Just to You

13#kehilangan

Pasangan
Abang berangkat dulu.. doain. Assalamualaikum

Oci segera mengetikan balasannya untuk Ardan. Ia kembali fokus dengan beberapa berkas untuk persidangannya.

" Persidangan tinggal 10 menit lagi "

Oci segera masuk kedalam ruangan persidangan, ia memulai pembicaraan yang menjadi sangat panas itu.

" Hasil visum.. beberapa bukti menyatakan bahwa yang bersangkutan melanggar pasal KUHP! "

Setelah 2 jam dalam ruangan sidang itu Oci segera keluar dari ruangan tersebut dan berhasil menutup kasus tersebut. Kasus yang ia tangani tinggal 1 kasus lagi. Kini ia tak banyak mengambil kasus, karena ia akan disibukan dengan rencana pernikahannya dan untuk gelar S2 nya.

Laksamana
Is calling

Oceana menggesek icon hijau tersebut, ia mendengar suara ribut dari telepon ayahnya.

" Halo pa? Ada apa? "

" Ci cepat ke rumah sakit AL Rio kecelakaan. Bunga keadaannya kritis.. kita gak tahu kondisi dia dan bayinya "

Oci segera mematikan sambungan telepon milik ayahnya itu. Ia segera tancap gas menuju rumah sakit angkatan laut tersebut.

Saat sampai Oci dibuat takut dengan para polisi dan petinggi militer berada didepan ruangan ICU. Oci melihat ibunya lemas disamping kakaknya kafka.

" Pah.. Abang gimana? " Tanya Oci dengan khawatir.

Hadi menggeleng pelan ia sedikit tersenyum.

" Kita semua harus kuat dan ikhlas " ucapnya

" Pah. Gak mungkin kan Abang? "

Hadi mengangguk pelan ia segera merengkuh Putri satu-satunya itu kedalam pelukannya. Rencana bahagianya dengan Aksa yang disambut gembira oleh Rio berujung Rio yang meninggalkan mereka semua.

" Tanggal sesuai permintaan bang Rio. Sudah disetujui pah.. dan bang Rio tidak akan menyaksikan semuanya " ucap Oci pelan.

" Kita harus kuat.. itu keinginan terakhir Rio yang harus kita laksanakan. Kita harus kuat untuk bunga juga dan bayinya yang sedang diperjuangkan " balas Hadi.

Oci menangis pilu bersama keluarganya. Tak lama jenazah Rio kakak terdekatnya yang selesai dibersihkan terlihat. Oci segera memeluknya. Bersama ibunya.

" Abang... Abang jangan tinggalkan Oci. Kak bunga butuh Abang disini.. bayi kalian menunggu. Pernikahan Oci sama bang Aksa akan hambar tanpa Abang... Abang bangun "

Hadi membawa Oci kedalam pelukannya tak lama zeni datang ia langsung memeluk calon besannya yang nampak lemah.

" Semuanya akan baik-baik saja cit. Allah sayang sama Rio.. dia gak mau Rio terlalu lama di dunia fana ini. "

Semuanya sibuk dengan kepulangan jenazah Rio kerumah duka. Tak ada tanda-tanda apapun Rio akan meninggalkan mereka semua.

Saat jenazah sampai dirumah semua orang langsung menangis pilu jeritan ibu dari bunga istri Rio mendominasi. Suasana sedih semakin terasa.

" Papa.. kenapa semuanya sampai kayak gini? "

" Abang mau kerumah mamanya bunga. Tadi dia sempat telepon dan minta maaf dia gak bisa pulang kerumah kita. Tapi takdir berkata lain ci.. didepan mobil mereka ada kecelakaan motor dengan mobil dan Abang gak bisa menghindar.. dari belakang terdapat mini bus juga.. mobil Abang terjepit "

Oci dibawa kedalam pelukan abangnya yang lain.. kafka, ia menciumi puncak kepala Oci agar ia tenang.

...

Oci tidak mengikuti tahlil dirumahnya yang ia lakukan adalah menunggui kakak iparnya yang tengah terbaring lemah di ICU.

Dipelukan Oci kini sudah terdapat bayi merah yang sangat kecil. Oci menangis menatap bayi merah tampan ini.

" Sus.. biar kembalikan keruang perawatan " ucap Oci sambil  menyerahkan bayinya.

Oci segera memakai pakaian steril dan masuk kedalam ruangan ICU. Ia menyentuh tangan Bunga, air matanya jatuh.

" Kak.. Rega sudah melihat dunia. Cepat sembuh kak.. Rega ternyata sangat tampan mirip bang Rio, tapi dilihat-lihat malah mirip bang Aksa lho.. dasar ya aku.. " ucap Oci pelan.

" Papa kasih nama Rega.. kak. Katanya ia dapat dari bang Rio yang bilang anaknya akan dinamai Rega. Tapi papa belum kasih nama panjang.. katanya biar kak Bunga saja yang buat.. supaya Rega menjadi anak sesuai harapan kakak. "

Air mata oci kembali jatuh tepat ke punggung tangan bunga.

" Bangun kak.. kasian Rega. Kakak yang kuat saat bangun nanti.. bang Rio.. bang Rio- "

Tit.. tit..tit

Dokter langsung masuk, Oci segera keluar saat dokter memasuki ruangan. Kini Oci hanya bisa menenggelamkan wajahnya di lututnya. Ia tak kuat dengan ujian ini.

" Oci sayang... Sudah nak. Ibu yakin bunga gak papa.. "

Oci mengangkat kepalanya melihat Ibu dari Bunga bersama dihadapannya. Oci segera memeluk ibunya bunga ia tak kuasa menahan kesedihannya.

" Bu.. oci sangat sakit. Kenapa Bu.. saat kita sekeluarga bahagia dengan rencana pernikahan Oci semuanya seperti ini Bu.. "

" Ini takdirnya ci.. sudah. Kuatkan hati kamu.. bantu ibu untuk tegar juga ci.. Bunga anak ibu satu-satunya. Kalau yang diatas mengambil Bunga anak ibu.. ibu ikhlas ci.. kamu adalah anak ibu.. setelah Bunga "

" Ibu mau masuk dulu.. "

Oci diam kembali menyembunyikan wajahnya di lututnya. Semuanya terasa sangat berat baginya. Abang paling dekatnya telah meninggalkannya.

Seseorang menyentuh bahunya. Oci mengangkat kembali kepalanya ia segera memeluknya erat. Isaknya terdengar jelas diruangan yang sepi itu.

" Sabar ci.. semuanya akan baik-baik saja. "

" Bang Aksa.. Oci gak kuat. Rega kasian bang.. "

Ardan mengusap rambut panjang Oci dengan lembut untuk menenangkan nya.

" Oci.. "

Oci melihat kepala RS. AL itu dihadapannya. Ia mengusap kepala Oci dengan lembut.

" Sabar sayang.  Kamu kuat.. "

" Om.. kak Bunga gimana? Tadi kenapa? "

" Allah sayang sama Bunga ci.. Bunga menyusul suami yang pergi lebih dulu "

" Sabar sayang.. " bisik Aksa. Oci langsung histeris, ia tak kuasa dengan semuanya.

" Abang.. kenapa bang Rio dan kak Bunga pergi? Kalau bukan karena mereka kita gak akan pernah bisa sampai di titik ini " ucap Oci dengan lirih. Aksa mengusap punggung Oci dengan lembut.

" Kamu harus kuat! Ingat.. ada titipan dari perginya bang Rio dan kak Bunga.. dia sekarang anak kita "

Gimana neh ya kelanjutannya?
Iya hayukkk baca..

Ayo marahin aja gue yang lama apdet nya..

Hihi

Aul