ALISTER [SELESAI✔️]

17. GIO MERESAHKAN!

"GI, gue ngampus dulu! Kunciin dulu pintunya sono!" teriakan Vano, adik laki-laki Gio dari lantai bawah membuat cowok yang sedang tertidur lelap di kamarnya itu terbangun.

Well, Gio memang tinggal bersama adiknya, Vano, sejak Gio kembali dari rumah Gretta. Sebenarnya mereka tidak tinggal berdua saja, tapi bersama ibu mereka yaitu Shamilla. Hanya saja Shamilla sedang dinas ke luar negeri saat ini.

Ngomong-ngomong soal Vano, cowok itu juga salah satu anggota Revolver angkatan 2. Dia masih kuliah semester pertama di Universitas yang berbeda dengan abangnya.

"Udah kaga usah dikunci segala elah, kaga bakalan ada maling berani masuk kandang buaya," sahut Gio sambil memeluk guling dengan mata masih terpejam.

"Yaudah gue pergi yee!" pamit Vano dengan suara lantang.

Gio tidak menyahut lagi. Cowok dengan kaos abu-abu itu kembali tertidur dengan pulas. Namun mendadak ponselnya di atas nakas kembali berdenting. Gio menggeram kesal. Siapa lagi sih?!

Anaknya Orlem: Gi, lu kaga ke kampus?

Si Raffa ternyata.

gioanendra: Apalagi bangsat???

Anaknya Orlem: Kalem bos kalem

gioanendra: Gue bolos dulu, badan gue remuk-remuk abis disiksa Cheryl dari kemaren pagi sampe malem

Anaknya Orlem: Yaa bukan urusan ku lah..

gioanendra: Anak anjing

Anaknya Orlem: Anjayy

gioanendra: Skip ga waras. 5 menit gue yang berharga terbuang gara-gara ladenin orang sarap

Anaknya Orlem: Ampun boss, gue mau laporan ni. Si Chei anu..

gioanendra: Anu apa?

Anaknya Orlem: Anu sama Axel, Gi. Tuh monyet satu nempelin chei mulu dari pagi

gioanendra: BANGSAT

Tanpa menunggu balasan dari Raffa lagi, Gio langsung menelepon Cheryl. Tak menunggu berapa lama cewek itu mengangkatnya.

"Ehm.. C—Cher,"

"Iyaa, Gii?"

"Lo.. Ekkhm, dimana?" tanya Gio dengan suara serak.

"Eh? Suara kamu kenapa?" tanya Cheryl khawatir di telepon.

"Gatau Cher, gue lemes dari kemaren," jawab Gio dengan suara lemah yang dibuat-buat.

"Astagfirullah.. Kamu udah ke dokter?"

"Uhuk.. Engga, gue cukup dirawat dirumah aja..,"

"Y—Yaudah aku kerumah kamu ya?"

"Ada mama— eh tante, ga?"

"Udah lama gaada, nyokap lagi ke Turki ngurus kerjaan.. uhuk!"

"Astaga, yaudah aku kesana sekarang. Tunggu ya,"