🌡⚾🃏-
Hubungan ayah dan anak itu membaik. Walaupun masih agak sedikit kaku karena Jaemin yang memang ingin menjaga jarak dari Jeno. Meski begitu, tidak membuat komunikasi keduanya terhenti.
Hari ini libur. Biasanya sih, Jaemin main kartu uno sama adik-nya yang tampan. Tapi karena pemuda Hwang mengiriminya pesan pada malam kemarin sebelum tidur. Jadilah sekarang Jaemin berada di kursi penonton menonton pertandingan bola basket. Hyunjin mengajaknya.
Hari ini ternyata club basket dari sekolah Jaemin yang berisikan; Hyunjin, Changbin, Lucas, Eric dan lainnya akan tanding lawan club sekolah lain, Eric bilang dari sma sepupunya. "Hah? SMA mana?" Tanya Jaemin sok penasaran.
Well sebenarnya, dia cuma gak ada kerjaan saja nanya-nanya ke Eric yang lagi digantikan mainnya sama Sunwoo. Beberapa waktu yang lalu kaki Eric mengalami cidera. Jaemin engga terlalu memperhatikan pertandingan basketnya sedaritadi. Karena dia memang gak niat sama sekali sama beginian.
"SMA Budaya, yang pernah Aku ceritain ada sepupuku yang anak basket juga loh. Sipit juga kek aku," jawab Eric berusaha mengingatkan jaemin.
Cuman ya, dasarnya Jaemin, kalau teman ngomong masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Jadi ya gimana mau inget? Waktu di ceritain dengar aja enggak.
"Terus sepupu kamu ada?" Tanya Jaemin.
Kalau ngomong sama Eric gak boleh toxic. Eric kalo sudah bareng sama Jaemin image brutal-nya hilang jadi kalem-kalem bangsat. Jadinya mereka kalau ngomong biasa pakai aku-kamu.
Eric mengedarkan pandangannya, "Ada kali, gatau lah aku lagi copot softlens.. jadi burem kayak masa depan Hyunjin."
"HEH!"
"Apa? kalian kan udah sutup. Berarti kamu masa lalu dia dong, bukan masa depan."
"Oh, iya juga ya,"
"Iya bedul."
Eric kembali buka topik baru, "By the way on the way in bus way-"
"Apa sih? gak usah lebay Ric.."
"Hehe iya maaf," sambil cengir. "Sepupu aku ganteng. Tapi sayang.."
"Sayang apa?" Jaemin tolehkan kepalanya.
"Sayang kamu tiga ribu.."
PLAK!
"AW- kurap! Sakit woi lah!"
"Makanya jangan kayak orang goblok kalo ngomong!" Jaemin maung.
"Iya iya.. tadi aku ngomong apa sih?"
"Tapi sayang.."
"Sayang, sayang, dia ada yang punya~"
"Eric.."
"Tapi sayang dia veteran."
"PFFFT! HAHAHAHAHAHAHAHA."
Eric memandang datar Jaemin. "Ketawanya.. puas amat. Malu ah, masa anak gadis ketawanya gitu."
"ISH ERIC! TAK GEBUK AMPE TERSUNGKUR MAU?"
"Ngga makasih hehe."
"Itu sepupu kamu kok bisa veteran? Bukannya kamu bilang keluarga kamu pinter-pinter? Sepupu kamu gak kebagian pinter apa gimana? HAHAHAHA."
"Satu-satu dong Jaemin.."
"Oh, iya maap." Selain durhaka kepada orangtua, sifat buruk Jaemin yang tidak bisa ditutupi adalah gampang meremehkan orang lain. Eric sudah tak heran lagi makanya.

YOU ARE READING
training wheels ft.nomin
Fanfiction❝Love everything you do, when you call me fucking dumb for the stupid shit i do❞ They say love made the danger in you look safety.