11. PERKARA NAFAS BUATAN (1)

525K 54.6K 38.7K
                                    

"LO lari keliling lapangan lima kali putaran."

Cheryl terperangah menatap Axel. Sejenak mengira pendengarannya keliru. "Hah?"

"Keliling lapangan lima putaran," ulang Axel dengan nada tegas. "Salah sendiri ga bawa almamater, kamu tau kan selama OSPEK semua harus disiplin?"

"Ha-Harus lima putaran banget ya kak?" tanya Cheryl panik. Dia mana sanggup lari selama itu! Cowok ini mau membunuhnya?? "Ga bisa kurang gitu, Kak? Please lah, Kak,"

Axel memejamkan matanya dan menghela napas. "Yaudah 3 kali puteran, baru lo boleh duduk."

***

"Woi, Win! Kok lo ga pake almet? Bukannya tadi lo pake?" tanya Sarah bingung melihat Winona yang hanya mengenakan kemeja putihnya.

"Gue kasih ke Chei," jawab gadis bertubuh jangkung itu enteng.

"Lah? Kalo senior liat gimana anjrit!" sambar Nindya.

"Emang sengaja njir, gue kan juga mau dihukum sama Kak Ken!" jawab Winona dengan mata berbinar-binar.

"Iya kalo dihukum kayak Chei tadi bisa tepe-tepe. Lah kalo disuruh pulang gimana?" balas Nindya.

"Eh iya juga ya," Winona hanya menyengir kuda. Biasalah, lemotnya sering kumat persis kayak jodohnya si Rappa.

"Guys, kalian duluan aja ya ngisi form UKMnya, gue nyusul nanti," kata Cheryl tiba-tiba.

Sarah mengerutkan alis. "Loh, kenapa?"

Cheryl menggeleng pelan. Wajah lugu gadis itu terlihat pucat, nafasnya pun tak beraturan. "Gatau, tiba-tiba aku lemes banget, Sar,"

"Jangan bilang gara-gara tadi disuruh lari keliling 3 putaran?! Emang bajingan tuh si Axel!!" kata Sarah geram mengingat perlakuan senior berwajah songong itu pada sahabatnya.

"Ya udah gausah ikut, Chei. Lo disini aja. Nanti kalo ditanya sama senior bilang aja lo gak enak badan," saran Meisya.

Cheryl mengangguk lemah. Tiba-tiba kepalanya terasa berputar-putar.

"Lo udah sarapan belom? Minum dulu nih," Kila menyodorkan botol minumnya pada Cheryl.

"Ng-nggak usah kok, Kil.. Gue tadi baru min-" kata-kata Cheryl terputus begitu ia merasakan pandangannya mulai kabur. Gadis itu kehilangan keseimbangan dan membuat teman-temannya menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai.

"Eh, gimana dong?!" Winona yang panik langsung berteriak ke arah panitia di pojokan auditorium. "Kak!! Tolong Kak, ada yang pingsan!!"

Axel, Ken, Theo dan Zafran yang melihatnya sontak terkejut. Terutama Axel yang menyadari bahwa yang pingsan adalah cewek yang tadi ia hukum.

"Eh, Kakaknya kenapa tuh?!" tanya Theo cemas.

"Woi! Tolongin itu!" kata Ken pada teman-temannya. Keempat cowok itu lalu berlari ke arah Cheryl beserta teman-temannya.

"Katanya ga peduli, katanya ga suka, tapi nolongin juga," cibir Zafran pada Ken.

"Sialan!" umpat Axel. Dia yang paling panik karena dirinya adalah penyebab gadis itu tak sadarkan diri. Padahal tadinya dia hanya iseng, tapi nyatanya malah membuat gadis itu celaka.

ALISTER [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang