Feels Like Sibling

63 15 2
                                    


“kamu sama siapa disini? Hyung mu disini juga?”tanya ku setelah meng-cut paste makanan yang ada dimeja ke perutku.

“sama hyung.”

“terus dibiarin sendiri dinegara orang? Hyung macam apa itu nggak jagain adiknya.”tanya ku penasaran

“ya nggak lah. Hyung itu paling baik. Aku yang bilang ke dia kalo aku mau jalan jalan sendiri disini. Bosan juga kalo bareng dia mulu. Mana dia cowo lagi.” Ia membela laki laki yang disebutnya hyungnya itu

“bukannya gitu, aku bukannya nuduh hyung kamu jahat atau tega. Aku cuma heran aja bocah kayak kamu dijalanan Kiev sendirian.”tanyaku membela diri.

“wow, how care you are”jawabnya menggodaku

“bukannya care, bodoh. Aku cuma nanya kenapa kamu dijalanan Kiev sendirian.”jawabku menahan sabar pada bocah gila ini

“sorry, becanda doang juga.”

“hyung-ku susah banget dibangunin tadi pagi kayaknya dia pulang telat ke hotel semalam. Nggak tau kemana dianya semalam sampe bangun pagi aja nggak bisa.”gerutunya

“hyung-mu ke club, maybe. Cewe cewe disini kan cantik cantik semua.”jawabku menyatakan opsi yang mungkin lebih masuk akal tentang hyung-nya yang pulang malam.

“hyung nggak suka clubbing. Walaupun dia itu nyimpan banyak banget alkohol dikamar, dia nggak pernah injak club dimanapun itu, ya mungkin semacam alergi club”jawabnya sambil tertawa.

“really? Aneh banget, nyimpan alkohol tapi nggak pernah ke club. Aneh banget. Aku jadi penasaran siapa hyung-mu yang anti club itu.”ledekku

“yeee, jangan gitulah. Dia emang gitu orangnya, susah ditebak. Ambivert gitu.”lagi lagi ia membela hyung-nya itu

“just kidding. Sorry”aku memberikan senyuman agar dia tidak marah padaku

Berbicara dengannya membuatku merasa memilki saudara yang kini tengah mengobrol dengan ku, melakukan perjalanan bersama seperti ini. Hyung bocah ini pasti sangat beruntung mempunyai adik yang ramah dan riang seperti Dean.

Ya, Dean. Aku lebih suka memanggilnya Dean ketimbang Haechan. Lidahku kaku dan lagi pula nama Dean lebih mudah diucapkan oleh lidah malasku ini.


____

“so, wanna come in?”tanyanya sesaat kami tiba didepan kamar hotelnya yang langsung kubalas dengan gelengan kepala. Aku ingin istirahat dikamarku setelah seharian menyusuri kota ini dan tertawa tiada henti dengan Dean.

“besok aja. Aku ingin istirahat.”

“yah, padahal hyung-ku ada didalam. Pengen aku kenalin ke noona.”ia menundukkan kepala

“lain kali aja ya. Aku benar benar lelah.”jawabku tidak enak mengingat bocah ini sangat baik padaku hari ini.
Ia pun hanya mengangguk dan masuk kekamarnya.

Sementara aku meneruskan langkahku menyusuri lorong hotel menuju kamarku yang lumayan jauh dari kamarnya Dean dan hyung-nya. Hari ini sangat melelahkan tapi aku senang karena menghabiskannya dengan Dean yang seperti adikkku sendiri.



Tiffany
Send a message
Kamu masih lama disana? Aku nyusul kamu dua minggu lagi setelah masa promo albumku kelar
Liburan nggak ajak aku. Awas kamu nanti
See you

Baru saja aku ingin memejamkan mata untuk mengembara ke alam neverland-ku, handphone yang sedang aku isi batrainya ini bergetar dan sebuah pesan dari Tiffany menjadi pesan pertama yang aku dapat hari ini. benar benar dari Tiffany seorang, rasanya aku ingin membanting iphone ku ini karena benar benar tidak berguna sama sekali,
kau tau kenapa, kan?

Paper CutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang