•SeMut• 45

3.8K 547 46
                                    

"Sama gue!!" Somi mendelik geram ke arah Jeno yang masih setia gandeng tangan Renjun kuat-kuat.

Dengan ekspresi gak suka, Jeno tambah mencengkram dan narik tubuh mungil Renjun ke belakang dirinya. "Enak aja. Lo siapa emangnya? Berani amat mau ambil punya gue."

"Gue sahabatnya! Kenapa?! Masalah buat lo?!" Somi mendengus kesal diakhir kalimatnya.

Jeno tertawa mengejek. "Ralat, Jeon Somi. Lo cuman ex-sahabat dari pacar gue. Dan, soal masalah.. tentu lo itu adalah sumbernya, karena kehadiran lo sama aja pengusik hubungan orang. Third well kita udah banyak, jadi gak usah nambahin ya?"

Rahang gadis bertubuh tinggi itu mengeras. "Third well lo bilang? Maksud dari omongan lo itu menjurus ke arti pelacur dan pelakor gitu? Jaga omongan lo! Gue bukan mau jadi orang ke tiga, tapi.. gue cuma mau perbaikin pertemanan gue sama Renjun."

"Halah. Muka sok baik, mulut sok bener, mau manipulasi gue lagi?" Renjun drngan segenap hati muncul memberanikam diri berbicara sama si Somi. "Cukup lo permaluin gue dengan segala cara busuk lo waktu itu, sekarang please! Gue cuman mau hidup tenang dan bebas dari gangguan aneh penyakit. Bisa lo ngertiin gue kan?"

"Gak! Gue bakal tetep ngikutin lo!"

"Buat apa? Mau permaluin gue lagi? Kali ini apalagi? Rahim gue mandul? Atau gue dituduh yang kayak waktu SMP?"

Somi geleng-geleng sambil ngasih tatapan meyakinkan miliknya ke Renjun. "Gue bersumpah gak akan kayak dulu lagi!"

"Tch!" Renjun berdecih gak percaya sama omongan mantan sahabatnya ini. "Inget, Jeon Somi-ssi! Sekalinya saya dikhianati atau dikecewakan saat saya memiliki kepercayaan penuh pada satu orang, maka jangan harap terlalu tinggi jika kepercayaan dari saya bisa dimiliki ulang!"

"Ayo, Jen!" Renjun narik tangan Jeno buat pergi dari hadapan Somi. Mereka keluar lapangan buat ke kantin.

"ARGHH SIAL!! Awas aja lo, Lee Jeno! Tunggu pembalasan gue!"





•SeMut•





Renjun memandang datar ke arah pacarnya yang lagi sibuk makan siomay Bandung. Kelihatan hikmat banget sampe lupa jatah itu siomay harusnya dibagi dua sama dirinya. Belum lagi si Jeno ini udah nyanding ayam kentaki satu, es krim satu, sama air putih.

Lu manusia apa mesin makanan mas? (':

"Bagi sih, Jen! Aku juga mau," Renjun nusuk-nusuk lengannya Jeno.

"Nanti kamu gemuk, jugaan ini makanan gak ba-Eh? Kok mewek gitu?"

"Pelit." jutekin ae Jun, jutekin. "Kalo kamu makan semua ini, yang ada jadi babi kamunya. Lagipula, ini siomay kan jatahnya orang dua, malah kamu jarah semua!"

"Yaudah, ayamnya buat kamu, eskrimnya buat aku. Terus, air putihnya kita bagi dua."

Renjun ngelihat makanan yang digeser ke mejanya sama Jeno barusan pake tatapan datar. "Siomaynya bagi!" pintanya.

"Nih buat kamu semua, nanti pulang sekolah gak jadi ke mekdi sama cp, kan udah abis banyak."

Mata si submisif melotot. "Perhitungan banget, njir."

"Mukanya biasa aja dong, boo. Aku cuma bercanda." dia nyubit pipi gembil Renjun, "Kamu mau nonton film apa?"

"Terserah kamu sih. Aku mah ikut-ikut aja," kata Renjun sambil ngemilin kulit ayam.

"Oke deh. Terus, mau mampir mekdi beneran? Atau mau pizza hut?"

"Ke strabucks dulu, aku mau beli teh. Abis itu ke pizza hut. Soalnya mekdi bosen, terlalu sering ke sana."

"Oke, deh. Pulangnya mampir kerumah ya, boo? Bunda tanya mulu, kapan mantunya main."

"Heh!" Renjun nyubit pinggang Jeno. "Belum sah ya!"

"Mau aku sah'in sekarang nih?"

"Bacot kamu maz."





Tbc!

Aku pokoknya bucin NOREN inimah😭
Mereka otp fav bgtttt omg!

Cpet njir, hpnya mo gua Pke -Yuliana

Dih, neng😂 sabar atuh.. Galak bner - aku

Skian.

© kdywifeu

SeMut •NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang