15

2K 216 9
                                    

Pagi setelah apel Ardan mengunjungi rumah Oci. Ia membawa pempes dan susu formula untuk bayi nya.
Saat memasuki rumah, Ardan dibuat haru dan tak bisa berkata-kata melihat Oci memangku Rega untuk ia jemur.

" Rega ganteng mirip papa.. Rega ganteng sayangnya pepo.. siapa si Sholeh? Siapa si pinter nangis tadi malem? "

" Yang.."

Oci membalikan badannya ia melihat Ardan. Ia mendengus melihat pria itu.

" Semalam ada kerjaan.. jadi gak angkat telpon kamu maaf " ucap Ardan.

" Oci sendiri gak ada Mama.. begadang sendiri. Buat susu sendiri.. belum tidur walaupun cuma semenit. Abang diajak vc temenin Oci yang lagi kasih Rega susu aja sulit banget.., Inget Rega ini anak kita bukan cuman anak Oci "

Ardan tersenyum tipis kemudian mengacak kepala Oci.

" Biar Abang yang jemur Rega. Sini kainnya.. "

Oci berdiri disamping Ardan. Bibirnya masih maju 7 Senti, ia hanya melirik dan kembali mengucapkan sumpah serapah pada Ardan.

Tak lama Oci melihat sebuah goresan di rahang Ardan. Mata Oci membulat.

" Abang kenapa?! " Pekik Oci.

" Kenapa apanya? Sehat kok "

Oci menyentuh pelan luka Ardan. Ardan segera menepis tangan Oci.. bekas kayu putih tangan Oci menyebabkan perih di rahangnya.

" Kejedot meja semalem "

" Ini pasti bekas pisau.. memangnya aku bodoh apa.. "

" Gak papa.. ini cuman luka kecil. "

" Aku tau orang yang bohong gimana.. aku tahu orang yang menyimpan sesuatu.. aku sudah tahu jawabannya dari semalam. Gak papa.. cepat masuk! "

Ardan hanya menghela nafasnya. Ia mengikuti Oci yang masuk kedalam rumahnya.

" Reganya tidur. "

" Bawa ke kamar aja. Aku mau jemur dulu bajunya "

Ardan mencoba memakaikan baju pada Rega. Ia sedikit gemetar takut.. tapi karena kursus privat yang ia jalani bersama ibunya kini ia berhasil memakaikan Rega baju dengan sempurna.

Kini Ardan menidurkan Rega di boxs bayi. Ia sedikit mengusap alis Rega.

" Makasih.. "

Ardan menoleh kearah oci. Ia tersenyum lalu mendorong bahu Oci untuk keluar dari kamar.

" Abang kira Mama ada. Besok kalau Mama udah datang kita mulai urus-urus di KUA ya.. "

Oci tersenyum manis ia sudah tak sabar.. ia terjebak dalam ikatan yang dulu sangat ia benci.

" Dan kalau sudah. Kita mulai temui semua atasan Abang di batalyon.. dan mengundang beberapa tamu secara langsung.. karena tamunya penting. "

" Gak nyangka bakal kawin Ama luuu.. mimpi apa gue semalem " ujar Oci.

" Mimpi aku lah... Siapa yang gak seneng mimpi Abang yang ganteng kayak begini "

" Najiss "

Ardan tertawa melihat kekesalan oci. Sangat gemas jika Oci sudah marah seperti ini.

" Udah sarapan belum? "

" Udah beli bubur sehabis apel tadi. "

" Aku mau sarapan dulu sama masak sedikit takutnya Mama datang gak ada masakan. Tolong tunggu Rega ya.. susunya ada dikamar kok "

" Siap Mama oci.. " jawab Ardan.

" Apaan sih.. "

...

Oci sudah rapih menggunakan kemeja putih dan celana bahan cokelat begitu juga dengan Ardan yang sudah rapih. Mereka akan menuju kua untuk mengurus segala kepentingan pernikahan.

" 18 Januari.. akan jadi awal dimana aku sama kamu benar-benar kan menjadi kita. "

" Bucin! " Celetuk Ardan. Oci memukul kepala Ardan dengan gulungan map berkas-berkas mereka.

Setelah selama beberapa menit akhirnya ucapan selamat dari pegawai KUA terlontar. Oci segera keluar dari ruangan itu. Di dahinya dipenuhi peluh keringat begitu juga dengan Ardan.

" Kita ketemu WO dulu.. duh panas banget hari ini "

" Kamu yang bawa mobil. Abang mau makan, belum makan " ujar Ardan.

" Beliin es kelapa tapi.. "

" Siap Mama oci "

" Geli banget si Aksa! Males tau gak?! Bikin deg-degan tau gak sih?! Ngeselin ! " Teriak oci.

" Lah kok marah? "

" Bodo amat! Gak mau nyetir! Dasar pemain ML noob.. malu-maluin.. apaan sih masih disini?! Katanya mau beli makan "

" Yaudah kamu aja yang beliin.. Abang tunggu. Cepat Mama oci cantiknya papa Aksa "

Oci menendang mobil kuning kesayangannya Aksa itu sampai terdapat sedikit goresan hitam, Aksa hanya tertawa melihat tingkah oci yang sangat malu dipanggil Mama oci itu.

Lucu banget.. coba kalau kamu itu sudah jadi istri sah di agama.. sudah ku makan kalau seperti itu!

" Cepat makan! Eh masuk.. " bentak oci.

" Iya sayang.. "

" Jalan aja.. aku suapin kamu " ujar Oci melembut. Aksa menoleh ia menatap oci tak percaya.

" I Love you "

Oci melirik Aksa. Ia hanya mendengus kesal

" Love you papanya Rega. " Aksa terbatuk-batuk mendengar Oci yang mengatakan hal itu. Oci terlihat panik melihat wajah Aksa yang sampai memerah.

" Kamu kenapa sih bang? Makan pelan-pelan Napa " omel Oci dengan gemas, ia segera menyerahkan botol minumnya pada Aksa. Aksa menyerahkan botolnya pada Oci.

" Terlalu bahagia kamu cinta papanya Rega. " Jawab Aksa. Oci menoleh pada Aksa ia tersenyum sinis.

" Aku selalu cinta sama Abang gak pernah kurang " ujar Oci. Aksa tersenyum rekah.. hatinya menghangat.

" Bang Rio adalah cintanya aku dan yang buat aku patah hati hebat lebih dari apa pun untuk pertama kalinya " tambahnya.

" Jadi aku cinta banget sama bang Rio "

Kretekk 💔

" Ternyata berharap lebih itu sakit ya " ujar Aksa. Oci hanya tertawa.


Haloooo

Aku apdet cepet!!!

Aul👅

Just to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang