DUA

147 11 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hai Sastra?

Sastra kapan kita hangout?

Aku kangen kamu Sastra.

Sas kita ngefloor yuk kapan-kapan?

Sastra hanya berjalan lurus. Pandangannya tajam. Mungkin jika mata Sastra pisau semua yg menatapnya akan terluka. Sastra berjalan menuju perpustakaan, dia akan bertemu dengan Ganis. Sebelumnya Ganis sudah memberi pesan kepada Sastra.

Ganis :
Sas, aku tunggu di perpustakaan ya? Aku duduk di blok ketiga baris kedokteran.

Begitu kurang lebih isi pesan Ganis. Mereka kali ini beda kelas. Ganis yg berotak encer, mudah untuk mengambil mata kuliah tingkat atas. Bukan Sastra tak berotak encer, tapi Sastra adalah tipikal orang santai.

"Kuliah itu untuk dinikmati Ganis, jangan terlalu ambisius. Toh hasilnya sama saja." Kata Sastra.

Setelah melewati beberapa blok, Sastra melihat gadisnya duduk dengan wajah yg serius. Sastra yakin, Ganis sedang berkencan dengan buku-buku super tebal khas anak kedokteran.

"Hai?" Bisiknya.

Ganis tersenyum lembut.

"Masih banyak tugasnya? Mau aku bantu?"
"Tinggal sedikit kok Sas. Kamu sudah makan belum?"
"Belum. Kamu masak apa hari ini?"
"Semur ayam, mau?"
"Masakanmu itu luar biasa Ganis, jadi apapun yg kamu masak aku pasti makan."
"Ya sudah setelah ini pulang ya? Sudah nggak ada jadwal lagi kan?"
"Nggak ada. Ganis, aku tidur sebentar ya? Kalau kamu sudah selesai, bangunkan aku ya?"
"Iya."

Sastra pun membenamkan wajahnya di meja perpustakaan beralaskan tas Ganis. Ganis membaca sambil mengelus rambut Sastra. Sastra akan cepat tidur jika Ganis mengelusnya. Bahkan ibunya pun tak bisa. Setelah dirasa nyenyak, Ganis kembali berkutat dengan buku-bukunya.












Uhhh si manja Sastra ♥️

JOGJA ITU... ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang