Part 13

10.7K 308 1
                                    

Gie menjambak rambutnya sendiri dan berkata dengan nada tinggi...

" Ok kalau itu memang mau kamu. Sekarang juga aku akan balik lagi ke apartemen aku. Aku juga sudah lelah Ra menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini terus, tinggal di atap yang sama tapi tidak satu kamar dan 1 ranjang yang sama dengan kamu. Asal kamu tahu Ra, aku ini pria normal, aku butuh pelampiasan hawa nafsu aku. Sebab itu lah aku bayar wanita lain buat tidur sama aku. "

" Terserah loe...!!! Gue sama sekali nggak perduli...!!! "

" Seandainya sedikit aja kamu bisa perduli sama aku dan kamu bisa berdamai dengan takdir hidup kamu, pasti saat ini kita berdua sudah  hidup bahagia dan punya anak. "

Gie pun langsung mengambil kunci mobilnya di atas meja, membanting pintu rumahnya dan pergi begitu saja meninggalkan istrinya sendirian di rumah. Gie langsung pergi ke apartemennya dengan mengendarai mobilnya dengan sangat ngebut dan berteriak-teriak seperti orang gila.

Tiba-tiba saat di perjalanan menuju apartemen, Gie menelpon Cindy dan menyuruh Cindy datang ke apartemen nya. Sesampainya di apartemen, saat Gie melihat Cindy, Gie langsung memeluk tubuh Cindy dengan sangat erat, meneteskan air mata dan berkata...

" Kenapa bukan kamu? "

Cindy yang bingung dengan ucapan Gie langsung berkata...

" Om, om Gie kenapa? "

Gie langsung menghapus air matanya, melepaskan pelukannya, menatap wajah cantik Cindy dan berkata...

" Nggak apa-apa kok Cinta. "

" Om habis bertengkar ya dengan istri om? "

" Iya. "

" Om, om udah makan malam belum? Kalau om belum makan malam, kita berdua makan malam yuk? Tadi Cinta beli masakan Sunda, masakan nya enak om. Pasti om Gie suka..."

" Iya deh, lagi pula om laper banget. "

Cindy dan Gie pun menuju meja makan. Saat Cindy akan menyuapkan nasi ke mulut Gie dengan tangannya, Gie langsung berkata...

" Cinta, kamu mau nyuapin om makan? "

" Iya om. Om mau nggak Cinta suapin? Atau om jijik Cinta suapin pakai tangan Cinta? Kalau om jijik Cinta suapin dengan tangan Cinta, nanti Cinta suapin dengan sendok aja ya seperti biasa? "

" Om mau kok kamu suapin om pakai tangan kamu. Om nggak jijik kok sama tangan kamu, tapi om merasa seperti anak kecil aja. Seperti seorang anak yang lagi disuapin makan sama ibunya. "

" Nggak apa-apa kok om, sesekali om Gie jadi anak kecil, anggap aja Cinta itu adalah ibunya om Gie dan om Gie itu adalah anaknya Cinta. "

" Iya deh. "

Cindy pun langsung memasukkan nasi ke dalam mulut Gie. Tiba-tiba Cindy berkata...

" Om, kalau di pikir-pikir om juga sering loh jadi bayi. Mulut om Gie kan suka nakal. "

" Kamu tahu aja. Cinta, gara-gara kamu ngomong seperti itu, setelah selesai makan malam nanti, om jadi pengen jadi bayi lagi. Boleh ya Cinta, om nanti jadi bayi, sekalian malam ini kita berdua ML? "

" Boleh om. "

" Tapi kamu nggak capek dan jet leg kan, Cinta? "

" Nggak om. "

Selesai makan malam mereka berdua duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton TV. Tidak lama kemudian mulut nakal Gie berada di atas buah dada Cindy. Setelah itu Gie langsung menggendong tubuh Cindy yang sudah naked sambil mulutnya tetap bermain-main di atas payudara Cindy menuju ke dalam kamar.

Sesampainya di dalam kamar, Gie langsung membaringkan tubuh naked Cindy ke atas kasur yang empuk dan mereka berdua pun langsung ML. Setelah ML mereka berdua langsung tertidur pulas sampai pagi dengan saling berpelukkan mesra.


My Client (1-33 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang