•SeMut• 37

4.8K 638 26
                                    

"Le.." Renjun melirihkan suaranya.

Chenle diam, nggak berkutik ataupun buka suara. Dia sibuk memandangi wajah cantik Renjun. Matanya menelisik dalam ke arah mata rubah berwarna kecokelatan itu.

"Lele! Lepas! Gue tendang nih?"

"His! Iya iya, ini gua lepas. Gitu aja takut, cemen lu!"

Plak

"Aduh!! Kok gua digebuk sih, Njun?!" Chenle mengerucutkan bibirnya sembari mengelus-elus kepalanya yang abis digebuk Renjun.

"Bodo. Abisnya lo bikin gue ketakutan setengah mampus! Sialan lo!" ambek Renjun.

Chenle ketawa penuh kejahilan. "Muka lu lucu banget-aduh! Sialan! Pantat gua sakit, njir!" satu kaki Renjun mendorong Chenle sampai si pemuda bersurai cokelat itu jatuh dari tempat tidurnya.

Selanjutnya Renjun ketawa ngakak. Sejenak dia bisa melupakan masalahnya. Dia tepuk-tepuk bantal putih yang ada di samping kepalanya, tawanya sampai memunculkan liquid bening dan kram di perutnya.

"Gitu ya sama sahabat sendiri, jatoh bukannya ditolongin malah diketawain. Setan lu!" cibir Chenle sambil mengelus pantatnya yang kerasa kebas gara-gara cium lantai.

"Abis lo lucu banget jatohnya. AHAHAHAHA MUKA LO MINTA DISIANIDA BANGET ANJAY!!"

Chenle diam-diam senyum kecil, seenggaknya Renjun jadi lupa sama masalahnya sendiri. Terus dia berdiri, ke kamar mandi buat nyiapin air yang dipake mandi Renjun.

"Ren airnya u-ASTAGA LU APAIN NOVEL GUA, NJIR?!" dengan secepat kilat dia lari ke lemari novelnya.

"Iiih!! Gue kan cuma mau baca! Bosen tau!" rengutan itu membuat Chenle terdiam.

"Mata lu gak boleh ternodai. Cukup lu ngerti adegan 69 dari Guanlin sama Haechan, tapi, jangan sampe mata lu kena itu kotoran satu."

plak!

"Kok lu geplak gua sih, njing?!" protes Chenle gak terima. Bibirnya maju dua senti gitu.

"Bacaan lo ngeres. Umur baru legal dua bulan lagi aja gegayaan baca adegan 18++, pante-SIAL, hampir LO LEPAS KE GUE ANJER!! SETAN LO!!" makin emosi lah si Renjun, dia pukulin tuh novel tiga ratus halaman ke Chenle.

Mereka kejar-kejaran di dalam kamar yang luasnya kayak ruang kelas itu. Bantal dilempar sana sini sama Renjun, saking keselnya sama si suara lumba-lumba.

"Udah, Njun! Udah! Sakit woy!! Iya iya! Gua minta maaf!! Renjun udah!! Berhenti disitu atau gua t-"

"MAU NGOMONG APA LO HAH?!"

"Ini kapan kita mandinya, Njuuuuun?!"

Tangan Renjun dicengkram sama Chenle terus ditarik lah sampai kepala Renjun terkantuk hidung bangir Chenle. Ruangan seketika menjadi terisi atmosfir yang gak enakin.

"Berhenti atau; gua mandiin?"

Ceklek(?)

Pintu kamar Chenle terbuka, menampilkan sosok maid paruh baya yang terkejut dengan kondisi kamar tuannya juga; posisi ambigu Chenle sama Renjun. Kemudian maid itu mencoba tidak gugup dan canggung.

"Ada tuan Jisung di bawah. Untuk makan malam sudah siap lima menit yang lalu, tuan muda." ucap maid itu dengan kepala tertunduk.

Chenle mengangkat dagunya memberi intruksi untuk keluar. Maid paruh baya itu menurut dan menutup kembali pintu kayu besar bercat putih tersebut.

"Gue mau turun."

Belum sempat melangkah, tangan Renjun ditarik kuat sama Chenle dan mau gak mau bikin Renjun nubruk badan bongsor Chenle.

"Mandi dulu! Baru turun, bau kecut tau gak lu."

Bibir yang lebih tua mengerucut lucu. "Mau sama Icuuuung~ Lele!"

"Gak! Sebelum wangi, no! Sana mandi! Gua turun kebawah." Chenle mendorong paksa tubuh Renjun buat masuk kamar mandi.

"Gue tidur sama lo pokoknya!!" teriak Renjun dari dalam kamar mandi.

Chenle cuma terkekeh. Terus dia keluar kamar buat nyamperin Jisung di ruang makan. Satu demi satu anak tangga dia turunin hingga dia menapaki ruangan tamu, berbelok ke kanan dan sampailah dia di dapur.

"Ngapain lu kesini? Pergi sono!"

"Lo dateng-dateng maen ngusir, ntar kak Injun gue suruh pulang aja sekalian."

"Bodo. Emang gua perduli? Palingan juga gagal."

"Mana kak Injun?" karena kesel kalah debat, Jisung milih nanya hal penting aja.

"Lagi mandi," ada jeda, Jisung penasaran jadinya.

"Kok tumben baru mandi? Ngapain aja dari tadi lo berdua?"

"Abis olahraga..," Chenle senyum misterius.

"Senyum lo ambigu, njir." proses loading dulu si Jisungnya.

"HEH! BANGS-TAN SEONYEONDAN! LO APAIN KAK INJUN?!"

"Eh? Apaan nama ku disebut-sebut, Cung?" Renjun muncul dengan piyama yang lumayan gede di badannya dengan jalan tertatih.

Terus Jisung natap Chenle tajam. "Sialan." desisnya.

"Nakas lo buang aja! Gara-gara tuh benda satu, gue kesandung sampe ketatih gini.. Sial banget sih hidup gue." gerutunya dengan muka cemberut.

Itu kamunya aja yang gak hati-hati Renjun.. Bukan salah nakas(": benda mati mah cuman diem doang, Njun.

Dan Chenle ketawa sejadi-jadinya. Bikin Renjun bingung, serta Jisung jadi masang muka keselnya.






Tbc!!

I am comeback!!
Aku salut sama komentar klian ttg NoRen😭😭😭😭 I LOVE YOU SO MUCH😘
Dua ampe tiga chap lg moment Chenji sm Markmin bkl muncul, plus Yukhae okay?






© Kdywifeu, 13 September 2019

SeMut •NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang