"Taeyong gua bakalan kangen banget sama lu. Lu jahat banget si ninggalin kita." Doyeon membasuh air mata yang jatuh di pipinya.
Chaeyeon memegang erat pergelangan tangan Taeyong.
"Yong, kalo gua kangen di bonceng naek sepeda gimana?"
"Udah ah lu berdua jangan sedih lagi, nanti gua malah nggak tega ninggalinnya."
Taeyong memasukan satu per satu kopernya ke dalam bagasi."Janji ya lu sering-sering kabarin kita. Awas aja kalo sampe lupa sama kita!" ucap Doyeon sambil mencubit lengan Taeyong.
"Aww, iyaa gua bakal sering kabarin kalian kok."
"Yaudah kita berangkat sekolah dulu ya Yong. Jaga diri lu baik-baik disana."
"Iyaa kalian juga baik-baik disini. Gua sayang kalian."
Chaeyeon dan Doyeon memeluk Taeyong. Air mata mereka menetes. Mereka akan kehilangan sosok sahabat cowok satu-satunya yang selama ini selalu bersama. Ternyata benar merelakan orang yang kita sayang untuk pergi itu sangat berat.
***
Chaeyeon berdiri di balkon. Matanya melepaskan pandangannya ke suatu arah, tempat yang di janjikan Jaehyun sore ini. Chaeyeon terus memikirkan pesan singkat Jaehyun yang ingin bertemu dengannya sore ini, untuk terakhir kalinya.
Perasaan Chaeyon masih belum kuat untuk bertemu dengan kekasihnya itu. Namun keadaan terus memerintahkannya untuk pergi menemui Jaehyun.
Chaeyeon menghela napas. Memantapkan hatinya. Doyeon tersenyum dan memberi anggukan kepada sahabatnya itu.
"Chae, gua tunggu di sini ya."
Chaeyeon melangkah pelan menghampiri Jaehyun yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu. Tempat dimana Jaehyun mengungkapkan perasaan cintanya. Dada Chaeyeon tiba-tiba menyesak melihat Jaehyun duduk, Chaeyeon mengikutinya. Dengan sedikit kaget, Jaehyun menoleh.
"Hei Chae, makasih ya udah datang."
"Jadi ini alasan kamu, kenapa begitu cepat menyatakan cinta padaku? Kamu ingin merasakan cinta di akhir hidupmu kan?" Chaeyeon menggerakan kepala ke arah Jaehyun. Bekas luka di wajah Jaehyun masih terlihat jelas.
"Chae, aku mau tanya sama kamu. Kamu mencintai fisikku atau hatiku?"
"Kenapa?" tanya kembali Chaeyeon dengan suara pelan.
Jaehyun perlahan menggenggam jemari Chaeyeon. Matanya begitu dalam menatap. "Chae, kalo kamu mencintaiku karena fisik aku rasa sebentar lagi kamu akan merasa kehilangan."
"Tubuh ini nggak akan ada selamanya karena apapun yang terlihat oleh mata akan tiada Chae. Tapi tidak dengan cinta. Karena cinta tidak bisa di lihat, tapi dirasakan. Jadi kalau kamu sekarang menangis berarti kamu mencintai fisikku. Tersenyum lah Chae, kalau kamu mencintai hatiku. Hatiku akan kekal bersamamu."
Chaeyeon tersadar. Ia mengerti apa arti mencintai yang sebenarnya. Jaehyun abadi. Cinta Jaehyun kekal untuknya. Itu membuat dirinya tersenyum dan sedikit tenang.
Kini mereka bermain di atas hijaunya rumput. Tawa mereka memecah kesunyian.
Doyeon di ujung sana melihat mereka dengan perasaan haru. Ia tidak mampu menahan air matanya.
"Chae ayo sini aku gendong."
"Emangnya kamu kuat? Badan kamu nggak sakit?"
"Udah sini naik aja ke punggung aku."
Chaeyeon naik dan merasakan begitu kuat punggung kekasihnya ini. Dalam rasa sakit yang dia rasakan, Jaehyun mencoba menguatkan dirinya untuk menggendong Chaeyeon sambil berlarian kecil. Terdengar lagi tawa mereka di sekitar tempat itu.
"Chae, aku cinta kamu." Ujar Jaehyun sambil menatap wajah Chaeyeon.
Hingga akhirnya mereka berdua lelah bermain dan kembali duduk di bawah pohon. Mereka kembali duduk bersampingan. Begitu dekat. Dengus napas mereka terdengar keras. Keringat deras mengucur di wajah Jaehyun.
Langit berwarna jingga. Air danau dihiasi sinar jingga langit dan angsa yang sedang membasahi bulu-bulu mereka. Mereka berdua menatap danau itu tanpa kata-kata.
Tanpa Chaeyeon sadari dengusan napas Jaehyun sudah tidak terdengar lagi.
Kepala Jaehyun tersandar di bahu Chaeyeon. Sontak Chaeyeon kaget dan langsung melihat ke arah Jaehyun.
"Jae... Jae... Jae... " ujar Chaeyeon sambil menepuk pipi Jaehyun beberapa kali. Namun tidak ada respon sedikitpun dari Jaehyun yang masih memejamkan matanya dengan damai. Chaeyeon menyadari itu semua, bahwa Jaehyun kekasihnya. Telah pergi meninggalkannya.
"JAEHYUNN!!!"
Teriak Chaeyeon dengan tangisan penuh kesedihan. Tubuh Jaehyun terjatuh di pangkuan Chaeyeon. Matahari terbenam bersama dengan perginya Jaehyun untuk selamanya.
The end
Tbc
Hehe hai semua,
Aku memutuskan buat nyelesain cerita ini di part ke 17 karena emang udah aku rencanain juga dari jauh-jauh hari hehe.Gimana ceritanya?
Kalian bisa kasih aku saran&masukan untuk cerita pertama yang aku buat ini.
Aku juga mau ucapin makasih banyak buat kalian yang udah ngikutin cerita ini dari awal aku publish sampe ending. Makasih juga buat vote&komen nya.
Aku sayang kalian, seperti rasa sayang Jaehyun ke Chaeyeon yang gaakan pernah hilang:)
Bye, see u on epilog!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]
Fanfiction[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang kamu menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencint...