
Prok.. prok.. prokk..
Riuh tepuk tangan dari peserta karna bangga telah resmi menjadi murid disekolah terfavorit ini.Akhirnya semua berpesta merayakan datangnya siswa siswi baru.
***
"Pulang bareng ga" tawar Erika.
"Gue dijemput mang maman"
"Hmm.. Kalo gitu gue duluan ya"
"Hati-hati"
"Siap bosku"
"Daaah" ucapnya berbarengan.Airish menunggu supirnya mang Maman digerbang sekolah banyak orang berlalu lalang keluar gerbang.
"Ketemu lagi kan jodoh gakemana emang"
Airish menoleh, sialan umpatnya dalam hati.
"Nunggu ya?"
"Keliatannya?" Kesalku.
"Gue temenin ya"
"Lo gabalik?"
"Mau ko"
"Terus?"
"Terus apa?"
"Ngapain lo masih disini?"
"Suka-suka gue lah"
Airish memilih diam percuma meladeninya hanya membuang-buang tenaga saja.Tin.. tiinn..
Suara klakson mobil menghampiri mereka.
"Mari non" ucap mang Maman, ya jemputan Irish sudah datang.
"Lo ngapain masih disitu?"
"Nunggu lo pulang"
"Sekarang gue mau pulang"
"Yaudah sana"
Airish masuk kedalam mobilnya untuk pulang dia sangat lelah sekali ingin cepat-cepat tidur diQween size kesayangannya.
"Yu pak jalan"
"Hati-hati pak jangan kenceng-kenceng bawa mobilnya, anterin tuan putri dengan selamat" ucap Darel yang membuat mang Maman tertawa.
Airish hanya mengalihkan pandangannya malas.
"Siap den"
Mobil pun melaju menuju rumah Airish.Tok.. tokkk.. tokk
"Assalamu'alaikum.. bundaa" ucapnya lesuh
"Wa'alaikumsalam.. eh anak bunda udah pulang, gimana sekolahnya?"
"Bundaa Irish cape jangan dulu ditanya Irish laper" rengeknya.
"Yaampun anak bunda, yaudah kamu mandi dulu, terus makan bunda udah siapin makan spesial buat Irish"
Mata Irish berbinar mendengar penuturan bundanya.
"Yeee makasih bundaa" sambil mencium pipi bundanya.
"Udah sana"15 menit kemudian..
Setelah melakukan ritual mandi Irish menuju ruang makan.
"Ummm wanginya enak"
"Ayo cepat makan, bunda mau bikin minumnya dulu"
Airish pun tak membuang waktu, di langsung melahap makanan nya hingga ludes.
"Aaahh kenyaang"
"Nih, minumnya"
"Ahh, bunda Irish cape mau tidur"
"Yaudah sana tidur, kamu lemes banget"
"Iya bunda"
Irish langsung menuju kamarnya, saat dia akan tidur suara handpon nya bergetar mau tak mau Irish mengeceknya dulu.
Nomor tak dikenal
+628**********
Selamat beristirahat Airish.Pesan singkat itu, tak dihiraukan Irish dia sangat lemas hingga tertidur nyenyak di qween size kesayangannya.
Hallo gaes hehehe maaf baru post lagi, kemaren numpuk tugas gimana ceritanya? Makin penasaran kan?
Lanjut part berikutnya.
Jangan lupa VOTE😉

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH PILIHAN
Ficção AdolescentePercayakah jika aku tak mengerti rasanya jatuh hati? Semacam ingin merasakan tapi tak berani Aku selalu berharap seseorang membantuku untuk menemukan hatiku untuk dimiliki orang yang akan ku jatuhkan hati. ~Airish Levani Dira