Just to You #1

8.4K 388 25
                                    


Bad words!!! Tidak untuk ditiru!





Launch attack..

Double kill..

Seorang wanita yang tengah meringis menahan sakit di giginya hanya bisa menggeram marah. Suara yang begitu nyaring semakin membuat sakit di giginya.

You have slain an anemy..

" Sumpah... Sumpah.. gue benci ML gue benci! " Gumam gadis yang tengah meringkuk itu.

Double kill..

Launch attack

Double kill

Triple kill..

Maniac..

Brakkkk

" Gigi aing sakit 'anjir! Berhenti main! " Bentak wanita itu dihadapan seorang pria yang tengah duduk diruang tamunya.

" Oci! Kamu jangan begitu.. itu tamu papa sama Abang kamu.. gak sopan " tegas ibunya yang mendengar bentakan keras dari putrinya.

Pria itu menatap wajah marah milik gadis yang kini menatapnya tajam tanpa rasa takut sedikitpun. Ia dapat melihat kantung mata tebal dan mata merah juga pipinya yang sedikit membengkak.

Enemy penta kill

Defeat

" Mampus! Dirumah orang yang sopan! Liat situasi kalau main game.. apa?! Lo nungguin Abang gue?! Dia gak ada sana pulang! "

" Oci! Apaan sih Lo.. dia temen gue! Kenapa pake marah-marah segala?! " Bentak Rio.

" Gue lagi sakit gigi! Kenapa harus berisik ?! Gue bilang kalian tenang kan dari tadi.. jangan ada yang ngomong! " Balasnya.

" Yaudah saya pulang Yo.. iya, Bilangin sama papa kamu saya beli beberapa bahannya yang tadi di list, sama beberapa furniture "

" Sorry Dan.. adik gue emang begitu. Lain kali kita meet "

Gadis itu memegang kepalanya yang terasa pening, ditambah giginya yang begitu sakit. Belum lagi pekerjaannya yang setumpuk.

" Oci! Gak sopan kamu! Dia teman Abang kamu.. jauh-jauh dia datang kesini! Kasian dia baru sampai Jakarta dari Malang.. " cerocos ibunya. Oci hanya diam merasakan giginya yang begitu sakit.

" Oceana!! Lo tuh ya.. duh! Dia temen SMA gue, mau ada perlu sama papa gila ya Lo! "

" Dia yang gila! Gue sakit gigi.. bego! " Balas Oci dengan berteriak keras.

" Apa ini! Kenapa bentak-bentak kayak gini! Malu sama tetangga " ucap seorang pria.

" Temen Abang gila pa! Oci lagi sait gigi.. dia malah main game berisik.. makin sakit giginya " Adu Oci. Rudy hanya menggeleng pelan kemudian ia duduk bersandar.

" Tuh papa beliin Obat.. minum. 15 menit langsung sembuh juga tuh.. "

Oceana ghieta Rudyatmo.. seorang advokat muda yang tengah naik daun karena telah memenangkan sebuah kasus yang cukup terkenal melibatkan beberapa pejabat dan beberapa dinas. Seorang anak dari pria yang memiliki bintang tiga dipundaknya sekaligus pemilik sebuah perusahaan kayu dan bangunan yang cukup besar.

" Jangan pernah terima tamu itu lagi selagi ada gue dirumah! " Ucapnya tajam. Oci segera mengambil obat tersebut dengan merampasnya dari lengan ibunya.

Citra menghela nafas berat dengan kelakuan putrinya, keras kepala, judes, ucapan selalu tajam, Tapi cerewet.

" Najis banget tuh cowok.. gak ada sopan santun banget jadi tamu.. orang sakit gigi, main game diberisikin.. goblok apa gimana sih tuh orang " umpatnya. Oci kemudian menelan 2 buah obat yang dibelikan oleh papanya.

Oci kemudian duduk dimeja kerjanya, ia segera memakai kacamatanya. Ia mulai sibuk menelaah berita dari beberapa media, kemudian sibuk dengan teleponnya untuk menelpon seseorang, lalu berpindah menelpon kantor polisi dan kejaksaan.

" Ci.. "

Oci membuka kacamatanya lalu melihat pintu yang terbuka. Ia melihat papanya yang berdiri disana.

" Kenapa pah? " Tanya Oci.

" Lagi kerjain kasus apa? "

" Pengusutan kasus pembunuhan,, disidang pertama ada bukti yang menguatkan lawan Oci bahwa dia gak ngebunuh pacarnya. Tapi hasil visum benar bahwa klien Oci itu diperkosa terus dibunuh pa.. tapi mereka bisa aja ngelaknya.. jago tuh curut, padahal jelas-jelas dia dan udah pasti dia bukan orang lain yang rampok klien terus perkosa dan dibunuh " jelas Oci.

Rudy tersenyum kecil ia mengusap kepala putrinya, lalu Rudy menggenggam tangan Oci.

" Cctv, sidik jari, fakta.. dan Sulut dia dari segala arah. Ingat.. selalu layani klien yang menurut kamu benar dan tidak bersalah. Jangan karena uang kamu milih yang salah "

Oci tersenyum manis lalu memeluk papanya yang kini jarang sekali ia peluk.

" Papa selalu jadi penguat Oci, papa selalu nasihati Oci tanpa bentakan, Oci cinta papa.. maaf sikap Oci tadi pa " ujarnya. Rudy membalas pelukan putrinya.

" Sama Mama sama Abang minta maafnya.. sama Ardan juga minta maaf "

Oci melepaskan pelukannya. Ia menatap papanya

" Ardan mana pa? " Tanya Oci dengan bingung.

" Ardan yang tadi.. " jawab Rudy. Oci melotot sempurna wajahnya berubah kesal.

" Dih najis.. salah apa gue sama dia? Dia yang harusnya minta maaf " tolak Oci dengan sewot. Rudy menghela nafasnya.

" Papa kesini buat rayu Oci supaya minta maaf sama dia? Gak akan pa.. sampai dia yang duluan minta maaf sama Oci juga, Oci gak pernah mau minta maaf.. itu bukan salah Oci " jelasnya tajam.

" Oh iya dan 1.. bilangin kalau ketemu dia. Lain kali jangan sok perwira kalau mobile legend masih defeat . Kepala aja cepak.. isinya cuman sempak! "

" OCEANA! "

Part 1.. Yeay!! Semoga suka dan menghibur ya gais😂😂

Jangan lupa dilaik dikomen dan disubskreb bagi yang belum..

Aul hadir bersama Oci!👸

Lav you

Aul👵 yang punya cucu 12 👶👮

Just to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang