Dua

1.1K 92 9
                                    

"Arga sayang," sapa seorang gadis cantik yang tiba-tiba masuk kelas dan langsung mendekati meja Arga.

Diva yang mendengar begitu terkejut dan menatap ke arah meja suaminya. Dalam hati ia bertanya-tanya siapa perempuan ini. Dia memanggil Arga memakai sebutan 'sayang'. Hanya sebentar, kemudian Diva menunduk menahan rasa kesalnya. Iya kesal. Bagaimana tidak Arga itu suaminya. Istri mana yang tidak kesal kalau suaminya dekat perempuan lagi walaupun saat ini belum ada perasaan cinta dan sayang di dalam hati Diva.

Dia lagi dia lagi, elah!  batin Arga yang memasang wajah ketidaksukaannya kepada gadis itu.

"Mau apa lo?" tanya Arga.

"Kok kamu nanya gitu sih, Sayang. Ngantin yok, laper," ucapnya dengan nada manja. Arga hanya memutar bola malas melihat gadis di depannya ini.

"Udeh, Ga, mending lo pergi deh bawa tu orang," ucap Vino.

"Iya. Ketimbang berisik," tambah Bara.

Kalau seperti ini Arga hanya bisa mendengus kesal. Benar juga apa kata sahabat-sahabatnya. Tanpa kata dia langsung berdiri dan berjalan keluar kelas dan perempuan tadi mengekori Arga dari belakang. Bahkan ia tak sadar jika ada Diva yang melihat semuanya.

"Itu Aurel, anak IPS 3," ucap Monica yang tau sedari tadi bahwa Diva memperhatikan interaksi Aurel ke Arga.

"Oh. Pacaran?" tanya Diva.

"Nggak tau sih gimana. Yang jelas mereka sering bareng gitu walaupun Arga kayaknya risih dekat-dekat Aurel," jawab Monica. "udah bel, kamu dijemput?" tanyanya.

"Enggak, aku bawa mobil. Kamu dijemput?"

"Aku pulang pakai taxi, kebetulan mobil aku lagi dibengkel," jawab Monica.

"Kalau gitu gimana kalau kamu bareng aku aja? Sekalian biar aku tau rumah kamu," tawar Diva.

"Tapi aku mau ke toko buku dulu, Va. Lain kali aja deh," tolak Monica dengan halus.

"Toko buku? Eum, ya udah ayo. Sekalian aku mau beli novel juga."

"Beneran?"

"Iya, bener. Ayo."

Mereka pun langsung keluar kelas dan menuju parkiran. Sampai di parkiran Monica tercengo melihat mobil Honda Civic Type R yang dibuka oleh Diva. Pasalnya dia mengenali bahwa mobil ini adalah mobil Arga.

"Va? Ini mobil kamu?"

"Iya, udah yuk masuk."

Monica pun masuk ke dalam mobil. Tidak ada percakapan antara mereka berdua karena Monica juga masih bertanya-tanya dalam hatinya.

"Kamu kenapa diem aja, Monic?" Akhirnya Diva memecah keheningan antara mereka berdua.

"Nggak apa-apa, Va. Cuma aku lagi bingung aja. Ini tu mobil kamu tapi kenapa mirip banget ya sama mobil Arga," ucap Monica.

"Hahaha, kamu nih ada-ada aja. Mobil gini kan banyak, Nic," ucap Diva sambil tertawa pelan namun tetap fokus menyetir. Dia berusaha sesantai mungkin walau dalam hatinya merasa sangat deg-degan.

"Ih, serius tau, Va. Mobil Arga itu begini juga kali, sering kok dia bawa ke sekolah. Malah aku sering ni ya samping-sampingan dengan Arga parkirannya," jelas Monica. Diva hanya melirik Monica sebentar lalu tersenyum.

"Ih kamu mah malah senyum-senyum. Aku jadi curiga."

"Udah, ih. Nggak boleh curigaan. Oh, iya, minggu depan kita udah ujian semester ya?" tanya Diva yang berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya, Va. Hahaha, kamu baru masuk udah langsung ujian aja nih."

"Hahaha, iya juga, ya. Mudah-mudahan aku bisa ngikutin."

Kekasih Halal (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang