Kembali beberapa saat lalu di ujung sana, antara Chaeyeon dan Jaehyun. Apa yang sebenarnya telah disampaikan oleh Doyeon kepada Taeyong. Doyeon mengabarkan di seberang sana ada sesuatu hal yang terjadi kepada Chaeyeon.
"Yong, Chaeyeon udah jadian sama Jaehyun. Barusan Chaeyeon sms ke gua. Chaeyeon nyuruh kita ke rumahnya tapi sekarang dia masih di jalan soalnya tadi dia sms gua, sebentar lagi mau pulang. Yong? Yong? Haloo Yong?..." tut-tut-tut. Taeyong memutuskan panggilan sepihak.
***
Di bawah pohon rindang. Chaeyeon dan Jaehyun telah jadian. Beberapa saat lalu, saat persis Taeyong jatuh dari sepeda.
"Chae aku sengaja bawa kamu kesini karena tempat ini begitu dekat denganku. Terutama pohon ini Chae." jelas Jaehyun sambil menyentuh pohon yang berada disampingnya.
"Saat senang, gembira, bosan, dan marah, aku meluapkan semuanya disini. Tepat di bawah pohon ini." Jaehyun menghela napas.
"Dan sekarang di tempat ini aku ingin mengungkapkan perasaanku yang sebelumnya belum pernah aku utarakan disini. Rasa cinta."
Kemudian Jaehyun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sekarang di tangan kanannya ada setangkai bibit pohon dan di tangan kirinya ada sebungkus pupuk.
"Chae, aku cinta kamu." Jaehyun membisikan kata itu di telinga Chaeyeon dengan lembut.
"Chae, di tangan kanan aku sekarang ada setangkai bibit pohon dan di tangan kiri aku ada sebungkus pupuk tanaman."
"Chae apa kamu mau jadi pacarku?"
"Kalo kamu nerima aku kamu bisa ambil bibit pohon yang ada di tangan kanan aku dan sebaliknya." jelas Jaehyun.
Chaeyeon mengangguk. Mana mungkin ia bisa menolak Jaehyun. Karenanya, Chaeyeon mengambil sebatang bibit pohon. Jaehyun langsung mendekap, memeluk Chaeyeon dengan erat.
Rintik hujan telah turun. Angin pun semakin kencang. Dengan terpaksa mereka melepaskan pelukan. Jaehyun membawa Chaeyeon kembali ke belakang.
"Jae ujan nih, terus kita mau ngapain lagi?"
"Iya Chae tunggu sebentar ya." jelas Jaehyun sambil menggali tanah dengan tangannya.
"Jae ini bibit pohonnya sebenernya buat apa?"
"Aku lagi buatin tempat tinggal buat pohon ini. Sebenarnya aku sudah tahu kamu bakal nerima aku. Jadi aku langsung merencanakan ini semua. Pohon ini sebagai bukti cinta kita berdua kelak. Kamu ngerti kan?"
"Sini pohonnya Chae." Jaehyun menengok, wajahnya mulai basah terkena rintikan hujan.
Selesai. Pohon sudah tertanam. Jaehyun lalu menaburkan pupuk diatas tanah bibit pohon itu.
"Maaf ya Chae kamu jadi kehujanan gini. Mau berteduh dulu?"
"Nggak usah Jae aku seneng kok. Udah lama juga nggak hujan-hujanan kaya gini." ujar Chaeyeon sambil menyandarkan kepala di pundak Jaehyun.
Bersama langit yang gelap berkelabu. Awan-awan hitam bergerempul. Ribuan tetesan air hujan yang turun. Mereka membuka percakapan, saling bergurau, tertawa bersama, dan mencoba menghangatkan suasana yang sebenarnya begitu dingin.
Jaehyun mengambil dua buah botol balon cair dari dalam tasnya dan memberikan satu botol yang lain kepada Chaeyeon. Lalu mereka meniupnya secara bersamaan. Meniup balon cair pada saat hujan. Balon-balon itu berterbangan mengelilingi mereka hingga tanpa mereka sadari waktu sudah menjelang sore.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]
Fanfiction[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang kamu menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencint...