part 3

89 25 3
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu dan besok adalah hari yang ditunggu karena Aleta bisa bertemu dengan Omah, rasanya sangat tidak sabar untuk memeluk dan menciumnya. Aleta membuka ponselnya

Whats App

Halu squad 30
Alfano 2
Kelas XI 100+
+628384423** 3

Aleta sedikit terkejut karena ada nomer yang tidak dikenal mengechatnya, Aleta kira bahwa itu Angkasa 

+628384423**

Mba
Mba
Mba mesen gojek ?

Aleta : Ga

Ternyata salah sambung. rasa penasaran Aelta mulai muncul, ada beberapa hal yang harus di tanyakan, kenapa amang gojek bisa salah ? dirinya pun tak tau. Aleta rasa ini sangat tidak penting untuk di fikirkan, mungkin dengan jawaban itu tidak menimbulkan pertanyaan lagi. seperti inilah ketika Aleta bosan apapun selalu ia fikirkan

Alfano : Aletaku,Jalan yuk beli donat

Aleta : Sini ke rumah

Aleta segera bersiap siap, ingin di ajak alfano untuk beli donat rasanya sekarang semesta lagi berpihak kepadanya. 

"Mah ayah aku pergi sama fano assalamulaiakum" Aleta tidak bertele-tele untuk izin yang penting ia sudah bilang, tak perlu menunggu jawaban

Tak lama menunggu Alfanopun datang dengan mobilnya

"Udah lama ? Pegel ga tuan putri menunggu pangeran tertampan ini ?" Alfano sedikit menggoda dengan merapikan rambutnya

"ga kok baru, ayo jalan keburu donatnya abis" Aleta dengan semangat 45

"Sabar dong zheyeng"

Tak perlu waktu lama mereka sudah sampai ditempat lalu duduk di kursi nomer 5

"Mau pesan apa mba, mas ?" Seorang pelayan menanyakan

"Mau donat caramel 1, coklat 1 almond 1, sama lemon tea 1, yang dibungkus 1 box ya" Aleta memesan dengan antusias, Alfano melongo mendengarkan pesanan Aleta

"Astagfirullah itu kamu sendiri yang makan ?" Tanya Alfano

"Iya lah" Aleta tersenyum bahagia

"Kalo masnya mau apa ? "

"Saya mau pizza 1 lemon tea 1"

"Baik saya ulangi pesanannya ............... Itu saja mas ada yang di tambah ?" Pelayan mengulangi pesanan

"Ga mba, makasih ni uangnya" ALfano memberikan kartu ATM nya

Alfano masih menatap aleta

"Kenapa ?" Tanya Aleta bingung

"Sejak kapan lo cantik ?" Alfano frontal

"Dari lahir kali kamu baru sadar aja itu mah hahaha" Tawa Aleta

"Elah gitu aja baper, cuma bercanda kali hahaha" seketika Aleta diam seribu bahasa memang ya laki laki menyebalkan

"Ga usah cemberut gitu dong kan mau di traktir nih"

"Iyaiyaiya" ucap Aleta memaksakan senyum

Setelah Pesanan datang dan kami melahap makanannya

"Fano mau nih donat ?" tawar Aleta, Alfano menggeleng membiarkan Aleta menikmatinya

"Makan tuh yang bener gimana sih udah gede juga" ucap Alfano sambil mengelap sudut bibir yang penuh dengan coklat

"Hehehe enak tau Fan, mau ga ?" Aleta menawarkan donat yang ia sudah gigit

"Btw fan tadi ada yang ngechat aku" lanjut Aleta, seketika fano diam

"Chat gimana ?" Alfano sudah mengira bahwa itu Angkasa

Aleta segera memberikan handphonenya membiarkan Alfano melihat isi chat Amang Ojol

"Ada untungnya juga lu jadi orang cuek, kan gue ga terlalu khawatir dan untung amang gojek"

"Hahaha biasa aja dong mukanya ga usah cemburu" ledek Aleta

"Yeh bambang" Alfano menjitak

"Pulang yuk, besok jadi kan ke rumah omah, udah lama nih kangen"

"Elah tiap minggu kamu juga kesana kali al"

"Ya bagi aku tuh jauh dari omah 7 hari bagaikan 7 tahun"

"Iya besok kesana jam 7 pagi harus udah siap"

"Oke bosque makasih fano"

Tak sengaja ingin berjalan ke parkiran namun bertabrakan lagi

"Lu tuh heran deh gue lu jatoh mulu" ucap Alfano

"Tuh ada yang nabrak" sambil menunjuk

"Mana ?"

"Itu"

"Itu tiang" ucap fano 

"goblok banget sih punya sahabat untung gue sayang" dalam hati

"Nah tuh tau aku di tabrak tiang"

"Sejak kapan tiang bisa jalan maemunah"

"Ya buktinya aku ketabrak nih kaki aku sakit" ucapku memenggang kaki yang lecet

"Fine cewe selalu benar, ayo balik bisa jalan ga ?"

"Bisalah lah kamu kira aku lumpuh?"

"Bener bener ni anak kaga ada romantis romantisnya"

"Jangan romantis romantis nanti beper gimana ?"

"Ya gua tanggung jawab lah"

"Bodoamat dahh" ucapku sambil meninggalkan fano

"Elah tu anak ga ada kapoknya abis jatoh malah jingkrak jingkrakan, ngidam apa sih emaknya waktu hamil" ucap fano dalam hati

Dimobil aku sangat bosan hanya diam saja dan memutuskan untuk menyalakan lagu

"Fano ini nyalainnya lagunya"

"Iya silahkan"

Lagu yang di putarkan seperti membayangkan omah

🎶You are my sunshine
My only sunshine
You make me happy
When skies are gray
You'll never know dear
How much i love you
Please don't take my sunshine away🎶

Jlebbb

Kata terakhir "please don't take my sunshine away"

Terbesit fikiran
Apakah aku siap jika matahariku pergi ?
Apakah aku akan selalu hangat ketika matahariku pergi ?
Apakah akan selalu ada yang menggenggam tanganku ketika matahariku pergi ?
Apakah ada yang memeluku ketika matahariku pergi ?
Apakah aku siap ?
Kehilangan matahariku ?
Sungguh aku tidak ingin

Aku meneteskan air mata membayangkan ketika semua itu terjadi bagaimana ?

"Ayo udah sampe nih masih betah nih" ucap fano menyadarkan lamunanku

"Lu kenapa ?" Tanya Alfano

"Gapapa cuma kangen omah"

"Kan besok kesana, jangan sedih ya" Alfano mengusap air mata Aleta

"Yaudah hati hati" Aleta turun dan melambaikan tangan pada Alfano

Dirinya berfikir bahwa dia lah orang yang paling beruntung karena selalu di kelikingi olrh orang yang sangat baik, Alfano adalah sosok teman terbaik yang pernah hadir dalam hidupnya. Jika tidak ada mereka di dalam kehidupannya sepertinya akan hampa.

Aleta berfikir bahwa kata orang rumah itu adalah tempat ternyaman namun tidak dengan Aleta. menurutnya rumah itu adalah penjara, tidak diperhatikan, tidak di perdulikan itu sudah menjadi teman kehidupan Aleta selama dirumah.

______________________________________
Maaf nih guys cuma sedikit tapi gapapa ya semoga suka😊

Nih kamu mau denger lagu you are my sunshine, memang nadanya tidak begitu sedih tapi maknanya dalem sekaan akan matahari aleta mau di ambil oleh tuhan

Semoga suka ya😊

You Are My Sunshine [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang