Badai telah berlalu. Pagi datang memberikan udara yang begitu menyegarkan pikiran. Chaeyeon menangkap indahnya pagi ini dengan hirupan napasnya. Setelah terpuruk dengan kesedihan, akhirnya terlukis senyum di ujung bibirnya.
Fajar mulai muncul dengan cepat. Chaeyeon berangkat menuju tempat penuh kenangan manis dan pahit. Manis untuk dikenang, pahit untuk dirasa. Ya, sekolah. Tempat yang mempertemukan dia dengan Jaehyun untuk pertama kalinya.
Jarum jam terus berdetak membuat Chaeyeon beranjak untuk menghampiri ibunya di depan.
"Kamu yang sabar ya sayang."
"Iya ma, Chaeyeon nggak papa kok."
***
Chaeyeon telah berdiri di depan gerbang sekolah dengan senyuman yang menyaratkan bahwa ia baik-baik saja.
Beberapa meter Chaeyeon melangkah tepat di depan gerbang sekolah, Chaeyeon terkejut. Semangat barunya berbaur dengan rasa haru. Ia melihat murid-murid pria di sekolahnya berangkat dengan mengendarai sepeda. Ramai sekali.
Tak sadar, air mata Chaeyeon menetes. Ia bertanya-tanya dalam hati, kenapa ini bisa terjadi? Tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang merangkul bahunya. Doyeon datang dengan senyuman diwajahnya.
"Chae, lu kaget ya? Udah santai aja."
"Maksud lu Doy? Jangan-jangan ini ulah lu ya?"
"Yap! Untuk mengenang pidahnya Taeyong dari sekolah sekaligus mengenang Jaehyun."
"Kok bisa? Gimana caranya Doy?"
"Gua nulis note terus gua bagiin ke sosmed. Di note itu gua nyeritain semua tentang Taeyong sama Jaehyun. Alhasil semua murid sekolah ini setuju dan mendukung seratus persen."
Chaeyeon tersenyum haru kembali mendengarnya. Ternyata Jaehyun dan Taeyong akan terus dikenang di sekolah ini. Tangan Doyeon menggenggam erat tangan Chaeyeon. Mereka melangkah bersama dengan semangat dan senyum yang baru. Walau Jaehyun berada jauh di alam yang berbeda dan Taeyong di benua yang berbeda tapi mereka tetap bisa merasakan adanya cinta yang tulus di hati mereka.
KRING! KRING! Terdengar suara bel sepeda di belakang Chaeyeon dan Doyeon yang sedang melangkah. Mereka menoleh ke arah sepeda tersebut. Tampak seorang pria memasang senyum segar. Ya, dia Kim Doyoung sang ketua kelas.
"Chae, nanti pulang bareng aku ya?"
Chaeyeon membalasnya dengan anggukan dan senyuman sambil meneteskan air mata. Ia berharap suatu hari ia akan menemukan pria seperti Jaehyun yang akan selalu berada di sisinya sampai maut memisahkan.
Chaeyeon menutup matanya. Dibukanya kembali, menarik napas panjang lalu dihembuskannya pelan-pelan. Kini ia siap melangkah kembali bersama Doyeon bertarung untuk beberapa bulan ke depan menuju ujian kelulusan mereka.
Beneran end
Thank you guys for your support to me, hope you like it!
See u on the next story. Babaii

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]
Fanfiction[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang kamu menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencint...