" Aku sering menonton drama korea dengan kisah romansanya atau film disney dengan akhir bahagia, ternyata ada yang lebih indah dari semua kisah itu. Kisah kita"
-Sabrina Ghaliya-" Apa kabar?" Ucap Ragha memecahkan keheningan sebelumnya.
Sabrina hanya tersenyum dan mengangguk. Tadi setelah mengucapkan " long time no see Ragha" tak ada kata lagi yang mampu Sabrina ucapkan. Mata Ragha yang sayu, tangannya yang terlihat banyak bekas goresan membuat dadanya sesak.
Ragha ikut tersenyum.
" Gimana kuliah kamu? Lancar?"
Lagi-lagi Sabrina hanya mengangguk.
" Kamu semester berapa ya? aku sampe lupa" kata Ragha seolah berpikir.
Sabrina sadar ini hanya taktik Ragha agar Sabrina bersuara, tidak mungkin Ragha lupa akan hal sepele semacam itu.
" Enam" ucap Sabrina singkat, pandangannya berangsur turun.
Ragha tersenyum sedih. Dia tahu Sabrina sedang menahan sesaknya.
Tangan Ragha terulur menggenggam tangan Sabrina.
Ada getaran yang Sabrina rindukan ketika kulitnya bersentuhan dengan kulit Ragha. Sabrina mulai mendongak menatap Ragha.
" I'm fine" ucap Ragha.
Deggg
Hanya karena melihat fisik Ragha saja sudah meruntuhkan pertahanan dan janji Sabrina pada Roy. Sabrina menghela napasnya.
" Iya Ra, aku percaya" ucap Sabrina menatap mata Ragha dalam.
Ragha tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.
" Kamu kurusan Bi"
" Aku sempet diet kemaren hihihi" elak Sabrina.
" Kamu udah kurus, jangan diet-diet lagi ya, nanti sakit"
" Iya Ragha"
Hening sesaat.
" Sabrina"
" Ya?"
" Maaf"
Sabrina tak menjawab, hanya menyerngitkan dahinya, bingung.
" Maaf sudah menghilang tanpa kabar"
" Nggak papa, Aku nggak marah, Aku ngerti Ragha"
Ragha kembali tersenyum, entah mengapa cara Sabrina memanggilnya dengan sebutan 'Ragha' memberikan efek tersendiri pada hatinya.
" Bi, mau jalan-jalan?"
Tanpa menjawab pertanyaan Ragha, Sabrina menggenggam erat tangan Ragha dan mengembangkan senyumnya. Ya, dia harus menepati janjinya, untuk hari ini saja tidak boleh ada air mata, hanya senyum dan tawa. Untuk hari terakhirnya bersama Ragha, mereka harus bahagia.
Di sisi lain, Gavin masih mengamati Sabrina dan Ragha dari kejauhan.
" Nggak usah khawatir, dia aman" ucap Biru mengagetkan Gavin.
Biru juga termasuk tamu yang diundang dalam acara ini, selain dia mengenal Girarda secara personal, Biru juga merupakan kakak sekaligus wali dari Bumi, yang tak lain adalah teman Riga.
Gavin memutar matanya malas.
" Lo bisa nggak sih dateng pake assalamualaikum dulu?" Ucap Gavin masih mengelus dadanya.
" Esh, cemen lo! gitu aja kaget" kata Biru sambil menoyor kepala Gavin.
Gavin hanya meliriknya sekilas dan kembali memerhatikan Sabrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT
Teen FictionKisah ini adalah susunan cerita masa lalu. Potret-potret yang berjejer terbentuk menjadi sebuah kaset, yang akan terputar kembali tanpa diminta. Luka, sesal, suka dan cita terekam baik di dalamnya. Untuk saat ini, Bagi Sabrina mencintai Ragha bukan...