Hari ini adalah hari pertama mereka ujian. Dira sudah kembali semalam ke rumah ayah dan bunda dan kini hanya tinggal Arga dan Diva. Bukan tak ingin berlama-lama, tetapi dia merindukan sang bunda.
Semenjak ibadah yang mereka lakukan kemarin, sampai detik ini Arga menjadi sering memintanya. Entah ketagihan atau merasa semakin menimbulkan rasa saling memiliki bagi keduanya. Bahkan semenjak itu juga Arga jadi semakin manja dan Diva selalu sabar menghadapi tingkah aneh suaminya ini.
Seperti biasa, selepas subuh Diva langsung memasak untuk sarapan mereka dan membersihkan rumah bagian bawah. Arga pun senantiasa membantu pekerjaan Diva. Seperti sekarang ini, Arga sedang menyetrika baju seragam mereka yang kelupaan disetrika oleh Diva semalam. Bagi Arga tak mengapa karena pekerjaan yang dilakuin Diva sehari-hari lebih banyak dari hanya sekedar menyetrika dua pasang baju.
Setelah selesai menyetrika Arga langsung turun ke bawah menemui istrinya. Di dapur Diva sudah selesai memasak, hanya tinggal menatanya di meja makan.
"Eh, Mas, duduk. Kebetulan ini baru selesai. Kita langsung makan aja ya, biar nanti tinggal berangkat aja," ucap Diva yang meletakkan masakannya di atas meja.
Arga menarik tangan Diva hingga Diva terduduk di pangkuannya. "Mas, Diva bau banget lo ini, lepas dulu." Diva berusaha berdiri tapi Arga semakin erat memeluknya.
"Wangi kok, hm." Arga mengendus bagian ketiak Diva. Menurut Arga aroma istrinya yang baru masak di dapur itu merupakan wangi yang sangat membuatnya semakin sayang dengan Diva.
"Ih, Mas apaan sih, hahaha. Bau tau, keringetan. Udah ah yuk sarapan dulu. Abis itu kita siapan, entar telat, Mas," ucap Diva.
Arga pun merenggangkan pelukannya dan mencium pipi Diva sekilas. Diva berdiri dan mengambilkan nasi serta lauk dan sayurnya buat suaminya itu.
"Makasih Bidadari mas." Diva membalasp dengan senyuman termanisnya. Lalu dia mengambil nasi buat dirinya sendiri dan makan bersama Arga.
***
"Assalamualaikum, Divaku." Diva melihat ke arah belakang yang ternyata ada Monica.
"Waakaikumsalam, Cantik. Ke kelas yuk," ajak Diva.
"Arga mana?" tanya Monica ketika mereka berjalan ke kelas.
"Di kantin mungkin. Tadi Mas Arga naik motor," jawab Diva.
"Tapi aku nggak liat tuh motor Arga, kebetulan aku juga naik motor sih tadi."
"Iya, tadi Mas Arga naik vespa. Sayang nggak pernah dipakai katanya."
"Hm, pantes," ucap Monica sambil terkekeh.
Mereka pun sampai di kelas lalu duduk di bangku mereka sambil bercerita menunggu bel masuk ujian dimulai.
"Kakak Bidadari!" panggil Dira dari luar kelas. Sontak teman-teman sekelas Diva menoleh ke arah gadis berjilbab besar yang berdiri di depan pintu.
"Eh adiknya Arga tuh, nyariin siapa?"
"Kakak Bidadari katanya."
"Siapa yang namanya Bidadari?"
"Mana ada, tau ah."
"Lah, Dira kenal sama Diva?"
"Yang dipanggil Diva tau."
![](https://img.wattpad.com/cover/200301934-288-k185114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal (ON GOING)
Romance"Aku mencintaimu karena Allah, terima kasih karena selalu ada untukku." -Diva Tiara Terentia- "Aku bagagia bersamamu. Berjanjilah untuk selalu bersamaku, di sini, di sampingku, bidadariku." -Arga Dhama Pradipta- Arga dan Diva, mereka harus menikah m...