•SeMut• 46

3.8K 564 82
                                    

Wahai pembaca budiman (: adakah gerangan tertawa ngakak dengan humorku yang receh? (': aku mah serius gak serius sukanya ngereceh (':

Happy reading beibih🙄

Spam comment jan lupa beb{:



•SeMut•



Mereka duduk berdua sambil cuddle. Jadi posisi mereka itu gini; Renjun di tengah-tengah Jeno, kakinya si dominan ngukung tubuh mungil dan pelukable dari Renjun.

"Kemaren kayaknya kita abis nonton film ini deh, boo," Jeno naro dagunya di pundak Renjun.

"Ya biarin sih. Suka-suka aku mau nonton lagi atau enggak. Kamu tinggal nikmati aja."

"Sensi amat kamu ini, pms ya?" dikecuplah leher Renjun, bikin empunya nabok palanya si Jeno.

"Kok aku ditabok sih, boo?" nadanya persis anak ngerengek susu ke induknya.

"Kamu itu ganggu. Kalo gak ditabok, keblabasan nanti." terus ngemil snack lays rasa sapi panggang yang tadi dia beli di Ceriamart.

"Tau'an aja, hehe.. Oh iya, bunda bentar lagi pulang bareng ayah, kamu mandi sana! Aku siapin bajunya nanti, terus biar aku yang beresin ruangan ini."

"Gagal dong aku jadi calon istri yang baik?"

"Bukannya berandal jarang rajin ya?" ejek Jeno pake nada jahil.

Tatapan tajam dari mata lentik milik Renjun ngebuat Jeno terkekeh. "Jangan remehin statusku sebagai berandal ya! Aku juga bisa tau beres-beres!" terus melenggang pergi sambil ngehentak-hentakin kakinya.

Dilanjutkan dengan Jeno yang mulai mungutin sampah plastik bungkus chiki favoritnya dan favorit Renjun. Kebanyakan yang nyampah itu dirinya sendiri, itulah kenapa Jeno gak mau Renjun beresin ruang tv, takut capek.

Sedangkan Renjun lagi sibuk berendam air hangat ditemani bebek-bebekan milik Jeno yang tersusun rapi di lemari penyimpanan sabun dan shampo.




•SeMut•





Deru mesin mobil di pelataran rumahnya ngebuat Jeno sama Renjun berjengit kaget. Mereka pandang-pandangan sebelum berebut bukain pintu tamu. Sumpah, ini orang dua bocah bener dah, atau jangan-jangan si Renjun ketularan kebocahan seorang Lee Jeno?

"Aku!"

"Akuu!"

"Akuu!!"

"Aku-Heh turunin gue, njir!" tubuh enteng Renjun diangkat ala bridal style sama Jeno. Terus abis itu dibukalah pintu tamu, bikin Renjun nabok kepalanya.

Melototlah mata Doyoung waktu lihat posisi anaknya dan calon mantunya yang terbilang romantis. "Kamu kenapa gendong bayi mama, Jeno?~"

"Ngeyel, ma. Jadi Jeno gendong aja, hehe.." jawab Jeno nyengir tanpa dosanya.

"Ada alasan yang lebih logis gitu? Papa curiga kalian abis iya-iya." muncul'lah Jaehyun dari belakang Doyoung sehabis masukin mobil ke garasi.

"Udah, udah. Sekarang kita masuk! Mama mau masak." kata Doyoung menyela omongan Jeno yang hampir mau keluar.

Digiringlah anaknya ke dapur sedangkan calon mantunya didudukin di sofa ruang keluarga bareng suaminya. Biar gak terjadi hal yang gak diinginkan.

"Balapan udah berapa kali, Dek? Pernah cidera fatal gak? Ayah dulu pernah, terus kena marah sama kakeknya ayah, hehe.."

"Sering sih, yah. Cuma, beberapa bulan belakangan ini Renjun gak pernah balapan lagi semenjak ada Jeno." dia ngambil cookies vanilla yang disediain Jaehyun tadi. "Untuk cidera fatal, Renjun gak pernah, mentok-mentok kegores."

"Syukurlah. Oh iya, kamu udah tingkat berapa bela diri taekwondonya?" tanya Jaehyun sembari memakan biskuit teh hijau buatan istriya.

"Tingkat delapan, yah. Soalnya dari kecil Renjun udah dilatih." jawab Renjun.

Kontan mulut berisi biskuit setengah terkunyah itu menganga. "Waaaah.." lanjut ngunyah, "Hebat kamu. Bisa patah Jeno kalo macem-macem sama kamu ya?"

"Kalo niat sih, yah. Bakal Renjun patahin, hehe.."

Dan seterusnya sampe...





.

.


.


.

.

Tbc!!

See you tomorrow readersnim..
Moonmaapyekaloaingtypo(:
Typo is wajar desu.

Ja mata>,<

Aku bucin noren pokoknyaaaaa>,<
Adakah yang sama??

© kdywifeu ft. Yuliana

SeMut •NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang