Chaeyeon seperti mendapatkan suntikan semangat baru untuk segera berangkat ke sekolah. Sudah lebih dari dua tahun, baru kali ini Chaeyeon begitu bersemangat. Ya, jatuh cinta yang membuat Chaeyeon jadi begini. Taeyong atau Jaehyun yang bisa membuat Chaeyeon begini? Chaeyeon rasa Jaehyun lah yang harus ia perjuangkan. Sebab, Chaeyeon tidak terlalu berharap banyak pada Taeyong. Chaeyeon takut perasaan Chaeyeon ini hanya berupa kekaguman dan akhirnya hanya dianggap teman oleh Taeyong.
Ya. Sekarang Chaeyeon harus fokus pada Jaehyun. Walaupun intensitas pertemuan mereka tidak banyak, tapi ia rasa, getaran pertama ke Jaehyun lebih hebat daripada ke Taeyong.
Tak terasa, akhirnya tiba juga di depan sekolah. Chaeyeon keluar dari mobil dan berpamitan seperti biasa, mencium tangan ibunya.
Chaeyeon melangkahkan kaki masuk ke dalam gerbang. Masih dengan senyum dan mata yang berbinar.
"Pokoknya gua harus ketemu Jaehyun lagi! Gua harus liat dia lagi! Sehari nggak ketemu kangen banget rasanya." kata Chaeyeon dengan sedikit bersuara.
Spontan, mata Chaeyeon melirik sedikit ke arah kiri. Tiba-tiba saja Jaehyun ada di sampingnya. Apakah Jaehyun mendengar apa yang diucapkannya tadi? Sepertinya iya.
Seolah ingin memberikan tanda kalau dirinya mendengar apa yang dilontarkan oleh Chaeyeon tadi, Jaehyun bertanya usil "Pengen ketemu sama sepupunya ya?"
Pertanyaan usil Jaehyun rasanya berubah seperti batu raksasa yang menghantam kepala Chaeyeon. Rasanya ingin pingsan saja sekarang.
"Hai, nama kamu Chaeyeon kan? Yang kemarin ketemu di kantin?" tanya Jaehyun dengan mata yang begitu lembutnya memandang.
"Emm, iya," jawab Chaeyeon dengan bibir masih sedikit kaku.
Sambil membuka percakapan mereka melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Kamu kelas berapa Chae?" tanya Jaehyun santai.
Suara berat Jaehyun terasa menggelitik sampai dihatinya. Chaeyeon tidak tahan mendengarnya.
"Kelas 12-IPA-1, ehehe. Kalo lu sendiri?"
"Lu? Kamu anak gaul ya Chae? Bahasanya lu-lu gua-gua." celetuk Jaehyun sambil menaikan alis tebalnya.
"Eh, maaf."
"Santai aja, kamu nggak salah kok. Aku aja yang nggak gaul, hehehe."
"Maaf ya, kalo lu? eh Jae, eh kamu. Ya kamu, kelas berapa Jaehyun?"
"Aku kelas dua belas Chae."
"Ya iya, dua belas apa?"
"Loh bukannya kamu sudah tau ya?"
"Hah?"
"Iya kamu sudah tau kan?" tegas Jaehyun.
"Maksudnya Jae?" tanya Chaeyeon dengan perasaan bingung, malu, dan penasaran.
"Itu tuh kelas aku Chae." Jaehyun mengarahkan jari telunjuk ke arah kelasnya.
"Oh kelas 12-IPS-1 ya?"
"Tapi bukannya kamu sudah tau kalo itu kelas aku?" ujar Jaehyun dengan candaan.
"Hah? Bel-belum tau kok, Jae." Chaeyeon menjawab dengan terbata-bata.
"Oh gitu ya, berarti cuma perasaan aku aja. Soalnya aku pernah liat kamu beberapa kali entah kamu lagi melamun apa engga. Aku lihat kamu lagi mandangin aku waktu lagi bersandar di depan pintu kelas. Kamu nggak sadar juga ya? Kalau aku pernah beberapa kali melambaikan tangan ke kamu."
"Ya, bukannya gede rasa sih, tapi ya gitu." Jaehyun menjelaskannya dengan santai dan tenang.
Chaeyeon terdiam dan memikirkan kapan Jaehyun melambaikan tangan kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]
Fanfiction[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang kamu menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencint...