"Sehunnie!!"
"Bisakah kau tidak menggangguku?"
"Aku tidak mengganggumu. Aku hanya ingin bersamamu."
"Tch~ anak manja."
"Hanya padamu."
"Pergilah!"
"Baiklah, aku pergi."
"......."
My first HunHo fic😆😆😆
Baru ada niat bikin di WP, selama ini bikin d...
"Berhenti bersikap brengsek Oh Sehun-ssi sebelum aku menendangmu keluar apartemen ku." Junmyeon mendorong badan Sehun menjauh dengan wajah datarnya.
Beberapa detik Sehun hanya memandangi ekspresi dingin di wajah Junmyeon.
"Okay, jadi apa rencana hari ini?" Sehun bertanya.
"Yang pasti kita akan pergi ke Target dan belanja semua keperluanmu. Termasuk tempat tidurmu sendiri." Junmyeon memberi penekanan nada di kata tempat tidur.
"Tapi kamarmu kan tidak begitu luas, apa cukup jika menaruh satu lagi spring bed disana?"
Junmyeon menatap Sehun sambil menyeringai.
"Siapa yang bilang kita akan beli spring bed? Kita hanya akan membeli kasur busa untukmu jadi disaat kau mau tidur bisa kau letakkan dibawah, kalau kau tidak tidur, kau bisa berdirikan kasur itu sehingga tidak menghalangi jalan."
"Mwo? Tapi tubuhku tak terbiasa tidur dengan kasur seperti itu."
"Kalau begitu biasakan Tuan Oh." Junmyeon berdiri dari sofa menuju kamarnya. Sebelum masuk ke kamar ia berbalik memandang ke arah Sehun. "Kau tidak mandi? Kita langsung pergi setelah ini." Lalu Junmyeon masuk ke dalam kamarnya.
"Tch~ kau benar-benar menguji kesabaranku Kim Junmyeon." Sehun bangkit dari sofa membuka kopernya untuk mengambil baju ganti dan peralatan mandinya.
(di Target)
"Letakkan itu Oh Sehun! Tidak ada tempat untuk menyimpan alat olahraga."
"Astaga Jun, semuanya tak boleh."
"Sudah kita langsung cari kasur saja dulu. Itu yang paling penting."
"Hmm."
"Permisi, kami mau melihat kasur. Untuk ukuran single, mana yang bagus?"
Karyawan Target yang diajak bicara oleh Junmyeon pun memberikan katalog kasur pada mereka.
"Aku rasa ini bagus. Kualitasnya juga baik, bagaimana menurutmu?"
"Terserahmu saja."
"Yah! Oh Sehun, ini kan untukmu."
"Pilih saja mana yang kau rasa sesuai." Sehun melengos begitu saja meninggalkan Junmyeon.
"Dasar menyebalkan. Saya pilih yang ini saja ya. Saya masih mau belanja yang lain dulu, nanti bisa langsung di kasir saja kan?"
"Iya, bisa Pak."
"Okay, terima kasih." Junmyeon tersenyum lalu pergi mencari Sehun.
"Yah! Oh Sehun! Kau mau kemana? Kita masih harus mencari sprei, bantal, dan keperluan mu yang lain."
Sehun hanya menatap Junmyeon lalu menghela nafasnya.
"Yasudah, kau pimpin jalan. Ambil saja apa yang perlu."
"Tapi ini kan barang-barangmu Oh Sehun!" Junmyeon mengerang karena melihat Sehun yang acuh tak acuh.
"Apapun yang kau pilih tidak masalah untukku. Pilih saja mana yang kau suka."
Junmyeon menarik lengan baju Sehun.
"Kau kenapa?"
Sehun menatap wajah pria yang lebih pendek darinya itu.
"Kwaenchanha. Bisakah sehabis ini kita makan?"
"Hmm, okay. Ayo cepat kita ambil semua keperluanmu, nanti kau kelaparan."
Sehun hanya mengangguk lalu mengikuti Junmyeon di belakangnya.
(di Cafe)
"Saya mau pesan 2 chocolate bubble milk tea dan 2 spaghetti carbonara "
Setelah mencatat semua pesanan Junmyeon, pelayan cafe itu pun pergi.
"Kau tahu saja apa yang mau kupesan."
Junmyeon memandang Sehun lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela.
"Ya, eum kupikir kau sudah kelaparan, jadi kupesankan saja makanan yang kira-kira kau sukai."
"Thanks." Sehun tersenyum dengan lebarnya.
"Untuk apa?" Junmyeon sedikit terkesiap melihat senyum Sehun.
"Karena kau masih mau menampungku di apartrmen mu."
"Ya mau bagaimana lagi. Aku tidak mungkin menolak permintaan Mama Oh." Junmyeon kembali mengalihkan pandangannya keluar jendela.
"Kenapa kau terus memanggilku dengan nama Oh Sehun dari kemarin?"
"Itu kan memang namamu. Lagipula, bukannya kau yang mau agar kita tidak terlihat akrab?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Junmyeon melihat sedikit perubahan ekspresi di wajah Sehun. Tapi ia tidak mengerti apa artinya.
"Maafkan aku. Bisakah kau memanggilku Sehun saja mulai sekarang?"
Junmyeon terkejut mendengar kata maaf keluar dari mulut Sehun. Saking terkejutnya ia tak tahu harus berkata apa. Beruntung pelayan saat itu datang mengantarkan pesanan mereka.
"Jun, ayo kita makan."
"Eum...ne Sehun-ah."
Sehun tersenyum mendengar namanya disebut oleh Junmyeon.
"Johahae."
"Ne?" Junmyeon makin salah tingkah.
"Spaghetti nya. Aku menyukainya."
"Eum..ah..iya, memang spaghetti disini enak." Junmyeon kembali melanjutkan makannya.
Junmyeon tidak tahu betapa sukanya Sehun mendengar ia menyebut namanya setelah sekian lama.
(Apartemen)
"Aaaahh lelahnya." Sehun merendahkan tubuhnya di sofa Junmyeon.
"Cepat susun barang-barangmu Sehun. Setelah itu kau mandi dan bebas beristirahat."
"Sebentar lagi Jun."
"Cepatlah Sehun. Sambil kau menyusun barangmu, aku akan pergi ke supermarket sebentar, membeli bahan-bahan makanan."
"Eh? Kau akan pergi sendiri?"
"Ya, memangnya kenapa? Aku sudah biasa belanja sendiri."
"Baiklah. Aku akan membereskan barangku."
"Eum. Buat dengan rapi, okay? Aku pergi dulu."
Sehun memandang Junmyeon yang keluar dari apartment mereka. Eh, mereka? Sehun tersenyum hanya dengan membayangkannya saja.
"Semangat Oh Sehun, 6 bulan...ya 6 bulan."
TBC
Sorry for the long awaiting guys🙇♀️🙇♀️ Udah lah lama update, singkat pula haha dasar author ampas💩💩
But, vote & comment nya ya guys, butuh banget semangat buat nulis akutuh hahaha