just to you#3

3.5K 327 29
                                    

Oci kembali meringkuk, sakit giginya kini kembali terasa padahal sudah satu bulan tidak terasa apapun. Kenapa ini kembali terjadi untuknya??

" Ma.. gigi Oci sakit lagi dari semalam "

Citra langsung menghampiri Oci, ia memegang rahang oci.

" Mana Mama lihat.. gigi kamu bolong kali "

Citra melihat gigi Oci, ia kemudian memberikan obat pereda nyeri pada Oci.

" Bolong giginya.. nih minum obatnya "

" Udah minum tadi ma.. mau dicabut aja " Oci sampai menangis merasakan sakit sampai ke telinganya itu.

" Yaudah. Cabut aja.. tapi mama gak bisa nganterin kamu, Mama mau jenguk cucunya Om putra. Bisa kan bawa mobil? Atau pake ojol aja "

Oci mengangguk, ia kembali ke kamarnya. Oci kemudian masuk kekamar mandi dan kembali menggosok giginya, lalu mengganti bajunya.

" Oci berangkat ma.. "

Dalam taksi online itu Oci hanya diam merasakan sakit yang teramat sakit digiginya ini. Perjalanan yang seharusnya hanya 15 sampai 20 menit terasa seperti 1 jam.

" Kenapa mbak? " Tanya sang sopir.

" Sakit gigi nih mas mau dicabut " jawab Oci Dengan malas.

" Lho. Lagi sakit mana boleh dicabut mbak "

Oci ingin sekali memukul kepala supir ini, banyak sekali bicara. Sudah tahu orang sakit gigi tidak suka ditanya.. ini mengajak diskusi.

" Makasih ya mas "

Oci masuk kesebuah klinik kesehatan gigi, ini adalah langganannya masuk ke klinik Gigi. Tapi bukan untuk cabut, hanya untuk bersihkan karang Gigi.. tapi sudah 1 tahun ia tak menginjakkan kaki disini.

Oci melihat 1 orang pasien tengah menunggu, setidaknya tidak banyak pasien hari ini. Membuat Oci berucap syukur sedikit.

Oci melihat satu pasien keluar dari ruangan dokter, dan satu pasien yang tadi menunggu. Oci diam seorang diri sembari merasakan denyutan digusinya.

Gue setuju mending sakit hati daripada sakit gigi ucapnya dalam hati.

Sekitar 20 menit, pasien tadi keluar dari ruang dokter, Oci masuk kedalam.

" Oci!! Udah lama banget gak kesini.. kenapa? "

" Mbak gigiku sakit sampe telinga " Oci langsung menangis merasakan betapa sakit giginya itu, sang dokter langsung tersenyum lalu merangkul Oci dan mengusap punggungnya.

" Yu baringan dulu.. sini mbak cek "

Oci berbaring masih dengan air mata yang bercucuran.

" Ini mah harus di cabut ci.. tapi enggak sekarang. 3 hari lagi kita cabut, mbak kasih kamu obat dulu.. "

" Mau sekarang "

" Enggak ci. Itu bahaya.. "

" Mbak Nina.. gigi ku sakit sampai telinga.. mau dicabut sekarang " kekeh Oci sembari menangis.

" Kena saraf ci.. bahaya juga takutnya nanti infeksi malah si bakterinya masuk ke bekas cabut giginya. "

Oci merasakan giginya yang berdenyut hebat, tiba-tiba pintu terbuka Oci ikut melihat siapa yang datang. Yang pertama adalah suster alias assisten yang membantu Nina dan yang kedua adalah pria ITU!

" Mbak.. kenapa ada dia?! Gigiku makin sakit " adunya. Oci yang tadi sedang menangis di pelukannya kini semakin menangis.

" Ardan.. kamu kenal Oci? "

Just to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang