2 - Kehidupan di sekolah

1.2K 84 1
                                    

Chaeyeon melangkahkan kaki beberapa meter ke dalam gerbang sekolah. Terlihat gedung sekolah bertingkat yang sangat bersih. Hiasan pohon-pohon tertata cantik di depan koridor lantai dasar sekolah. Terlihat juga lapangan basket dan lapangan voli yang basah karena hujan.

Rambut hitam panjang Chaeyeon sesekali menutupi wajahnya karena terpaan angin pagi itu. Cuaca pagi ini cukup dingin, Chaeyeon lupa mengenakan jaket sehingga tubuhnya beberapa kali menggigil. Ia mempercepat langkah kakinya menuju kelas. Dinaikinya anak tangga satu per satu. Langkah kakinya terhenti di depan kelas 12-IPA-1. Ini saatnya masuk ke dalam kelas, jika tidak mau benar-benar dilibas oleh udara dingin.

Kelas Chaeyeon ini dari dalam terlihat warna dinding berwarna putih, mading yang terpampang di belakang, serta susunan meja dan kursi yang rapi. Di bagian pojok kiri belakang kelas, terdapat peralatan piket. Kelas ini dihuni oleh dua puluh tiga siswa dan empat belas siswi.

Ketua kelas di kelas Chaeyeon adalah Doyoung. Perawakan Doyoung ini tinggi, kulit putih, dan memiliki gigi kelinci yang terlihat sangat menggemaskan. Ia anak kesayangan Ibu Suzy, wali kelas Chaeyeon yang mengajar Bahasa Indonesia. Bu Suzy ini masih muda, usianya baru 27 tahun.

Chaeyeon melangkah dan duduk di kursinya. Namun, kursi di sampingnya masih belum diisi oleh sahabat baiknya, Kim Doyeon. Doyeon ini sejak sekolah dasar sampai sekarang selalu satu sekolah dengan dirinya.

Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh. Suasana kelas mulai menunjukan keriuhan. Murid-murid sekolah keluar masuk kelas bermaksud memantau tanda-tanda apa akan ada upacara bendera. Sebab sesuai peraturan yang ada, lima menit lagi upacara bendera akan dilaksanakan.

JEDDAR!

Tiba-tiba suara petir menggelegar dan mengagetkan seisi kelas. Disusul suara pengumuman dari speaker tiap kelas yang mengumumkan kalau hari ini tidak ada upacara bendera.

"Doyeon mana ya? Dari tadi nggak kelihatan," kata Chaeyeon dalam hati.

Akhirnya Chaeyeon memutuskan keluar kelas untuk mencari Doyeon. Chaeyeon berdiri di depan kelas yang terkena bias-bias hujan. Rambut Chaeyeon tersimpul terkena embusan angin yang melintas. Kedua tangan Chaeyeon meremas kuat tubuhnya seperti sedang memeluk. Dingin.

Dua langkah ke depan, Chaeyeon menempelkan tubuh di pagar pembatas. Bola mata Chaeyeon mencari Doyeon di tiap sudut. Tanpa sengaja matanya menatap tajam ke arah kelas 12-IPS-1. Jaraknya hanya beberapa meter dari pandangannya.

Chaeyeon sangat terkejut. Kedua bola matanya saat ini terfokus pada sosok pria tampan dengan kedua lesung di pipinya. Gambaran pria itu seperti yang hadir dalam mimpinya beberapa hari ini.

Chaeyeon perhatikan lamat-lamat dari kejauhan pria itu sedang menyandarkan dirinya di tembok kelas. Tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celananya. Ia bergaya seperti seorang foto model. Napasnya tersendat, gejolak hatinya semakin beradu hebat.

Apakah Chaeyeon tergelincir ke dalam teori cinta pada pandangan pertama? Entahlah.

"Gila tuh cowok, ganteng banget. Hati jadi nggak karuan gini," ujar Chaeyeon sambil mengusap dadanya.

"Tuhan izinkan aku dekat dengannya walaupun nggak mungkin mendapatkan hatinya." lanjut Chaeyeon berkata dalam hati.

JEDARR! Suara petir terdengar kembali dan mengaburkan lamunan Chaeyeon pagi itu.

"Ah, sial."

Tiba-tiba. "Hayo lagi ngelamunin apaan lo? Hahaha."

"Eh elu, Yong. Gua kira genderuwo."

"Ngasal ah lu"

Cowok yang baru saja menegur Chaeyeon adalah Lee Taeyong. Pria berkulit putih, hidung mancung, dan warna mata hitam pekat yang di percaya bisa memikat hati para kaum hawa. Ibunya adalah orang Amerika sedangkan ayahnya asli Korea.

Jika harus dibandingkan dengan pria yang dilihatnya tadi, Taeyong jauh lebih tampan.

"Lagi ngelamun ya? Ngelamunin apaan si? Serius amat."

"Apaan sih? Siapa juga yang lagi ngelamun," respon Chaeyeon sambil mencubit Taeyong.

"Adaww! Sakit Chae!"

"Biarin."

"Abisnya lu sih, ngapain berdiri di luar hujan-hujanan gini? Emang lu nggak kedinginan apa? Tuh pak Jongin udah mau masuk. Udah jam setengah delapan nih!" kata Taeyong sambil menunjuk jam tangan yang ada di pergelangan tangannya.

"Ya udah, masuk yuk!" Chaeyeon pun menggandeng tangan Taeyong meninggalkan gerbang sekolah.

Di dalam kelas.

"Oh iya Chae. Tadi Doyeon nelepon gua. Katanya dia nggak masuk hari ini."

"Tumben banget, emang Doyeon kenapa? Sakit?"

"Nggak, dia bilang kesiangan hahaha"

"Oh gitu, yaudah yuk duduk!"

Chaeyeon melepaskan gandengannya dan mendudukkan tubuhnya di kursi. Taeyong masih berdiri di sampingnya.

"Yong, lu hari ini duduk di samping gua ya?"

"Okee, tapi nanti traktir gua makan ya?"

"Iya-iyaa, dasar Taeyong gembel"

Chaeyeon menggeser posisi duduknya ke kanan, menyilahkan pria ganteng itu mengisi tempat Doyeon.



Tbc

Gimana?next ga?
Kalian bisa kasih aku kritik atau saran buat next part.

Cerita ini bakal aku uptade setiap hari dan aku harap kalian suka sama ceritanya:)

Jangan lupa vote&comment ya
Bye!
-lalyadiva

Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang