Mentari pagi telah terbit diufuk timur dengan cahaya terang pagi ini.
Banyak orang beristirahat dibangku taman karna teriknya pagi ini, padahal ini baru jam 06:15."duluan ya"ucap seorang gadis bersama temannya yang mungkim akan pulang setelah lari pagi bersamanya.
"iyaa hati-hati "
***
"itu tuh gelasnya masih kotor yaampun"
"iya mah belum"
"yang bersih Darel"
"dasar cerewet"
"bilang apa sekali lagi?! "
"eh ngga mah, mamah cantik"
"awas kamu ya"
Disitulah Darel, sedang menghadapi wastafel penuh perabot kotor. Weekend ini ia disuruh membantu ibunya karna katanya ntar siang ibunya akan pergi ke butik karna banyak pesanan pakaian.
"hufh, selesai tinggal satu lagi" ucap Darel dengan sumringah.
Preekkkkkk..
'waduh mampus gua' batin Darel
"suara apa tuh? " datang sang mamah.
"Dareeeeeeeellllll kenapa kamu pecahin gelas siiih" amuk sang mamah lalu menjewer telinga Darel.
"mah mah mah.. Ampuuunn Darel ga sengaja, licin"
"kamu tuh yaa lain kali hati-hati"
"iya iya mah maaf ampun ini lepasin kuping Darel ntar doer mah"
"sekarang kamu mandi sana"
"siap ibu negara"
"apaansih kamu tuh cepet"
"iya mah ampun hihiii" Darel pun berlari terbirit-birit mengambil handuk dan mandi.
***
"bubur neng? "
"iya mang satu"
"siap neng tunggu sebentar"
Gadis itu pun menunggu pesanannya dimeja yang disediakan tukang bubur tersebut.
"Rish? "
Merasa ada yang memanggilnya, ia pun mendonggak.
"eh, arya!"
"boleh duduk ga? "
"silangkan lah bebas"
Yaa mereka adalah Airish dan Arya, yang tak sengaja bertemu ditukang bubur.
"mang, bubur satu" teriak Arya.
"siap den"
"abis jogging?" tanya Arya pada Airish.
"iya nih, lo juga? "
"iya nih biar sehat, boring dirumah terus"

KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ADALAH PILIHAN
Teen FictionPercayakah jika aku tak mengerti rasanya jatuh hati? Semacam ingin merasakan tapi tak berani Aku selalu berharap seseorang membantuku untuk menemukan hatiku untuk dimiliki orang yang akan ku jatuhkan hati. ~Airish Levani Dira