Berangkat bareng?

2 0 0
                                    

"Kemana si Irish tumben belom dateng dah tu anak?"

Erika menatap Arloji di tangannya.

"Tapi baru jam 06:15 menit sih,"

"Duduk dulu aja lah, nanti juga dateng sendiri." Erika mengoceh sendiri.

Ia pun memilih menggambar sambil menunggu Airish.

Sebuah jalan raya tergambar di atas kertas A2 milik Erika. Kendaraan mulai tergambar mobil sedan, angkot, bis sekolah, dan terakhir....

"Lah? Gambar apaansi ni?"

"Ko kaya kenal ya?"

Erika nampak berfikir apa yg telah digambarkan nya?

Takk....

Erika menepuk jidatnya agak kencang membuat semua teman sekelas yang ada di kelasnya menoleh.

"Kenapa Rik?" tanya salah satu temannya.

Erika menoleh, lalu menggelengkan kepalanya dengan wajah kebingungan.

"Apa tingkah gue memalukan tadi?" gumamnya.

Erika kembali menatap hasil gambar yang ia buat di atas mejanya.

"Inikan.... "

"Gambar lo?"

Erika menoleh pada suara seseorang yang mengajak nya bicara.

"Rish akhirnya lo dateng juga!" ucapnya yang teralih dari gambar tadi.

"Kenapa?" tanya Airish heran karena Erika seperti nya menunggu nya.

"Tar dulu... Lo kok tumben jam 7 kurang baru dateng?"

Airish menghembuskan nafasnya.

"Darel,"

"Kenapa Darel?" Erika bertanya karena tiba-tiba Airish menyebut nama Darel.

"Gue dijemput dia,"

"Lah hubungan nya sama lo telat kenapa?"

"Lelet! Modus,"

"Gagal faham Rish.... "

"Bawa motornya pelan-pelan, mana pas nyampe dia ganggu jadi baru nyampe kelas sekarang." jelasnya.

"Hahahaha... Semodus itu kah? Maklumlaaah... Nama nya juga cinta."

Airish menatap Erika.

"Lo nungguin gue ada apa?" tanya Airish.

"Gue...."

Erika nampak berfikir, apakah ia harus menceritakan kejadian kemarin?

Erika menimang-nimang.

"Rik?"

"Hah?"

"Ngapain?"

"Hm... Gajadi Rish, gue lupa."

"Ck!"

"Ehehee... Maafin!"

Airish melihat gambar di atas meja Erika.

"Lo gambar apaan Rik?"

Erika yang sadar akan gambarnya pun langsung melihat kembali hasil gambar yang ia buat, lalu melipat nya dan di taruh ke kolong meja.

"Ng-ngga... Ngga gambar apa-apa!"

"Apasi lo gugup banget?"

"Ah ngga biasa aja tuh."

DIA ADALAH PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang