-', FOUR [2]

3.7K 210 2
                                    

Ivan berjalan menyusuri koridor yang penuh dengan loker berwarna abu-abu itu. Ia menatap sekeliling dan mengerutkan keningnya. Bingung, diama Lyla berada. Ia berdecak.

Ia menatap layar ponselnya. Tidak ada pesan dari kekasihnya. Membuatnya mendesah lemas.

"Mending belanja." gumamnya.

Ia berjalan sedikit cepat keluar dari gedung kampus dan berjalan kearah parkiran. Ia membuka pintu mobilnya dan melempar tasnya ke jok belakang.

Ia masuk dan mulai memasang searbelt. Ia menghidupkan mensin mobilnya dan mulai mrnginjak gas dengan kakinya yang besar itu.

Ivan menghidupkan audio di mobil dan membesarkan volumenya. Ia bersandar di jok dan menatap fokus jalanan.

"Beli apa ya?" gumamnya mengerutkan kening dan mulai berpikir. Ia menatap babyshop di pinggir jalan dan tertawa.

"Ciana, barang-barang buat dia." senyumnya kembali menginjakkan kakinya di gas dan mulai memutarkan kemudi kearah kiri.

Ia mulai memasuki area perbelanjaan dan memarkirkan mobilnya ditempat yang disediakan. Ia mengerutkan keningnya.

"Apa aja yang mau dibeli?" gumamnya.

Ia menghela nafas dan keluar dari mobilnya. Merapihkan kemejanya dan berjalan masuk kearah mall. Ia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana dan menoleh kanan-kiri. Mencari toko pakaian wanita.

Ia tersenyum. Menatap banyak piyama, dan baju wanita lainnya di dalam salah satu toko.

Ia berjalan menyusuri koridor kecil itu untuk mencari beberapa pakaian yang pas untuk gadis mungilnya, Ciana. Ia mengerutkan keningnya.

"Kuning? Biru? Pink?" pikirnya mengambil ketiga baju tidur yang ada di depannya. Ia menoleh ke kanan dan kiri.

"Permisi,"

"Bagusnya warna apa ya?"

Seorang spg itu terlihat menahan tawanya. Ia terkekeh dan menatap ketiga piyama tersebut da menatap wajah Ivan yang terlihat kebingungan.

"Tiga-tiganya bagus, sir." senyumnya kembali menatap ketiga piyama tersebut. Ivan kembalu berpikir dan menatap ketiganya.

"Oke. Tiga-tiganya." gumamnya mengambil keranjang dan memasukkan ketiganya kedalam keranjang hitam itu.

Ia kembali berjalan di koridor dan matanya kembali mencari pakaian yang cocok untuk Ciana. Ia menatap beberapa pakaian santai dan kembali tersenyum.

Ia mengambil kedua rok pendek itu dan kembali menemui salah satu spg. Ia menepuk pundak wanita itu dan tersenyum.

"Bagus yang mana?" tanya Ivan menatap kedua netra wanita yang menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

"Semuanya bagus, sir."

Dasar licik.

Ivan tersenyum dan meletakkan kedua rok itu kedalam keranjang dan kembali mencari beberapa pakaian.

❏°༉⸙͎

Tak terasa, 3 jam berlalu dengan Ivan yang berkeliling di dalam toko tersebut. Ia masih berkeliling walaupun beberapa kali ia ditegur karena toko yang akan tutup.

The Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang