12#alasan terbaik

2.4K 226 6
                                    

Selesai melakukan foto untuk perlengkapan. Ia juga menuju satuannya yang dikomandoi papinya untuk proses percepatan dengan menemui beberapa atasannya. Oci segera mengganti persitnya kembali ia dan Ardan langsung berkeliling mencari gedung untuk pernikahannya.

" Ah gedung biar minta sama papa aja " ucap Oci.

" Kalau itu menurut kamu lebih baik, boleh Ci "

" Yaudah katering biar sama kita sama konsepnya juga. Berarti kita harus bawa papa biar dia yang nentuin dimana gedungnya "

Oci berdecak, ia malas sekali sedari tadi Ardan tidak fokus. Ia malah asik dengan ponselnya itu. Ingin sekali Oci membanting ponselnya itu.

" Abang! Serius gak sih nikahnya! " Teriak Oci dengan kesal. Wajah Ardan sudah terlihat sangat kesal juga.

" Ini Abang lagi nanya papi yang katanya kita pengajuan lusa! Tapi Abang ada panggilan tugas 3 hari juga di Papua! "

Oci diam ketika mendengar kata tugas. Ia menatap wajah Ardan yang sudah sangat lelah.

" Maaf.. aku gak tau Abang punya tugas. Kalau gitu, pengajuan ya ditunda sampai Abang pulang. " Ardan mengangguk menyetujui.

" Abang besok pergi. Cuman 3 hari gak bakal lebih, cuma nemenin kunjungan pimpinan saja kesana. "

" Iya.. ayo pulang. Hati-hati ya bang,, Oci gak mau kita yang sudah berjuang sampai dititik nanggung ini udahan.. karena hal- "

" Itu diluar kendali Abang.. kamu gak perlu khawatir " ucapnya.

Oci mengangguk mengerti, ponselnya berdering heboh dari kliennya. Oci membuang nafasnya kasar, ia sangat lelah belum lagi masalah pekerjaannya.

" Baik.. besok pagi saya tunggu di kepolisian. Iya.. iya saya siap memperjuangkan hak Anda. Kirim detailnya pada e-mail saya langsung. "

" ... "

" Baik.. sama-sama "

Oci menatap Ardan hingga Ardan meliriknya, ia melengkungkan bibirnya kebawah.

" Pusing kepala..., Gimana nih. Pusing mau nikahan, pusing gawe, pusing sekolah juga. Hidup gini amat.. Allah " ucap Oci.

" Bawa enjoy aja. "

" Iya biar enjoy minum kopi harusnya "

" Iya bagus itu. " Balas Ardan. Oci berdecak kesal, dasar kanebo!

Oci berseluncur di Instagram kemudian ia menemukan sebuah berita yang membuatnya takut.

" Abang takut... " Ujar Oci.

" Gak ada pocong ci.. masih jam 5 "

" Letda. Gunawan Dwi Cahyo meninggal sehari sebelum pernikahan akibat tabrakan maut.. tau gak? Lulusan Akmil tahun lalu. Kasian banget calon istrinya "

Ardan diam tak menjawab ucapan oci. Ia fokus menyetir mobilnya. Hingga Oci menepak bahunya.

" Abang! Bukannya direspon "

" Ya respon apa ci.. Abang gak bisa respon apapun. Artinya mereka tidak berjodoh. Dan jalan takdirnya almarhum Gunawan memang meninggal sebelum hari bahagianya. Bilang kasian.. kasian gimana sih ci? Sudah takdir. Kita cuma bisa berbela sungkawa saja. Dan menguatkan calon istrinya almarhum. "

Benar juga apa yang dikatakan Ardan. Oci memeluk lengan kekar milik Ardan.

" Jadi melow. Abang bener banget ngomongnya "

" Sebentar beli dulu kopi. Katanya tadi mau kopi " Oci bersorak gembira. Ingin sekali Oci mencium pipi Ardan karena ia sangat peka.

" Kopi aja? Gak ada yang lain? "

" Gak ada. Kita makan dirumah aja. Nanti Abang dimasakin "

Ketika Ardan mengecek dompetnya ia melirik Oci sebentar. Ia tersenyum kecil.

" Bener nih dimasakin? "

" Iya.. gue Masakin soto deh "

" Bener..? "

" Mie kuah rasa soto maksudnya. Abang cepat beli! Ginjal ku sudah meronta-ronta minta diairi "

Ardan menggetok pelan kepala Oci dengan gemas. Sudah Ardan peluk sekuat tenaga kalau Oci sudah menjadi istrinya.

...

Oci memasak ayam bakar bumbu kecap yang sudah tersedia di kulkasnya untuk Ardan dan papanya.

" Pah.. sambel cengek? " Tanya Oci.

" Iya.. minumnya teh tawar. "

" Siap! "

Setelah selesai Oci membawanya ke meja makan, ia belum melihat Ardan disana.

" Bang Aksa mana? Katanya cacing kremi dia sudah hampir keluar saking laparnya "

" Belum beres dzikir " jawab papanya. Oci hanya tersenyum kecil.

" Jadi totalnya. 300 ribu rupiah, ditambah pajak 50 persen 150 ribu.. dan ditambah biaya guide eat dengan harga 500 ribu. " Ujar oci.

" Kasbon dulu.. uang di istri. "

" Oke.. bunga kasbon juga. Jadi total 1 juta "

" Jadi anak pinter banget morotin orang tua " celetuk Hadi. Oci hanya menampilkan giginya yang rapih.

Ardan melihat interaksi calon istrinya yang sangat menggemaskan itu. Ia segera menghampiri mereka.

" Mama belum pulang pah? " Tanya Ardan.

" Biarin dia ngabisin duit dulu dan. Kita mah makan ngeunah endol surendol takendol-kendol. Enak tuh ayam nya. Cepat makan "

" Abang.. minumnya air peresan leci lagi? "

" Air putih aja " Oci mendelik pada ardan.

" Bagoos... Minumnya air putih depan camer mah. Gak yang aneh-aneh.. gini terus nih kalau ngapel Napa! Pusing pala akikuk yey minta wedang jahe.. "

Ardan menunduk malu dengan ucapan oci. Ingin sekali Ardan membungkam bibir tipisnya itu.

" Kamu mau bikinin dia? Papa suruh kamu buat kopi aja harus pake dp dulu. Pilih kasihnya keliatan banget neng "

" Oh ya jelas pake dp lah pa.. mana mau Oci buat tanpa DP. Rugi amat idup gerak gak dapet duit "

Ardan menggeleng pelan, sudah berapa kali ia menggelengkan kepalanya dengan kelakuan calon istrinya ini.

" Hati-hati tugas dan "

" Iya pah.. cuman ngawal aja kok "

" Keadaan Papua gak lagi baik-baik saja dan.. papa minta kamu jaga diri baik-baik selagi bertanggung jawab mengawal atasan kamu.. " ucap Hadi.

" Kamu mau tahu kunci agar kamu menjaga diri kamu baik-baik selagi kamu menjaga atasan kamu sepenuh hati? "

" Apa pah? "

" Alasan terbaiknya adalah.. pernikahan dan calon istri mu "






😭📚

Aul

Just to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang