chapter 9

4.2K 217 4
                                    

“Hey nyonya menyingkirlah banyak kendaraan berlalu lalang disana”
“hey nyonya”
“hey pergilah dari sana”
Tak mengindahkan teriakan demi teriakan yang lontarkan oleh beberapa orang yang ada disana, sampai akhirnya dia tetap menyebrangi jalan itu dan akhirnya…..
Ckiiiiiiiit brak~~
Tubuh itu terpental beberapa meter dari tempat kejadian, aliran darah yang berwarna merah pekat terus mengalir tanpa henti dari area kepala maupun area lain dari tubuhnya. Semuanya terasa hening baginya, sampai akhirnya suara riuh teriakan dari orang-orang terdengar melalui telinganya sampai akhirnya dia menutup mata indahnya.
Skip~~~
Suara brankar dengan teriakan para dokter dan suster yang tengah menangani korban kecelakaan tengah berlalu di koridor rumah sakit menuju ruang operasi. Banyak orang yang menyayangkan nasib yang harus diterima oleh orang yang tengah berada di brankar rumah sakit tersebut. Sebegitu malangnya kah sampai orang ini harus menerima semua ini. Semua orang yang ada rumah sakit menyingkir untuk memeberikan jalan bagi korban kecelakaan tersebut tak terkecuali dengan pria jangkung yang tengah berada di luar ruangan rumah sakit untuk mengunggu istrinya.
Bagaikan slow motion apa yang dihadapinya sekarang, disana di brankar rumah sakit itu dia melihat istrinya ya dia tak salah lagi, memang dia itu istrinya yang tengah terkulai lemas tak berdaya di penuhi oleh darahnya sendiri. Meskipun dipenuhi oleh darah namun chanyeol tak mungkin salah lagi. Dia sangat mengenali wajah cantik nan berseri milik istri kesayangannya itu serta dari baju yang tengah dipakainya tadi sebelum dia pergi dari rumah sakit setelah diusir olehnya.
“ba-ekh-yun, ani tunggu” ucapnya sambil menahan laju brankar tersebut
“maaf tuan, kami harus segera menanganinya jadi tolong jangan menghambat kami”
“di-a ist-riku”
“kami akan menyelamatkan dia sebisa mungkin tuan. Jadi tolong tunggu diluar saja”
“hhh baek-hyun”
Helaan nafas kian menggemuruh terdengar serta diiringi dengan tetesan air mata yang semakin deras mengaliri pipinya. Isakan demi isakan semakin keras terdengar dan semakin nyaring sehingga membuat orang yang melihatnya cukup merasakan iba. Dia terus menyebut nama istrinya dan menyebut nama tuhan serta meminta maaf kepadanya. Dia terus merenungi apakah ini karma yang harus dia terima, mengapa seakan-akan ini adalah ujian terbesar dalam hidupnya. Mengapa harus terjadi kepadanya.
Skip~~~
Lampu merah yang tadinya menyala kini telah padam yang artinya bahwa kegiatan operasi sudah dihentikan dengan berbagi alasan. Sambil menunggu dengan cemas apa kata dokter mengenai keadaan istrinya saat ini, dia terus melafalkan doa kepada tuhan untuk terus melindungi istrinya dari maut dan menyelamatkan istrinya untuk kembali padanya.
cklek
“bagaimana keadaan istri saya dokter?”
“untuk saat ini dia masih belum sadar, keadaannya masih belum stabil dan saat ini dia dinyatakan koma dan juga bayi yang ada dikandungannya tak terselamatkan, saya permisi tuan”
Bagaikan sebuah petir yang menyambar tepat mengenai jantungnya. Jantungnya yang seakan berhenti berdetak setelah dokter menyatakan bahwa istrinya harus terbaring di ranjang rumah sakit dan tak tahu kapan akan terbangun lagi serta bayinya darah dagingnya sendiri harus meregang nyawa sebelum dia bisa melihat dunia ini.
Skip~~
Setelah kejadian dimana pembentakan yang dilakukan olehnya dan membuahkan sebuah hasil dengan istrinya yang harus mengalami kecelakaan dan koma. Kini hari-harinya seakan tak berwarna lagi. Meskipun dirumah masih ada salah satu (wewww salah satu wkwkwkw) istrinya tapi dia menjalani harinya bagaikan mayat hidup. Dia selalu menyempatkan diri untuk berkunjung kerumah sakit meskipun kesibukan tengah melandanya. Dia juga sering berkunjung ke gereja hanya untuk sekedar berdoa agar istrinya kembali disadarkan dari komanya.
Cklek~~
“selamat pagi sayang” ucapnya sambil berjalan mendekati seseorang yang tengah berada di bangsal rumah sakit.
“kau tak lelah tertidur terus hmm, ini sudah 4 bulan lamanya kau tak kunjung bangun hiks bangunlah sayang hiks aku hiks berjanji tak akan memarahimu hiks lagi, hiks kau marah padaku kan karna aku memarahimu hiks sebegitu bencinya kah kau padaku sehingga kau hiks tak mau membuka matamu” runtuh sudah pertahanannya yang selama ini dia bangun. Di hadapan istrinya, hanya di hadapannya dan tuhanlah sosok yang selama ini terlihat biasa saja di depan publik kini tengah menangis tersedu-sedu di depan istrinya.
“tak bisakah kau menghukumku dengan cara yang lainnya sayang, sungguh aku tak bisa jika harus seperti ini”
Mungkin semua orang akan merasakan iba terhadapnya namun mungkin tuhan ingin menghukumnya terlebih dahulu sebelum tuhan memberikan suatu kebahagiaan bagi keduanya. Entah rencana apa yang tengah disusun oleh tuhan sehingga dirinya yang sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri seperti menyayat nadi di tangannya, bahkan sehari setelah Baekhyun dinyatakan koma dia pun mendatangi tempat dimana istrinya kecelakaan dan dia dengan sengaja menabrakkan diri ke mobil yang tengah melintas namun tak ada satu pun yang berhasil mencelakainya. Entah apa yang tengah tuhan rencanakan untuk masa depannya kelak. Haruskah ia dan Baekhyun berpisah atau justru dirinya harus terpisah dengan Baekhyun.

Jangan lupa vote and comment yaa....

Bertahan Atau Berlalu~ (Chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang