Hari ini aku dan Jaehyun, sebut saja ia tunanganku pergi ke pantai didaerah Busan. Aku menemani perjalanan bisnisnya kesana dan kami menikmati keindahan pantai Busan setelah ia selesai dengan pekerjaannya.
Aku dan Jaehyun telah lama berpacaran, mungkin sekitar tiga tahun sampai dimana Jaehyun meminta ku untuk bertunangan dengannya. Kami baru saja melangsungkan acara pertunangan bulan Agustus tahun lalu dan hanya pada hari ini kami bisa pergi bersama setelah acara tersebut digelar.
Aku mencintai Jaehyun, sangat. Aku ingin dia selalu bersamaku walaupun ia selalu mementingkan bisnisnya daripadaku. Tapi itu bukan hal yang perlu dibesar besarkan. Bagiku, bisa bersamanya saja itu sudah sangat membahagiakan.
"maaf" Jaehyun tiba tiba meminta maaf padaku. Ia menyadari bahwa ia selalu memprioritaskan bisnisnya ketimbang diriku.
Aku memakluminya, karena aku tahu. Menjadi seorang CEO hotel terbesar di Korea di usia yang terbilang muda tidaklah mudah, kau harus meluangkan begitu banyak waktu untuk pekerjaan dan masalah yang mungkin saja terjadi pada saham saham yang kau miliki.
"it's okay. Aku nggak apa apa. Lagian itu pekerjaan kamu." aku memberikan senyuman terbaikku meskipun aku tidak bisa munafik pada diriku sendiri.
Aku memang memaklumi kesibukan yang dimiliki olehnya, namun sebagai seorang wanita yang kini menjadi tunangannya tentu saja aku membutuhkan perhatian dari orang yang aku cintai, bukan?
Dan bodohnya aku, aku tidak mampu mengatakan pada Jaehyun kalau aku sangat ingin ia perhatikan. Aku tidak mampu mengatakan bahwa aku ingin dia meninggalkan pekerjaannya sesaat dan berpaling padaku walau hanya sehari.Nyatanya, aku hanya bisa menjerit dalam hati. Aku tidak bisa mengganggunya walaupun aku mampu.
Jaehyun sangat bahkan terlalu sibuk dengan dunia bisnisnya sampai dimana aku meragukan rasa cintaku padanya. Aku ragu apakah aku benar benar mencintainya atau aku...
Entahlah.Aku tidak ingin membayangkannya. Aku hanya berharap hubungan kami tetap baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Cuts
FanfictionYoona, aku menginginkanmu sampai tak ada lagi kertas yang bisa kau potong disetiap malamnya. Park Yoona, aku Mark Lee mencintaimu sampai belulangku rapuh.