Brumm.. Brumm..
Darel melajukan kuda besinya untuk ke mini market, malam ini entah kenapa ia sangat ingin menonton Film Romance kesukaannya, maka dari itu ia rela pergi malam-malam untuk membeli kaset dan beberapa cemilan untuk dimakannya nanti sambil nonton.
Dia memang bucin, ia sangat menyukai film romance, menurutnya film itu menginspirasi masa depannya. Ada-ada saja darel ini.
Perjalanan malam ini tak terlalu ramai, hanya ada beberapa mobil dan motor berlalu lalang. Angin malam yang tak terlalu dingin menghembus hoody pria itu. Hingga asik menikmati udara, tak terasa ia sudah sampai diarea parkir mini market yang tak terlalu ramai itu.
Ia pun masuk disambut sang kasir dengan ramah dan ia balas dengan senyum manisnya itu, lalu mengambil beberapa snack dan berpindah ke area kaset. Mini market disini sangat komplit sampai ada kaset disediakan, sudah bisa tebak kan? Darel pilih kaset apa?.
Saat ia rasa ada kaset biru muda yang menarik perhatiannya,ia pun mendekat dan tepat saat hendak mengambilnya, ia memegang sesuatu yang sangat lembut seperti tangan manusia. Ia pun melihat siapa pemilik tangan itu ia sempat kaget seketika."lo? "
Pemilik tangan itu langsung melepaskan tangannya.
"gue duluan" ucapnya dengan nada memperingati.
"tapi dari tadi gue ngincer ini"
Sipemilik tangan itu hanya menghembuskan nafas kasar, karna ia juga ingin membeli kaset itu."tapi, buat lo aja deh gue iklas. Gue cari yang lain aja, nih" ucap darel pasrah sambil menyodorkan kaset biru muda itu.
"ngalah ?!"
"apasi yang ngga buat Airish my bidadari syurga calon istri Darel"Yaa, pemilik tangan itu bidadarinya Darel, siapa lagi kalo bukan Airish.
"thanks"
"sama-sama cantik"
Darel pun beranjak ketempat lain dan melihat kaset silver dirak sebrang.
"gue yang ini aja deh"
Airish hanya menatap kaset yang ada ditangannya, ia merasa tak enak karna merebut kaset milik Datel. Tapi apa peduli Asirish, yang penting ia mendapat apa yang dia mau.
Sampai dikasir, Airish menyodorkan kaset, eskrim, dan beberapa cemilan untuk dibayar. Tak lama Darel menyusulnya.
Saat Airish hendak keluar untuk pulang, Darel menghentikan pergerakkkan Airish dengan menarik tangannya."Lepas! " ucap Airish memberontak.
"tunggu dulu, galak amat sih udah dikasih kaset juga"
"gak iklas lo?! "
"bukan gitu, lagian gue udah dapet yang lebih seru"
"terus apa mau lo? Cepetan gue mau pulang"
"tunggu diparkiran gue bayar ini dulu bentar"
Airish pun pergi keparkiran seperti yang diperintahkan Darel.
"ini mba makasih"
"iya mas, sama-sama jangan lupa datang kembali"
Darel pun keparkiran menyusul Airish yang ternyata sedang jongkok sambil menopang dagunya.
"hey, bidadari bangun"
"cepetan mau apa ish gue mau pulang"
"lo pulang sama siapa? "
"gapenting"
"gue anter ya udah malem"
"gausah"
"bahaya rish, udah malem ntar ada yang nyulik"
"cerewet lo ydah ah"
"e eeh eh.. Iya maaf lo pulang sama siapa dulu coba kasih tau gue, gue takut! Ntar gimana kalo lo pulang sendiri gimana kalo ada apa-apa?! "
"gu-"
"Airish pulang sama saya" ucap seseoranv dibelakang Airish.
"ayah"
"eh, om" ucap Darel terkejut.
"iya nak, Airish pulang sama saya jadi gaperlu kahawatir"
"ayah, cika kemobil duluan ya"
"iya sayang"
Sepeninggal Airish, kini tinggalah mereka berdua.
"kamu siapanya Irish? "
"calon suaminya om" ucap Darel dengan percaya dirinya.
"hah? "
"hehehee tapi baru temenan ko om,proses hihi"
Dirga hanya terkekeh mendemgarnya
"dasar kamu ini, nama kamu siapa? "
"Darel om"
"yasudah, om pulang ya kasian anak om nunggu dimobil, kamh juga pulang sudah malam, nanti orang tuamu nyariin"
"siap om, hati-hati"
"iya"
"eh eh om"
"apalagi? "
"titip Irish jangan sampe tidur larut gara-gara nonton film"
Dirga kembali dibuat terkekeh lalu tertawa dan meninggalkan Darel yang nyengir tak berdosa.
Didalam mobil, Dirga senyum-senyum sendiri.
"yah? " panggil Airish.
Hening.
"ayaaaaah"
"eh, apa putri ayah? "
"ayah kenapa sih senyum-senyum sendiri dari tadi"
"hahahhaa"
"tuhkan sekarang ketawa gajelas serem ih"
"yang tadi siapa tuh ayah lupa"
"tadi? "
"iya yang narik-narik tangan kamu yang ngomongnya ceplas ceplos"
"Ohh! Darel maksud aya? "
"ah iya, Darel. Itu pacar kamu? "
"ih ayah ko ngomongnya gitu sih. Mana mau Cika sama orang sinting galulus rsj kaya dia"
"masa? "
"iya ayaaah iii kenapa jadi nanyain dia sih! Tadi ayah ngobrol apa sih sama dia?ko lama"
"hmmm jadi penasaran niih? " goda sang ayah.
"iii ayah maaah ngeselin"
"hahahaa" Dirga tertawa lalu mengacak rambut putrinya.
Airish cemberut dibuatnya, kenapa sih orang itu selalu mengganggu hidupnya. Sekarang kenal sama ayahnya berbahaya kan bisa-bisa dia modus. Hahahahah uwuuuu.
"Cika"
"hm? " jawab Airish jengkel.
"ayah pesen sama kamu, hati-hati sama omongan"
"ma-maksud ayah? "
"terkadang omongan yang tak baik akan berujung tak baik juga pada kita"
"ayah apasih? Cika gangerti jangan ambigu gitu dong"
"haha.. suatu saat nanti kamu pasti ngerti"
Haiiiii ketemu lagi sama aku autor moody hihii maaf lama update😁✌
Pknya jgn lupa pantau terus cerita aku ya😊😍 dan jgn lupa kasih bintang okee👌
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH PILIHAN
Teen FictionPercayakah jika aku tak mengerti rasanya jatuh hati? Semacam ingin merasakan tapi tak berani Aku selalu berharap seseorang membantuku untuk menemukan hatiku untuk dimiliki orang yang akan ku jatuhkan hati. ~Airish Levani Dira