Part 15

10.7K 356 1
                                    

Saat di dalam toilet, Gie mandi di bawah guyuran air shower dengan sangat senang sekali sambil bersiul-siul. Sedangkan Cindy di dalam kamar langsung berpakaian dan mengemasi semua barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tasnya.
30 menit kemudian Cinta berdiri di depan pintu apartemen Gie, memberikan sesuatu pada Gie dan berkata...

" Ini om, credit card no limit, kartu ATM dan kunci cadangan apartemen ini, Cinta balikin semuanya sama om.

Gie menerima credit card, ATM dan kunci duplikat. Gie pun memberikan sebuah cek dan berkata...

" Cinta, ini cek 500 juta buat kamu, bonus dari om. "

" Terima kasih banyak ya om. "

" Sama-sama dan ini kalung berlian yang om belikan buat kamu waktu kita berdua liburan ke Paris beberapa hari yang lalu. Om pakaikan ya di leher kamu? "

" Iya om. "

Setelah Gie memasangkan kalung berlian di leher Cindy, Gie langsung berkata...

" Cinta, kamu suka nggak sama kalung berliannya? "

" Suka om, suka banget. Liontinnya bagus banget, Menara Eiffel. "

" Kalau kamu suka, kalungnya kamu pakai terus ya? Sebisa mungkin kalungnya jangan sampai hilang dan jangan sampai di jual. "

" Iya om. Kalungnya akan Cinta pakai terus dan nggak akan sampai hilang. Kalungnya juga nggak mungkin Cinta jual. Ini kan kalung kenang-kenangan terakhir dari om Gie yang sangat berharga buat Cinta. " 

Gie tersenyum mendengarnya dan langsung mencium kening Cindy lembut dan mesra. Cindy pun langsung memeluk tubuh Gie dengan erat dan lama. Cindy terus menerus membenamkan kepalanya ke dada Six pack milik Gie sambil meneteskan air matanya. Tiba-tiba Gie berkata...

" Cinta, kamu kok peluk tubuh om erat banget sih? Nanti kamu nggak bisa nafas loh. Cinta, kamu nggak mau pisah ya dari om? Maaf ya Cinta, tapi hubungan kita berdua harus berakhir sampai di sini. Kamu juga nggak mungkin terus-terusan menjadi wanita simpanan om-om. Kamu harus hidup normal dan hidup bahagia dengan pria yang kamu Cintai. Yang pasti pria itu bukan pria beristri seperti om. Sekarang ayo donk lepasin pelukan kamu. "

Perlahan-lahan Cindy merenggangkan pelukannya dan menghapus air matanya. Tidak lama kemudian Cindy berjinjit mencium kening, kedua mata, hidung, kedua pipi dan bibir Gie dengan lembut dan mesra. Cindy pun kembali berkata...

" Om, Cinta doain om dengan tulus, semoga om selalu panjang umur, selalu sehat, cepat dapat momongan dan hidup bahagia bersama istri om sampai tua dan sampai maut memisahkan kalian berdua. "

" Amen. "

" Om juga doakan kamu dengan tulus semoga kamu panjang umur, selalu sehat, cepat lulus kuliah, kerja yang benar dan dapat suami yang mencintai kamu dengan tulus dan menerima kamu apa adanya. "

Cindy hanya diam mendengar semua doa Gie dan berbicara sendiri di dalam hati...

" Terima kasih banyak om atas semua doanya. Tapi semua itu tidak akan pernah terjadi. "

Tanpa terasa Cinta meneteskan air matanya kembali. Gie pun langsung menghapus air mata Cinta dan berkata...

" Kamu kok nangis sih Cinta? Jangan nangis dan sedih ya? Senyum donk buat om..."

" Iya om. "
 
Cindy pun tersenyum pada Gie, mencium punggung tangan kanan Gie dan berkata...

" Cinta pamit dulu ya om..."

" Iya, hati-hati ya Cinta... "

" Iya om. Selamat tinggal om Gie..."

Setelah Cindy pergi, Gie langsung menghapus nomor kontak Cindy dan kembali ke rumahnya.



My Client (1-33 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang