Part 23

9K 292 1
                                    

Saat Tiara akan berkata kembali,
tiba-tiba Gie berkata...

" Tiara cukup, loe nggak usah minta maaf lagi sama gue. Gue udah lama kok maafin loe. Loe nggak usah bahas masa lalu kita lagi. Yang lalu biarlah berlalu. Loe jangan terus-terusan hidup di masa lalu. Kita hidup bukan di masa lalu tapi di masa sekarang dan masa depan. Kalau memang masa lalu kita buruk, cukup di jadikan pelajaran aja dan jangan di ulangi lagi. "

" Iya Gie aku ngerti. Justru karena itu aku ingin masa sekarang dan masa depan aku itu bersama kamu Gie. Kamu mau kan Gie menikah lagi sama aku? "

" Maaf Tiara, gue nggak bisa. Gue udah punya calon istri yang sangat gue sayangi dan gue cintai. Gue hanya ingin menghabiskan sisa umur gue dan hari tua gue hanya bersamanya bukan dengan wanita lain. "

" Tapi Gie..."

Tiba-tiba di depan pintu ruang kerja Gie, Cindy langsung memotong ucapan Tiara...

" Nggak ada tapi-tapian...!!! "

Cindy dan kedua orang tuanya pun langsung masuk ke dalam ruang kerja Gie. Gie langsung berdiri dari duduknya dan langsung mencium punggung tangan kanan kedua orang tua Cindy. Setelah itu Cindy langsung memeluk tubuh Gie. Gie pun langsung berkata dengan lembut...

" Cinta, lain kali nggak boleh memotong omongan orang dan mendengarkan pembicaraan orang lain ya? Itu namanya nggak sopan. "

" Iya mas, maaf. "

" Cinta kok minta maaf nya sama mas aja sih? Minta maaf juga donk sama mbak Tiara. "

" Iya mas. Mbak Tiara, Cindy minta maaf ya sama mbak, tadi udah memotong omongannya mbak Tiara dan tidak sengaja mendengar pembicaraan mbak Tiara dan mas Gie. Tapi tetap aja, mas Gie milik Cinta seorang. Iyakan mi, pi? "

" Iya Cinta. "

Ucap kedua orang tua Cindy secara bersamaan. Cindy pun berkata...

" Nggak apa-apa kok, lagi pula saya yang salah. Kalau begitu saya permisi dulu... "

Setelah Tiara pergi, Cindy langsung berkata...

" Mas Gie, tadi papi sama mami juga dengerin pembicaraan mas Gie dan mbak Tiara dari awal sampai akhir. "

" Maaf Gie, nggak sengaja. "

" Nggak apa-apa pak, bu. "

Tidak lama kemudian, Gie, Cindy, kedua orang tua Cindy dan kedua orang tua Gie duduk di atas sofa ruang kerja Gie. Tiba-tiba Cindy berkata...

" Mas Gie, apa mantan istri mas itu bekerja di perusahaan ini juga? "

" Iya Cinta. "

" Ih...ih...mas Gie nyebelin. "

" Memangnya kenapa sih Cinta, kamu cemburu ya sama mas Gie? "

" Ya iyalah, masa Cinta nggak cemburu sih lihat mas Gie kerja satu perusahaan dengan mantan istri mas Gie. "

" Udah donk Cinta nggak usah cemberut gitu donk. Mas kan nggak ngapa-ngapain sama mantan istri mas, kita berdua kan hanya rekan kerja dan rekan bisnis. "

" Tapi tetap aja, Cinta nggak suka. Kita berdua aja nggak kerja di perusahaan yang sama. Masa dari hari Senin sampai hari Sabtu, dari pagi sampai sore, mas bertemu terus sama mantan istri mas. "

" Terus Cinta maunya gimana? Apa Cinta mau kerja di perusahaan keluarga mas Gie, biar kita selalu berduaan terus? "

" Nggak mau, Cinta nggak mau kerja di perusahaan ini bareng mantan istri mas Gie. Mas Gie, mas Gie kerja aja di perusahaannya papi. Nanti kalau mantan istri mas nggak kerja di perusahaan ini lagi, baru deh mas Gie boleh balik kerja di perusahaan ini lagi. Cinta juga mau nanti kerja di perusahaan ini. Mau ya mas Gie? Please..."

My Client (1-33 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang