Terima kasih, engkau telah berikan rasa tenang ditengah kehancuran dan kekacauan dihatiku.
Sesampainya didepan rumah Raisya, ia pun turun dan melepas helm yang ia pakai.
Sesekali ia merapikan rambutnya yang agak berantakan akibat tiupan angin."Bry masuk dulu yuk,bentar lagi hujan nih"kataku sambil menunjuk ke langit, memperlihatkan bahwa hari mau hujan
Brylian hanya menggangguk, ia membuntut dibelakang Raisya.
Brylian terlihat sedang memperhatikan rumah Raisya yang ya bisa disebut megah.
"Ini rumah gede juga yah, berarti Raisya Anak orng kaya dong?"batin LianAku mulai membuka kunci pintu dan masuk kedalam rumahku.
"Assalamu'alaikum Bi Nurr"kataku mencari sosok bi nur.
Brylian masih setia membuntut dibelakang Raisya.
"Ehh bry lo duduk aja dulu, gue mau kedapur bentar"kataku yang diangguki oleh bry.
Aku mencari sosok bibi nur yang dari tadi dipanggil tidak nyaut2
"Kemana sih bi nur?," kataku sambil mengambil minuman didalam kulkas dan ku bawa ke brylian.Terlihat brylian yang duduk disofa sambil main game dihp nya.
Brylian mengalihkan pandangannya yang dari tadi ke layah hp kini beralih memandang Raisya."Sya?"Tegur lian. Aku menoleh ke arah lian
"Iya bry,"kataku sambil memberikan Secangkir minuman kepadanya "Minum bry"kataku.
Brylian meminum minuman itu, terlihat ia sangat kelelahan mungkin.
Aku masih bingung mencari sosok bi nur yang dari tadi tak kunjung muncul juga.
Brylian yang melihat tingkah ku celingak-celinguk gini pun menaikkan alisnya dan bertanya"Lo kenapa sih Sya? Kaya orang cari sesuatu gitu?"tanya bry
"Iya nih bry dari tadi kok gue gk ngeliat Bi nur yah? Apa dia udah tidur?"kataku
"Masa iya jam segini udah tidur?"kata brylian
Akupun mengangkat bahu ku tanda tidak tau.
Tiba2 satu pesan chat masuk ke ponsel ku, segera aku menggeser layar kunci hp ku dan membuka chat itu.
Bi Nurr
Non Caca maaf ya non bibi pulang kampung mendadak, anak bibi sakit dan sekarang ada dirumah sakit, maaf ya non, oh iya non baik2 dirumah besok tuan sama nyonya juga pulang.
Maaf ya nonAku membaca chat itu yng ternyata dari bi Nur.
Brylian yang tadinya sibuk dengan ponselnya kini beralih menatapku seraya bicara.
"Sya, kok rumah segede gini sepi sih,"tanya lian yang melihat lirik2 sekeliling rumah
"Biasa lah bry, gue kan anak tunggal, ditinggal terus lagi, ini aja gue sendirian dirumah"kataku dengan nada gontai
"Nyokap bokap?"tanya dia lagi
"Mama sama papa sibuk terus, mereka gk pernah peduli dengan gue, dari kecil gue dirawat sama bi nur"kataku jelas
"Oh terus bi nur kemana?"
"Katanya dia pulang kampung"
"Jadi lo sendirian dong dirumah?"katanya
"Ya iya"kataku.
Entah kenapa ada rasa cemas ketika mendengar gadis ini sendirian dirumah takutnya ada apa2
"Emm sya lo gk ppa sendirian dirumah gini?"kataku sedikit cemas
"Gue udah biasa bry"kata raisya tak lupa senyum
Ingin rasanya aku menemani raisya tapi takutnya nanti timbul fitnah karna aku hanya berdua dengannya dirumah.
Tak tau kenapa tiba2 perutku terasa lapar. Untung nya raisya mengajak ku makan.
"Ohh ya bry kita makan dulu yuk"kata raisya
Aku menggeleng karna tengsin sedikit.
"Ahh udah gk usah malu gitu, gue tau lo lapar" gadis ini memarik tanganku ke ruang makannya, aku hanya pasrah dan senang karna aku lapar hee
Aku dan raisya sudah berada di meja makan dengan makanan seadanya, ada mie goreng dan telor ceplok
"Maaf ya bry makannya cuma ini aja"kata raisya tidak enak karna ia merasa kurang sopan dengan makanan itu wk
"Udah santay aja"ucap lian yang langsung tanpa permisi melahap makanan itu.
Aku juga mulai memakan makananku. Aku menikmati makanan itu walau terlihat sederhana tapi terasa spesial, apa karna aku makannya bersama lian? Ahh masa iya sih.
Brylian memandangi aku makan, ia sedikit menahan tawanya entah apa yang lucu dariku.
.
.
Aku masih saja memandang gadis ini yang sedang menikmati makanannya, sayang nya makananku udah habis duluan, jadi yaudah aku hanya memandang Raisya yang dengan lahap makannya.
Aku sedikit menahan tawa, karna aku merasa lucu saja ketika melihat raisya makan itu.Raisya kembali manatap brylian namun masih mengunyah makanannya.
"Bry lo kenapa sih liatin gue gitu"kata raisya dengan tatapan horoh"Ehehe gk kok gk ppa, lucu aja lo lagi makan kek gini"kata lian tersenyum
Tampak ada sisa makanan di bibir raisya. Dengan pelan brylian menghapus sisamakanan itu.
Sontak perlakuan lian itu membuat raisya spot jantung,
Kini ia memegang tangan bry yang masih menyentuh Bibir nya.Kedua manik mata bertemu lagi, raisya memandang pria ini entah apa yang dirasanya.
"Ehem"kata raisya, brylian tersentak dan kembali ke posisi semula.
Terlihat brylian tampak salah tingkah, namun ia tutupi.
"Sory itu ada sisa nasi di bibir lo tadi"kata bry menggaruk tengkuknya untuk menutupi rasa saltingnya.
"Ia gk ppa"kata raisya yang juga tak kalah saltingnya, terlihat pipinya merona
Selesai makan malam tiba2 itu pun brylian pamit pulang karna sudah terlalu larut malam.
Sebenarnya ia gk tega meninggalkan raisya yang hanya sendirian dirumah."Sya gue pulang dulu ya makasih makan malamnya"kata bry tersenyum
"Iya sama2"
"Sya lo yakin lo gk ppa semdirian gini, apa gue temanin aja biar lo gk sendirian"kata bry yang terlihat khawatir
"Gk ppa ko gue udah biasa juga"kata raisya ditemani dengan senyuman khasnya
"Yaudah kalo gitu gue pulang, tapi kalo ada apa apa lo langsung telpon gue ya"
"Iya"kataku.
Kini brylian berlalu pulang.
Aku menatap punggung laki laki itu yang semakin lama semakin menjauh.Aku masuk kedalam rumahku dan mengunci pintu. Langsung saja aku rebahkan diriku di kasur
Aku mengingat kejadiah² yang ku alami hari ini, semua itu sungguh membuatku lelah.
Hingga aku tertidur.#bersambung
Maaf yahh alurnya berantakan, dan ceritanya ngaur
Thanks for yang sudah baca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Brylian(Imagine) END
RandomTidurlah, karna mimpimu jauh lebih indah dari kenyataan;v