•SeMut• 24

5.5K 803 75
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu sama gengnya Hendery tiba. Sirkuit yang sering buat balapan dia udah mulai ramai, cowok dan cewek udah pada kumpul di pinggir lintasan sambil bersorak riuh.

Mobil dengan berbagai merk terkenal udah baris rapi di garis start. Renjun berdiri hadap-hadapan sama Hendery, dengan tatapan yang menantang, Hendery berjalan ngedeket ke arah Renjun.

"Long time no see, mantan.."

"Ya."

"Jutek amat, dulu manja perasaan. Apa-apa ngerengek.. Ups! Sengaja,"

"Bacot lo." sahut Haechan emosi yang berdiri di belakang Renjun.

"Haha. Sampe dibelain ya? Kekanakan banget."

"Nggak usah banya omong. Kita langsung mulai tanding aja." Guanlin maju ke samping Renjun.

"Oh, ya. Bahan taruhannya itu ada di diri lu, Huang Renjun." ujar Hendery diiringi senyuman meremehkan.

"Tch!"

Balapan dimulai, Renjun, Hendery, Haechan, Sanha, dan Rocky udah siap di start. Yeri sebagai pembawa bendera jalan ke tengah-tengah, dengan lagaknya yang seksi, dia menghitung mundur.

3

2

1

Deru mesin beradu mulai memenuhi indra pendengaran penonton dan geng utama dari para pembalap. Saling adu kecepatan demi mencapai garis finish. Baru setengah perjalanan, mobil Rocky di serempet oleh Sanha, dan itu membuatnya kalah. Karena, Sanha itu kalau bawa mobil kayak orang kesetanan abis makan cabe 1juta joule.

Tersisa empat mobil dengan yang memimpin itu Hendery, sedangkan Renjun ada diurutan kedua. Renjun tahu, ini bakal terjadi cepat maupun lambat. Karena Hendery itu gak pernah mau pisah dari dia.

Dengan strategi yang udah dia dan Haechan susun, Renjun yakin dia bakal menangin kompetensi sialan ini. Bisa bahaya kalau sampai dirinya kalah, masalahnya bahan taruhan yang Hendery kasih itu gak main-main.

Apalagi kalau bukan Harga diri?

Dan Renjun gak mau itu terjadi.


•SeMut•

"Bro. Renjun lu ada di surkuit tempat biasa gua tanding. Dia jadi bahan taruhan dari Hendery."

"Oke, thanks infonya, Hwall. Gue kesana."

"Yakin lu mau kesini? Bakal lepas kendali gak lu?"

"Mungkin aja. Lo jagain pacar gue. Awas aja kalo dia kenapa-napa!"

"Dih, iye, iye dasar posesif DID!"

"Gue bukan pengidap DID ya! Sipit kucing garong!"

"Lu juga sipit goblok!"

Pip.

"Sial. Dia kalah." Hwall buru-buru lari nyamperin kumpulan gengnya Renjun dan Hendery.

"Sekarang, seorang Huang Renjun kalah. Orang yang gak pernah kalah, yang gak suka diremehin kemampuannya, see? Dia kalah start sama gua.

Huang Renjun. Manusia yang rela banget dijadiin mainan dan pemuas nafsu. Gua tau busuknya lu gimana, dengan lu kalah gini, pasti ada apa-apa sama lu, kan?

SeMut •NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang