Selamat membaca ....
Jangan lupa vote dulu sebelum membaca, takutnya kelupaan wkwkwk:))---
Pagi harinya Diva telah selesai menyiapkan sarapan. Setelah selesai dia pun memanggil Arga dan Dira yang masih berada di dalam kamar. Selepas subuh tadi Diva dan Arga memang tidak tidur lagi melainkan mengerjakan aktivitas masing-masing. Diva dengan memasak dan membersihkan lantai bawah sedangkan Arga membersihkan kamar dan lantai dua.
Sebenarnya Diva menolak untuk Arga yang membersihkan rumah, namun Arga tetaplah Arga. Dia tidak ingin dibantah, apalagi dengan sang istri. Sewaktu Diva menolak untuk dibantu dengan Arga, Arga mengingatkan kembali pada Diva kalau membantu pekerjaan istri di rumah adalah salah satu sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, di samping merupakan jalan mengekalkan rasa cinta dan kasih sayang. Itu bukanlah sebuah aib apalagi sampai merubuhkan marwah seorang lelaki.Arga ingin sekali meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW terutama dalam hubungan berkeluarga.
Sebagai pengingat bagi kita, kaum bapak, seorang Tabi’in bernama Al Aswad rahimahullah berkata:
سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَصْنَعُ فِي بَيْتِهِ قَالَتْ كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ – تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ – فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَة
“Aku pernah bertanya kepada Aisyah, apa yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di rumahnya? Aisyah menjawab: “Beliau membantu pekerjaan istrinya, maka apabila masuk waktu sholat, beliau keluar untuk sholat.” (HR. Al Bukhari).
Begitulah jawaban Arga dan membuat Diva tak bisa berkata apa-apa. Akhirnya Diva pasrah dan menerima kalau Arga mau membantunya. Diva bersyukur Arga tidak sedingin dan sedatar kemarin-kemarin pada dirinya. Malah sekarang Arga menjadi pria yang sangat perhatian, pengertian, dan ternyata cukup bawel menurut Diva.
"Mas, sarapan yuk," ajak Diva lembut.
"Iya, Sayang, sebentar." Arga meletakkan gagang sapu yang dipegangnya di balik pintu karena dia tadi habis menyapu balkon kamar mereka.
Setelah itu Arga mengikuti Diva untuk keluar kamar. Sebelum turun Diva mengetuk kamar Dira dan menyuruh adik iparnya itu untuk sarapan terlebih dahulu.
"Pagi Kak Diva, Bang Arga," ucap Diva bersemangat dan menduduki dirinya di kursi tepat dihadapan sepasang suami istri itu.
Diva dengan cekatan mengambilkan masakannya buat Dira. "Makasih Kakakku."
"Iya, Sayang, dimakan." Dira mengangguk dan memakan dengan lahap masakan Diva. Mereka akui masakan Diva sangatlah enak. Diva memang sudah terbiasa memasak sejak ditinggal oleh mamanya.
"Wah! Masakan Kak Diva emang juara. Kalau terus-terusan begini pasti Dira gendut!" Dira mengacungkan dua jempol ke arah Diva. "Bang Arga menang banyak deh ni," lanjutnya.
Arga hanya tersenyum mendengar penuturan adiknya. Lalu mereka melanjutkan kembali sarapan sambil sesekali menggoda Dira yang katanya sedang jatuh cinta. Tak mengapa jatuh cinta, perasaan yang alami. Asal jangan dia berpacaran saja, jelas itu dilarang Arga dan Diva.
***
Diva melihat tampilan baru dirinya di depan cermin. Saat ini Diva mengenakan baju seragam, jilbab segitiga yang panjang menutupi bokongnya, serta niqab warna senada dengan jilbabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal (ON GOING)
Romance"Aku mencintaimu karena Allah, terima kasih karena selalu ada untukku." -Diva Tiara Terentia- "Aku bagagia bersamamu. Berjanjilah untuk selalu bersamaku, di sini, di sampingku, bidadariku." -Arga Dhama Pradipta- Arga dan Diva, mereka harus menikah m...