ending

218 18 0
                                    

Sekali lagi terima kasih semesta, kali ini kamu sudah berpihak kepadaku, aku percaya kata pelangi, semua akan indah pada waktunya.

Hari setelah pulang sekolah Rendy and the gengs berencana buat pesta kecil-kecilan ditaman yang biasa buat mereka bermain atau berkumpul.

Sengaja mereka menyuruh Brylian mengajak Raisya ke toko buku sebentar supaya membuang waktu, agar teman yang lain bisa mendekorasi taman itu.

Di taman itu terlihat Rendy Bagas Dan Bagus sedang memasang lampu kelap-kelip di sekitar taman, Nazwa dan Ajeng sedang meniup balon dengan direcoki oleh Zico.

Ajeng mulai meniup.

"Ajengggg" teriak Zico disamping teling Ajeng.

Dorrrr balon itu pecah karna sang peniup teramat kaget.

Ajeng mengelus dada nya, ia tatap Zico dengan tetapan membunuh.

"Lo kenapa Jeng?" Zico dengan muka dibuat takut.

"Lo kenapa gangguin gue mulu? Gegara elo balon nya jadi pecah dan bibir gue sakit anjay"omel Ajeng pada Zico yang hanya cengengesan saja.

"Santay dong, ibu negara marah marah mulu nanti cepet tua loh"goda Zico.

"Zic, dari pada lo gangguin Ajeng, mending bantuin gue sama Rendy nih" suara Bagas terdengar ditelinga Zico.

Zico berbalik melihat Bagas dibelakangnya berdecak pinggang.

"Etss dah lo cemburu gas? Maaf ya gas selera gue bukan kaya Ajeng, yang suka marah"lagi lagi Zico meledek Ajeng.

Bagas hanya geleng kepala melihat tingkah tengil temannya ini.

Rendy merogoh saku nya melihat hp nya, ia ingin memberi tau kepada Lian kalau semua udah beres dan tinggal menunggu kedatangannya bersama Raisya.

"Ren, buruan kasih tau Lian" ujar Nazwa

"Iya sabar nih lagi ngetik" sahut Rendy sambil mengetik beberapa kalimat di ponselnya.

Setelah memastikan pesannya terkirim, Rendy memasukan kembali ponselnya ke dalam sakunya.

Dan mereka menunggu kedatangannya Raisya dan Brylian.

Ditempat lain pula, terlihat seorang gadis bersama seorang lelaki, sedang jalan jalan tak karuan, bukannya membeli buku pria ini malah mondar mandir ditoko itu membuat gadis itu mengikutinya.

Gadis itu berdecak.

"Elah bry, kita ini mau nyari buku apa cuma mau mondar mandir gk jelas kek gini sih" gadis itu mulai merasa kesal

"Hheee ya tadi nya gue mau beli buku sya, tapi gk jadi deh" lelaki itu hanya memberi kan senyum cengiran saja membuat gadis itu mendumel dalam hati.

Lelaki bernama Brylian itu merasakan hp nya bergetar lalu ia mengambil ponselnya dari saku itu.

Ia membuka room chat yang ternyata dari Rendy. Setelah membuka, lelaki itu menarik tangan Raisya.

"Yuk balik"ajak nya.

Raisya dibuat bingung.

"Lah katanya mau nyari buku?"

Brylian(Imagine) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang