Pulang Bareng??

234 15 0
                                    

Kalau boleh aku minta kamu kembali lagi, bisa tidak? Aku kangen kamu yang dulu.
Raisya Sjahbandi

Hari kian sore semua siswa pun sudah tidak nampak lagi batang hidungnya di area Sekolah,
Hanya ada aku dan beberapa kendaraan yang lalu lalang di pinggir jalan.
Aku keluar dari gerbang sekolah, aku mutuskan untuk jalan kaki saja, karna daru tadi tidak ada satupun taksi yang lewat.
Jika kalian pikir aku fine-fine aja jalan kaki, tentu tidak, jarak rumahku ke sekolah sangat jauh, bisa-bisa malam baru sampe atau pun kaki ku bisa kaya singkong saking jauhnya.

Aku masih melanjutkan perjalananku, sekitar setengah jam aku berjalan, aku sangat lelah ditambah cuaca yang begitu panas.

"Aduhh panas banget sih,"kataku sambil mengusap keringat yang ada di wajahku. "Sampai kapan sih Sya lo jalan kaki kek gini?" tanyaku pada diriku sendiri.

Aku terduduk disalah satu kursi panjang dipinggir jalan untuk beristirahat sejenak.
Selang beberapa menit aku melanjutkan kembali perjalananku.

Aku merasa ada sebuah motor berjalan pelan dibelakangku. Kini motor itu berada disampingku.
Aku tidak tau siapa pengendaranya. Hingga si pengendara itu membuka helmnya.

"Mau pulang bareng?"kata seseorang yang mengendarai motor itu

"Eh emm gak usah, gue bisa sendiri kok"kataku menolak ajakan laki-laki itu

"Huhh lo mau jalan kaki sampai kapan? Lagian lo gak usah jaim gitu ke gue, gue ikhlas kok ngajak lo"kata cowo itu yang ternyata adalah Brylian

Aku diam sejanak. Aku pikir-pikir boleh juga sih daripada harus jalan kaki.

"Gimana?"tanya lian

"Yaudah gue mau"kataku

"Yaudah naik"suruh lian,

Aku merasa canggung didekat Brylian, diperjalan tidak ada obrolan antara kami, hingga tiba-tiba Bry menghentikan motornya di salah satu kedai kue.

"Kita berhenti sebentar yah gue mau beli donat dulu"katanya

Aku hanya mengangguk.

Aku mengikuti Brylian yang masuk ke kedai kue itu, Tampak brylian sedang memesan donat, tapi harus menunggu karna donatnya belum matang.

"Sya, gk ppa kan kalo kita nunggu sebentar"katanya

"Iya gk ppa ko"kataku sambil tersenyum

"Ohh iya maaf ya soal kejadian waktu itu"katanya

"Iya gk ppa santay aja"

"Lo mau kan jadi temen gue?"

Kok lian mau yah berteman sama gue yang hobinya menghayal.

"Iya mau kok,"kataku

"Ohh iya lo suka donat?"

"Iya gue suka, tapi gue pesen buat nyokap"kata Bry

Aku pun meng'oh ria saja

"Ohh yah gue boleh tanya sesuatu gk sama lo"kata lian

"Tanya apa?"

"Nazwa itu udah punya pacar?"kata brylian

"Gak, setau gue sih dia gk punya cowo"kataku sedikit ketus.

"Lo suka sama nazwa?"kali ini aku yang bertanya

Tidak ada jawaban dari Brylian,hanya saja dia tercengir tanda iya dari pertanyaanku tadi.

Seketika mood ku rusak, entah kenapa? Aku tidak suka,
Semua orang menyukai nazwa bahkan Rendy,
.
.
.
.
Setelah mengantarkanku pulang, Brylian langsung pamit pulang juga.
Aku merebahkan tubuhku dikasurku memejamkan mataku menetralisir diriku karna begitu capek.

Aku terdiam mengingat kenangan aku bersama rendy.

"Rendyyy"kataku

"Apaan sih ca"kata seorang laki-laki menghampiriku
Dia mendorong tubuhku agar berayun diayunan itu

"Rendyy jangan kenceng² aku takut"rintihku karna dorongan rendy itu sangatlah kencang.

Tubuhku terjatuh hingga lututku sedikit berdarah.
Rendy menghampiriku

"Ca, lo gk ppa?"

"Gk ppa kok cuma luka dikit aja"kataku

Rendy terlihat memunggungiku.
Aku menaikkan alisku

"Udah naik, biar gue gendong lo pulang"

Tanpa babibu aku langsung naik kepunggung rendy, aku memeluk sahabatku ini.

"Ren"kataku yang masih dalam gemdongannya

"Hemm"sahutnya

"Makasih yah lo udah jadi sahabat terbaik gue, lo selalu ada buat gue, cuma lo satu2nya yang gue punya"

"Lo ngomong apa sih ca"kata rendy

"Gue mohon tetaplah jadi sahabat terbaik gue, jangan pernah lo berpikir buat pergi atau ninggalin gue"kataku

Rendy menatapku dengan penuh binar
Ia memegang tanganku dan diarahkannya tanganku ke dadanya

"Gue janji gue gk bakal sedetikpun ninggalin lo, bahkan buat jauh dari lo aja gue gk bisa, dan untuk berpikir buat jauh dari lo aja gue gk sanggup, gue janji gue bakal selalu jadi yang terbaik buat lo selalu ada buat lo. Susah senang kita jalani"kata rendy

Aku tak tahan lagi dengan ucapannya, aku langsung memeluk erat lelaki ku ini.

Air mataku menetes mengigat hal itu yang ternyata tinggal kenangan.
Aku merindukan sahabatku itu. Aku rindu kangen bersamanya lagi

Andai saja nazwa tidak masuk ke kehidupan rendy, mungkin aku dan rendy bakal jadi sahabat selamanya

Mana janji lo yang dulu ren? Yang salalu ada susah senang bareng?

Gue kangen lo rendyy.
Tak terasa airmataku jatuh juga.

Tuhan kembalikan rendy padaku. Aku sangat rindu tentangnya segalanya.

#Bersambung

Brylian(Imagine) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang