•SeMut• 35

5.1K 685 76
                                    

Renjun diem. Matanya menerawang kosong ke arah depan. Temen sekelasnya Renjun udah pada nahan emosi lihat kelakuan Shuhua, mereka kira cewek itu beneran baik sama Renjun, gak taunya malah busuk.

"Kamu gak apa-apa?" tanya Felix khawatir.

Renjun gelengin kepalanya pelan, matanya masih menatap kosong buku gambar bersketsa wajah Jeno itu. "Gue gak apa kok." mencoba senyum biar kelihatan baik.

Cowok keturunan Aussie itu menghela nafas, "Aku tau kamu syok pasti, cuman ada satu hal yang perlu kamu tau,"

"Ha?" tatapan bingung itu Renjun layangkan pada cowok Aussie yang duduk di depannya.

"Omong kosong jangan dimasukin hati. Nanti masalahmu bakal tambah, bukan kurang. Apalagi kalo kamu tertutup gini, yang ada kamu bisa depresi." jelas Felix penuh rasa perhatian.

"Gue sebenernya orang yang masa bodo amatan sama masalah. Tapi, gue gak akan berhenti mikirin hal apapun itu yang udah merusak harga diri dan nama baik gue. Mungkin, orang lain gak tau kalo gue sebenernya tertekan, capek. Gue berusaha lupain masalah itu, see? Gue gak bisa, Lix. Gue stres, capek, depresi, dan," Renjun tersenyum miris.

Felix mengelus tangan Renjun yang mulai kerasa dingin. "Dan, gue didiagnosa kena bipolar. Kata dokter, gue kemungkinan besar bisa punya kepribadian ganda, tapi, gue gak mau, Lix. Gue takut.."

Tanpa sadar, Renjun justru menceritakan seluruh isi pikiran dan hatinya pada sahabat masa sekolah menengah pertamanya, ia sudah lama memendam masalah itu sendiri. Gak berani cerita sama siapapun, bahkan abangnya sekalipun.

"Tertutup boleh. Kamu jangan sampai belagu sok bisa sendirian, Njun. Lalu gunanya aku, Haechan, Guanlin, Chenle, sama Jisung selama ini apa? Cuman pajangan buat jadi temen kamu doang? Njun, ingat! Setiap masalah bukan dipendam, tapi dicari jalan keluarnya. Dari sudut pandang manapun, kamu itu korban, Njun. Korban tertutupnya kamu ke kita orang. Aku minta, masalah sekecil apapun itu, kalo kamu rasa mengganggu mending ceritain ke kita. Aku cuma mau kasih saran, setiap manusia itu gak selamanya bisa berkata bener, dari lubuk hati aja kadang masih gak komitmen, apalagi nggak? Amburadul, Njun. Intinya, mulut yang kayak Shuhua itu bukan sesutau penting banget dan itu harus kamu masukin ke inti sari masalahmu. Nanti, bipolarmu kambuh, aku yakin itu."

Renjun menghela nafas. "Lix, harga diri itu mahal."

"Gak ada yang bilang rendah, kan? Ya udah, mau hilang atau nggaknya harga diri, kamu itu tetap bisa jadi dirimu sendiri. Jangan terlalu banyak pikiran dan akhirnya cuma membebani diri kamu serta orang sekitarmu." kemudian Felix tersenyum lembut.

"Gimana? Udah lega?" tanyanya pada Renjun yang sedang diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

Lantas, sebuah anggukan kecil menjadi jawaban yang Felix terima. Lalu pemuda asal Cirebon itu mengelus penuh kasih sayang rambut Renjun. "Sekarang, makan ya? Jangan sampai kamu sakit cuma gara-gara hal yang gak penting. Jeno udah kasih aku amanat buat jagain kamu kalo dia gak ada, jadi, bantu aku jalanin amanat itu ya? Cukup kamu mau makan aja kok."

"Gue gak laper, Lix. Gak nafsu makan," balas Renjun lesu pake banget.

Renjun menengok ke arah kiri tatkala denger ada bangku yang ditarik mendekat ke mejanya. Itu Yeji, teman satu ekskul dari Renjun. Cewek bermata sipit itu kemudian menaruh satu susu kotak ultramilk rasa cokelat dan roti isi di atas meja Renjun.

"Makan!" titahnya lembut.

Renjun menggeleng. Bibirnya dia tekuk ke bawah, kalau ada masalah; plus dia di deket Yeji, bawaanya pengin nangis. Soalnya Yeji itu udah Renjun anggap kayak saudara perempuannya sendiri.

"Ren, gue tau lo gak nafsu. Tapi, kesehatan lo itu lebih penting, ngerti? Sekarang, makan ya? Atau mau gue suapin?" ujar Yeji lembut pake banget.

Duuh. Renjun rasanya pengin nangis sejadi-jadinya, Yeji ini pengertian banget..

"Gak usah, Ji. Gue bisa makan sendiri kok."

Baru juga mau masukin sedotan ke lubang kotak susu, suara berat serta terdengarnya dobrakan pintu kelas BOSS 3 membuat Renjun jadi pengin tambah mewek aja.

"Kak Injun mana?!" panik Jisung sembari mengontrol deru napasnya.

"Ada di bela-heh bocah! Maen nyelonong ae lu!" protes Minhee karena omongannya kepotong gara-gara Jisung langsung ngibrit ke bangku paling belakang.

Ditariklah tangan mungil Renjun terus dia dekap tubuh mungil yang sekarang udah mulai bergetar. Kayaknya Renjun nangis. Jisung berkali-kali ngelus punggung Renjun dan ngecupin pucuk kepala Renjun.

"Udah, jangan nangis ya, kak Njun? Nanti aku yang kena hantam Chenle sama bang Lucas."

Sebuah ringisan terdengar. "Kakak ditenangin malah nyubit-IYA! MAAF KAK!"






Tbc!

😥internet ngdt sial-_-
Ya Allah aku bnci mhluk labill-.-
(: aku lg pen tnya. Knp Jeno posesip bgt sih sm Renjun?
Pcar sndri ngetat bgt jagainnya Jen, ap kbr ntar Renjun ke WayV? Pundung gk tuh d tnggal pcar?
Astaghfirullah konspirasi aplg stlah HunHan ku trpisah njeng!!

Plis.. NoRen g bleh trpisahkan... Ku greget pen bkar SM lma2..

Okay guys, the real couple yg trbit dri SM;
-NoRen👨‍❤️‍💋‍👨
-ChanBaek👨‍❤️‍💋‍👨
-(: isi sndiri..
-isi sndri..

Kl g d yg stj bs hujt aj kok. Ku trima(:


© kdywifeu, 12 September 2019.

SeMut •NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang