Lembar 20.

536 84 19
                                    

1 Bulan kemudian.

Satu bulan berlalu. Terhitung sudah satu bulan lebih Taehyung bekerja di tempat itu dan hidup bersama wanita muda yang tiada hari tanpa menyulitkannya. Namun setelah satu bulan berlalu, hubungan mereka sedikit membaik. Bisa di katakan sebagai hubungan manusia normal pada umumnya, dan Taehyung sendiri pun sudah menempati kamarnya sendiri untuk tidur. Meski ia tidak bisa kembali ke kamarnya sebelum memastikan bahwa Sana benar-benar tidur.

Tak ada yang berubah dari Sana. Namun perubahan besar tampak dari Taehyung yang kini tidak lagi bersikap kaku pada Sana. Bahkan ia kerap beradu mulut dengan Sana dan hal itu hanya ia lakukan jika tidak ada orang lain di sekitar mereka. Demi reputasi baiknya, dia harus pandai memainkan perannya. Bukankah begitu?

Pagi itu Taehyung baru saja selesai memasak Ramyeon. Namun Ramyeon itu harus terabaikan ketika perhatian Taehyung tersita oleh suara Yeonjoo yang terdengar dari ponsel yang berada di dekat telinganya.

"Aku sedang memasak." Seulas senyum itu menghiasi wajah cerah Taehyung pagi itu.

"Apa lagi yang bisa kumasak jika bukan Ramyeon ..."

Senyum itu melebar ketika ia mendapatkan protes dari Yeonjoo, dan saat itu Sana memasuki dapur. Melihat asap yang keluar dari dalam mangkuk yang berada di atas meja. Sana pun datang mendekat. Tanpa permisi dia menarik kursi dan langsung memakan Ramyeon milik Taehyung.

Taehyung yang saat itu bersandar pada meja dan membelakangi Sana pun menoleh setelah mendengar suara di balik pungunggunya. Seulas senyum itu segera memudar dari wajah Taehyung ketika ia menangkap basah Sana tengah mencuri Ramyeon miliknya.

"Untuk itu, kau harus belajar memasak untukku ..."

Taehyung mendorong kening Sana dan menarik mangkuk Ramyeonnya menjauh dari Sana. Hal itu sontak membuat wajah Sana terlihat kesal. Begitupun dengan Taehyung yang memberikan tatapan peringatan pada wanita itu.

Senyum Taehyung dengan cepat kembali mengembang ketika ia berbicara pada Yeonjoo. "Istriku harus bisa memasak. Jika kau tidak bisa memasak, aku harus makan apa nanti?"

"Makan saja batu," sahut Sana dengan kesal."

Taehyung kembali memberikan tatapan peringatan. Namun hanya dalam hitungan detik ia kembali tersenyum. "Bukan siapa-siapa, abaikan saja."

Sana mencibir, "ish ... manusia tidak tahu diri."

"Dia sedang berusaha mencuri makananku. Haruskah aku memarahinya?" Taehyung sengaja mengatakan hal itu untuk mencibir Sana dan kembali membuat kontak mata.

"Benar ... anak seperti dia harus di berikan pelajaran sesekali."

Sana menatap jengah dan hendak mengambil mangkuk Ramyeon itu. Namun saat itu tangan Taehyung menyingkirkan tangannya. Tanpa pikir panjang lagi, Sana langsung menusuk punggung tangan Taehyung menggunakan sumpit di tangannya.

"Akh ..." memekik tertahan, Taehyung segera menarik tangannya dan mengibaskannya. "Aish ... kau!"

Sana mengambil mengambil mangkuk Ramyeon itu dan kembali memakannya ketika Taehyung tak mampu berkutik saat Yeonjoo kembali berbicara.

"Tidak, bukan apa-apa. Kau bilang ingin pergi ... pergilah, aku juga harus pergi sekarang ... sampai jumpa, aku menyayangimu."

Sana tersedak kala kata-kata itu keluar dari mulut Taehyung. Namun Yeonjoo tidak dapat lagi mendengarnya karena Taehyung sudah memutuskan sambungan terlebih dulu.

Menaruh ponselnya di atas meja, Taehyung lantas mengambil kembali mangkuk Ramyeonnya dan menatap tanpa minat pada wanita muda di hadapannya itu yang sudah berhenti dari acara tersedaknya.

[Blacklist] DEAR GOD [Kim Taehyung X Minatozaki Sana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang