Boys Time

62 13 1
                                    

Pagi menyapa warga Kiev yang masih ingin menarik selimut mereka, memaksa mereka untuk menjalani rutinitas yang bisa menimbulkan kebosanan jangka panjang karena selalu dilakukan berulang setiap hari, sementara itu diluar kamar Dean sudah teriak teriak tidak jelas karena terus digoda oleh Taemin pasal wanita dewasa yang sering bepergian dengannya akhir akhir ini. aku sangat ingin melemparkan sesuatu kearah mereka namun kantukku lebih parah dari hasratku, maka aku putuskan untuk menutup telinga dengan bantal yang jaraknya hanya lima sentimeter dariku.

“berhenti mengganggunya, Taemin.”ujarku menghentikan pertengkaran mereka yang bisa saja terdengar ke kamar sebelah kami.

“adikmu sekarang main main dengan seorang noona, tidak, atau mungkin seorang ahjumma”Taemin tertawa girang setelah melihat muka merah Dean yang menahan amarah

Aku tertawa mendengar perkataan Taemin yang membuat Dean menangis layaknya anak berumur lima tahun saat dijahili teman temannya, ia mengadu padaku dengan memeluk pinggangku layaknya anak kecil yang memeluk kaki ayahnya saat sedang sedih.

Aku mengelus elus kepalanya sambil mendengarkan aduannya padaku”hyung, si sinting ini terus tertawa, aku kan nggak pacaran sama Yoona noona, kami cuma temenan, noona juga dibilang ahjumma. Coba aja ketemu noona, pasti nggak bakalan nyangka kalau noona itu udah akhir 20-an usianya.”adunya menggebu gebu


“karena itu noona mu itu kupanggil ahjumma”tawa Taemin kembali terdengar meledek Dean

Aku hanya tersenyum menahan tawa dan menenangkan bocah malang ini dengan mengiyakan perkataannya, adik bodoh yang masih cengeng tapi sudah mulai mendekati wanita, bahkan lebih tua darinya.



“stop, bro. Jangan goda bocah SD lagi kasian pinggangku dipeluknya daritadi”

“sorry, Mark but your lil brother are so cute, jadi betah gangguin dia terus”balas Taemin yang kelelahan karena tertawa daritadi


“udah, let’s breakfast and remember we are going to Synevir Lake today,right?”aku mengingatkan mereka akan rencana yang aku sampaikan pada mereka tadi malam.








____

Setelah selesai menyantap sarapan yang kami pesan, kami bertiga bersiap siap untuk mengunjungi sungai yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Eropa, kami hendak menikmati pahatan Tuhan lainnya di Ukraina sebelum petualanganku selanjutnya disisi lain planet ini, untuk mencari kata hangat yang sesungguhnya.

“dari siapa?”tanyaku pada Dean yang sedang membawa sepatu baru

“Yoona noona, tadi dia manggil aku kekamarnya dan kasih ini”jawabnya sambil mengarahkan sepatu bermerk Balenciaga berwarna merah kehadapanku


“Dean, kamu nggak pacaran kan dengan noona itu?”selidikku

“nggak lah hyung. Aku sama noona emang dekat banget sejak disini, dia baik banget hyung”jawabnya sambil terus menatap sepatu yang ia timang timang daritadi


“maksud hyung, kamu masih dibawah umur untuk pacaran dengan wanita dewasa seperti Yoona noona-mu. Fokus saja ke akademimu yang sedang kamu ambil.”ujarku menasehatinya


“trust me, hyung. Aku anggap Yoona noona seperti noona ku sendiri bukan pacar seperti hyung maksud.”ia hanya menutup mata sebentar sambil menepuk nepuk bahuku dan masih terus menatap sepatu itu dengan wajah yang sangat bahagia.




____

Kami sudah berada dimobilnya Taemin menuju danau Synevir yang letaknya belum aku ketahui dimana tepatnya, menurut GPS yang menuntun kami kesana, danau Synevir sudah tidak jauh lagi dari tempat kami beristirahat dan berganti supir secara bergantian untuk menghindari kelelahan jika hanya mengandalkan satu diantara kami untuk mengendarai mobil berwarna dark grey milik Taemin.


Paper CutsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang