"Hah? Oh jadi Jaehyun itu HIV. Jaehyun HIV? Hahaha." Raut wajah Taeyong yang tadinya sedih kini berubah menjadi seperti orang yang marah. Matanya menatap sinis.
"Kok lu.." kata Doyeon sambil menghapus sedikit air matanya.
"Dasar cowok bejat. Cowok bajingan. Gua harus kasih tau Chaeyeon."
"Yong, dia itu HIV karena bawaan lahir dari orang tuanya." jelas Doyeon yang menjadi gugup melihat Taeyong yang tampaknya ingin marah besar.
"Lu dibodohin sama Jaehyun setan itu. Bawaan orang tua itu alibinya aja. Pasti dia HIV karena seks bebas, narkoba. ARGH!"
Taeyong tiba-tiba berdiri. Terlihat matanya begitu tajam dan penuh amarah. Tangannya mengepal. Dengusan napas panas dapat dirasakan oleh Doyeon.
Kini Taeyong berjalan dengan cepat keluar kelas. Segera Doyeon dengan keadaan pipinya yang masih basah mengikuti Taeyong pergi. Wajah doyeon tampak begitu cemas.
Taeyong berbelok menuju tangga menuju lantai bawah sekolah. Doyeon melihat sahabatnya itu seperti orang yang sedang kerasukan oleh roh halus. Tidak pernah sebelumnya Doyeon melihat sahabatnya yang begitu lembut menjadi semarah ini.
DBUK!! Suara hantaman tangan yang menyentuh wajah seseorang. Taeyong melemparkan kepalan tangannya ke wajah Jaehyun dengan begitu kerasnya hingga membuat Jaehyun tersungkur jatuh ke lantai koridor kelas.
Belum kuat Jaehyun berdiri, seolah tidak puas, Taeyong menendang tubuh Jaehyun dengan kuat. Amarah Taeyong meledak, dia terlihat seperti binatang buas. Entah mengapa dia menjadi seperti ini. Taeyong seperti melampiaskan kekesalannya terhadap Jaehyun yang telah merebut orang yang dia cintai.
"Astaga! Yong berhenti!" teriak Doyeon sambil memegang tubuh Taeyong untuk melerai.
Jaehyun yang tidak bisa bergerak, seluruh tubuhnya sakit karena menerima tendangan demi tendangan dari Taeyong. Wajah Jaehyun terlihat meringis. Air matanya pun menetes beberapa kali.
"Lu emang pantes dapetin ini. Lu itu bajingan! Lu itu setan!"
"Yong udah! Udah!" lirih Doyeon yang tidak tahan lagi melihat keadaan Jaehyun.
Murid-murid yang ada di sekitar koridor itu hanya bisa terdiam dan tercenggang melihat kejadian itu. Ada beberapa murid yang hendak melerai, namun mendapat bentakan keras dari Taeyong. Untung saja ada satu murid yang berinisiatif mendatangi guru untuk melaporkan kejadian ini.
"Lu nggak pantes hidup! Lu pantesnya mati Jaehyun!"
Mendengar kegaduhan dan kerumunan, Chaeyeon yang berniat bertemu Jaehyun, sontak menerobos kerumunan itu. Chaeyeon mendapati Jaehyun tersungkur di lantai koridor dengan keadaan luka lebam di tubuhnya dan darah segar yang mengalir di bibirnya. Chaeyeon langsung menatap Jaehyun. Ia tidak kuasa menahan air mata melihat kondisi Jaehyun.
"Ada apa ini? Siapa yang ngelakuin ini? Siapa?!" ucap Chaeyeon dengan suara keras, kemudian menangis.
"Gua, Chae. Gua!" jawab Taeyong lantang.
Mendengar itu Chaeyeon melihat ke arah Taeyong. Ia masih bingung dan tak percaya kalau sahabatnya yang melakukan ini. Apa salah Jaehyun?
"Asal lu tau aja Chae. Pacar lu ini pengidap HIV. Dia bajingan Chae. Bajingan!"
"Apa?! HIV?" seketika dada Chaeyeon terasa sesak. Mata Chaeyeon langsung memandang Jaehyun yang berada di depannya.
Takdir apa ini? Apa yang telah terjadi sama Jaehyun? Chayeon benar-benar tidak mengerti. Mendengar perkataan Taeyong yang berteriak ganas. Chaeyeon ingin sekali berpura-pura tidak mendengar apa yang Taeyong katakan tadi.
"Udah Chae, tinggalin cowok lu itu. Hidup dia nggak lama lagi. Lu pasti nggak bisa bahagia sama dia!"
Teriakan Taeyong semakin menjadi-jadi.Tidak tahan mendengar teriakan Taeyong. Chaeyeon berdiri menghampiri Taeyong.
PLAKK! Tamparan Chaeyeon begitu kuat mendarat di pipi Taeyong. Melihat itu, Doyeon menarik Chaeyeon.
"Chae, udah." lirih Doyeon.
"Maksud lu apa? Maksud lu apa ngomong begitu?! Apa?! Cepet jawab!" Chaeyeon meminta penjelasan kepada Taeyong sambil menangis.
"Lu tanya sendiri Chae sama dia! Tanya pacar lu!" jawab Taeyong dengan tegas.
Taeyong langsung pergi meninggalkan keramaian. Taeyong merasa tidak ada gunanya lagi disini. Dia semakin yakin harus pergi ke Amerika bersama ayahnya.
Beberapa detik setelah Taeyong beranjak, tiba-tiba Jaehyun mencoba untuk bergerak dan berbicara dengan wajahnya berlumuran darah.
"Chae, Taeyong benar. Aku.. HIV Chae."
Sekarang hati Chaeyeon yang tertampar mendengar pengakuan langsung dari bibir Jaehyun. Hati Chaeyeon hancur sehancur-hancurnya. Chaeyeon tidak percaya bagaimana mungkin dia mencintai seorang pengidap HIV.
Chaeyeon berlari cepat ke kelas meninggalkan Jaehyun. Dalam setiap langkah kakinya selalu terngiang pengakuan Jaehyun tadi.
Doyeon mencoba mendekati Jaehyun. Mengangkat Jaehyun untuk berdiri dengan bantuan murid-murid yang ada di sana. Belum juga mengantarkan Jaehyun ke dalam kelas tiba-tiba datang seorang guru yang tadi menerima laporan dari salah satu murid bahwa terjadi perkelahian.
"Ada apa ini? Bapak dengar tadi ada yang berkelahi."
"Itu pak orangnya. Dia pengidap penyakit HIV pak!" jawab salah satu murid.
"HIV?!" guru itu tercenggang.
Tanpa pikir panjang guru itu langsung menyuruh murid-murid menuntun Jaehyun jalan menuju UKS terlebih dahulu, kemudian ke ruang guru. Doyeon tidak bisa berbuat banyak lagi. Yang Doyeon sesali mengapa dia menceritakan rahasia Jaehyun kepada Taeyong. "Jae, maafin gua."
Jaehyun hanya membalas permintaan maaf Doyeon dengan senyuman kecil kesakitan. Jaehyun melangkah perlahan dibantu oleh dua temannya dan meninggalkan Doyeon.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt. [ Jaehyun X Chaeyeon]
Fanfic[COMPLETED] "Tubuh ini akan musnah pada waktunya. Apa pun yang terlihat oleh mata, akan tiada. Tapi tidak dengan cinta. Cinta tidak bisa dilihat, cukup dirasakan. Jadi, kalau sekarang kamu menangis, berarti kamu mencintai fisikku. Kalau kamu mencint...