Seokjin sampai di Perusahaan keluarga yang di pimpin oleh ayah nya, dan meski dia aktif sebagai Dokter di Rumah Sakit Hankuk. Namun sesekali dia juga melibatkan diri dalam urusan Perusahaan, karna sesuai perjanjian awal bahwa Perusahaan akan di wariskan padanya sedangkan Rumah Sakit akan di berikan kepada Sana.
Setelah sempat bertegur sapa dengan beberapa pegawai di sana, dia sampai di ruangan sang ayah dan langsung menuju meja kerja yang berada di sana kemudian duduk di kursi membelakangi meja. Sekedar menghabiskan waktu tersisa sebelum rapat di mulai.
Dia mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi Dokter yang menangani Sana, sekedar untuk memastikan kondisi sang adik. Tampak terlihat dengan jelas kekhawatiran di wajah nya.
Namun di saat ia sibuk mencari kontak Dokter tersebut, seseorang membuka pintu ruangan dari luar. Tapi mungkin karna terlalu serius, tampaknya dia tidak menyadari kehadiran orang tersebut."Presedir, rapat akan di mulai sepuluh menit lagi." Suara ringan perempuan yang seketika menghentikan pergerakan nya dengan mata yang sesekali mengerjap sebelum sudut bibir nya terangkat.
"Presedir." Teguran kedua karna dia tak juga memberi respon.
Mengurungkan niat nya untuk menghubungi seseorang, dia pun segera beranjak dari kursi nya dan berbalik. Membuat wanita muda yang tidak lain adalah Kim Jisoo, Sekretaris ayah nya sekaligus tunangan nya tampak terkejut akan kehadiran nya di sana.
"Kau?"
Dengan senyum lebar nya, Seokjin menghampiri Jisoo dan langsung menghadiahi wanita itu dengan sebuah pelukan. Jisoo yang telah sembuh dari keterkejutan nya pun membalas pelukan Seokjin, dan dengan begitu pelukan keduanya terlepas meski tidak benar-benar terlepas. Keduanya saling bertatap muka.
"Kenapa bisa di sini?" Heran Jisoo.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh datang kemari? Bukankah nanti aku juga akan kemari setiap hari?"
Jisoo memukul dada Seokjin atas respon yang benar-benar tidak serius dan hanya di balas oleh tawa Seokjin.
"Ada apa dengan mu? Kenapa malah memukul ku?" Protes Seokjin dengan senyum lebar nya dan kembali memeluk Jisoo.
"Aku ke sini karna merindukan mu." Ujar nya dan mencuri kecupan kilat pada puncak kepala Jisoo, namun wanita muda itu segera mendorong nya menjauh.
"Aku serius... Kenapa kau bisa di sini? Kemana Presedir?"
"Maksud mu ayah mertua?" Goda Seokjin yang membuat Jisoo memasang wajah sebal nya yang justru membuat senyum Seokjin makin melebar.
"Baiklah, baiklah. Jangan memasang wajah seperti itu." Ujar Seokjin yang kemudian merangkul bahu Jisoo dan membawa nya keluar ruangan.
"Ayah ku sedang berada di Rumah Sakit untuk mengurus Sana."
Mendengar hal itu, seketika Jisoo menghentikan langkah nya dan secara otomatis langkah Seokjin pun terhenti dengan keduanya yang kemudian saling bertukar pandang.
"Apa terjadi sesuatu pada adik mu?"
"Bukan sesuatu yang buruk, melainkan sesuatu yang baik. Dia sudah siuman."
"Siuman?" Gumam Jisoo dengan sebelah alis yang refleks terangkat dan di angguki oleh Seokjin.
"Kapan?"
"Aku baru mendapatkan kabar tadi pagi."
Jisoo kemudian sedikit memberi jarak antara keduanya, dia menghadap ke arah Seokjin dengan tangan yang bersedekap seakan ingin menghakimi kekasih nya yang justru memasang raut wajah tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Blacklist] DEAR GOD [Kim Taehyung X Minatozaki Sana]
AcciónKim Taehyung, pemuda 27 tahun yang berambisi untuk menghancurkan Kim Jaejoong demi membalaskan dendam atas kematian ayah nya. Kehilangan seluruh anggota keluarga nya dan di keluarkan dari Universitas, membuat nya harus bisa menghidupi dan menent...