13. YAKIN GA OLENG?

519K 55.3K 59.1K
                                    

"Logika menyuruh untuk berhenti. Namun hati memaksa untuk berjuang sekali lagi."
—Cheryl Raquella

***

"GUE ga pernah ngapa-ngapain sama Gretta. Gue juga gapernah kasih nafas buatan ke siapa-siapa. Gausah ngomong aneh-aneh," kata Gio membuat Cheryl terdiam seribu bahasa. Hanya menatap laki-laki di hadapannya dengan tak percaya. Syok tingkat dewa.

"Gue balik ke kampus lagi dulu. Dah, masuk sana. Bye," pamit Gio sebelum meninggalkan Cheryl yang masih membeku di tempat.

Menatap sosok Gio yang mulai menjauh, Cheryl menyentuh bibirnya. Dadanya bergemuruh kencang. Apa laki-laki itu sudah mulai mengingatnya?

***

Selama perjalanan kembali menuju kampus, Gio tidak bisa berhenti memikirkan Cheryl. Dia juga tidak mengerti kenapa dia bisa-bisanya berani mencium gadis itu. Semuanya terjadi begitu saja tanpa ia sadari.

Ada sesuatu yang membuat Gio merasa nyaman ketika bersama Cheryl. Seolah ada ikatan yang kuat di antara mereka tapi entah apa itu. Entah kenapa ia jadi merasa ingin melindungi Cheryl dan membuat gadis itu senang.

Ketika Gio sampai di kampus dan memarkir motornya, ponsel di sakunya berdenting satu kali.

gretta : aku udah di kansas dari tadi. kamu dimana is :(

gioanendra: Udah di parkiran fakultas sastra nih

Berlari sedikit menuju kansas atau Kantin fakultas Sastra, Gio menemui Gretta yang tengah duduk sendirian menunggunya di sana.

"Lama banget is, kan aku bilang kamu gaboleh telat makan! Kondisi badan kamu belum terlalu fit, tau!!" omel Gretta sambil bersedekap dada.

"Telat 30 menit doang elah," Gio meletakkan ranselnya di meja kantin dan duduk di samping Gretta. Gio mengerutkan alis melihat mie ayam yang masih belum disentuh di atas meja. "Punya siapa nih? Lo?"

"Punya kamu lah!" jawab Gretta. "Aku yang pesenin dari tadi. Udah cepet dimakan, keburu dingin,"

"Thanks," ucap Gio yang dibalas dengan anggukan gadis cantik itu.

Sembari mengaduk mie ayam dan meniupnya, Gio melirik Gretta. "Lo sendiri udah makan?"

Gretta menggeleng. "Belom, aku gampang nanti aja,"

"Makan lah,"

"Mau aja kalo kamu suapin," jawab Gretta dengan senyum menggoda.

"Dih. Ga ah, ntar kita dikira pacaran," jawab Gio membuat Gretta cemberut. Kan emang biar dikira begitu. Dasar gak peka!

Padahal bukannya Gio gak peka. Dari awal Gretta menolongnya, Gretta memang sangat perhatian pada Gio dan asyik diajak bicara. Tapi meski begitu, Gio sama sekali tidak ada perasaan apa-apa pada Gretta. Bagi Gio, Gretta hanya sekedar teman baik. Itu saja.

"Gi,"

Suara Gretta membuat Gio berhenti mengunyah mie dan beralih menatap gadis di sampingnya itu. "Hm?"

"Aku.. boleh ngomong sesuatu ga sama kamu?"

"Boleh, apa?"

ALISTER [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang