Lembar 17.

986 87 37
                                    

"Boleh aku duduk di sini, Noona?"

Perhatian Sana teralihkan oleh suara yang sangat familiar berada di sampingnya, dia mendongak dan seketika mendapati senyum ramah milik Yohan yang justru membuat suasana hatinya bertambah buruk.

"Duduk saja."

Tanpa canggung Yohan pun memutari meja. Dia hendak duduk, namun perhatiannya teralihkan oleh sosok Taehyung yang menatapnya tanpa perubahan ekspresi.

"Eoh, Kepala Keamanan Kim di sini? Kita bertemu lagi, apa kabar?" Yohan sekilas menundukkan kepalanya yang bahkan di abaikan oleh Taehyung yang tak memiliki keinginan untuk memberikan sedikit respon.

Yohan lantas duduk di tempat yang sebelumnya di tinggalkan oleh Chungha. "Apa kelas tadi membosankan?"

"Tidak juga, kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Wajah Noona terlihat murung, seperti sedang mengalami masalah besar." seulas senyum tipis yang menegaskan bahwa perkataannya di tujukan untuk sebuah candaan.

Dan jika sudah seperti ini, mau tak mau Sana pun harus bersikap normal meski ia berharap bahwa Yohan tidak duduk di hadapannya.

"Aku lupa untuk bertanya, bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang Noona lihat, aku baik-baik saja."

"Paman Junsu?"

"Ayahku sedang berlibur ke Hawai, tapi dia baik-baik saja."

Sana mengangguk-anggukkan kepalanya. Yohan kemudian melipat kedua tangannya di meja dan sedikit merapatkan tubuhnya. "Apa Noona ada waktu setelah ini?"

"Kenapa?"

"Sudah lama kita tidak makan bersama. Jika Noona memiliki waktu luang, mari kita pergi bersama setelah kelas selesai."

"Ah..." Sana tampak mempertimbangkan sesuatu, bukan untuk menimbang-nimbang apakah dia harus menolak atau menerima. Melainkan memikirkan bagaimana cara untuk menolak ajakan Yohan.

"Bagaimana? Noona ada waktu 'kan?"

"Aku minta maaf, sepertinya tidak bisa untuk hari ini. Ayahku memintaku untuk datang ke Rumah Sakit setelah ini."

"Ah... Begitu. Baiklah, kita bisa melakukannya kapan-kapan."

Sana menarik paksa senyumnya. Entah kenapa, dia merasa sedikit risih ketika berhadapan dengan Yohan yang sekarang. Padahal saat masih bocah, keduanya sangat sulit untuk di pisahkan. Namun seperti perkataan Sana sebelumnya, Yohan menjadi orang yang menakutkan baginya ketika bocah menggemaskan yang dulu, kini sudah tumbuh menjadi pemuda yang rupawan.

"Omong-omong, ayahku sedang menangani proyek dengan Paman Jaejoong."

"Benarkah?"

Yohan mengangguk dengan seulas senyum tipis yang masih bertengger di kedua sudut bibirnya.

"Ee... Aku ingin bertanya sesuatu pada Noona."

"Apa itu?"

Yohan terlihat sedikit canggung dan sempat melihat ke arah Taehyung sebelum berucap dengan lebih pelan kepada Sana, "Kepala Keamanan Kim, bagaimana Noona bisa mendapatkannya?"

Dahi Sana sempat mengernyit, namun dia tetap menjawab meski jawabannya terdengar begitu asal, "itu fasilitas yang di berikan oleh ayahku."

Senyum Yohan melebar. "Benarkah? Woah... Dia terlihat keren, aku pikir dia buatan Jepang."

[Blacklist] DEAR GOD [Kim Taehyung X Minatozaki Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang